Derap langkah sebuah heels berwarna merah-darah bersentuhan dengan lantai marmer coklat yang didominasi dengan ruangan putih, semakin besar suara itu semakin dekat juga dengan pintu besar yang tinggi menjulang dengan dua papan penuh ukiran sulit di depannya. Karin tersenyum tipis saat melihat ruangan familiar yang tidak pernah berubah selama ini, walaupun dia tidak tinggal di sana rumah itu tetap terjaga karena dirawat oleh seorang tukang kebun dan satu pelayan yang akan biasa membersihkan rumah ketika akhir pekan.
Saat dia memasuki ruangan itu, Karin dapat merasakan aroma yang yang dapat membuatnya nyaman yaitu aroma mint yang menyegarkan. Kamar berwarna abu-abu itu berisi robot-robotan dari kecil hingga besar serta terdapat meja besar dari kayu jati yang berantakan penuh dengan hal-hal aneh seperti barang untuk membuat robot mungkin?
Karin tahu jika penghuni Kamar masih tidur karena tirai tinggi berwarna abu-abu itu belum terbuka. Karin mendatangi Ariendra yang masih tertidur, adiknya itu terlelap dengan damai seperti tidak terusik dengan kamarnya yang berantakan. Tapi setelah Karin menelisik lebih dalam, ia menemukan perempuan di samping sang adik. Karin tahu bahwa adiknya itu jika berada di Indonesia dia selalu membawa banyak perempuan ke rumah ini karena hanya disini dia tidak terlalu diawasi oleh orang kepercayaan mama dan papanya.
Karin mengambil sebuah cangkir kecil yang berisi kopi sudah dingin dia mengambil ancang-ancang untuk menyiram perempuan yang memeluk adiknya.
"AKH!!!" Perempuan itu terbangun dan berteriak histeris dia langsung duduk diikuti Ariendra yang ikut terbangun karena suara berisik.
Karin memasang wajah tak bersalah nya dan tertawa mengejek, "Ups. Jari gue licin, sori ya"
Itu menunjuk Karin dan menatapnya dengan nyalang seolah siap menyantap Karin, "Lo siapa berani nyiram gue!? Apa lo gatau siapa gue!? Palingan lo salah satu lintahnya Ariendra."
Clara, perempuan dengan lipstick merah dan rambut tergerai acak-acakan itu artinya sedang menggali kuburan nya sendiri. Ariendra menutup mata dan kedua telinganya karena dia tahu. Setelah itu pasti ada sebuah drama mengerikan yang akan dibuat Karin kepada Clara karena, sudah berani berteriak satu oktaf di atas suara Karin, sejujurnya Karin benci dengan orang yang berani meneriaki dia atau berbicara di atas satu oktaf dirinya.
Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Clara perempuan itu memegang pipinya dan mengusapnya dia mengerang kesakitan, "Siapa sih lo!?" Pekiknya penuh amarah.
Karin tersenyum sinis, "Gue? Karina Venusa Fradisca Tanuraka." Tuturnya.
Kedua bola mata Clara seketika melebar dia terkejut bukan main. Awalnya dia memang berpikir sepertinya perempuan ini ini memang salah satu anggota keluarga Tanuraka ternyata memang benar dugaannya, perempuan dengan wajah dingin itu adalah pewaris kedua keluarga tersohor di Indonesia, Tanuraka yang memiliki perusahaan utama seperti raksasa yang tingginya menjulang dan Clara juga berpikir perempuan ini sangat cantik dan ternyata dia adalah Karina Venusa Fradisca.
"K-ka-"
"Shut up! Lo harus tau kalau gue bukan tipe orang yang menerima maaf dengsn mudah. Gue benci sama orang yang berteriak satu oktaf di atas gue dan juga," Karin menelisik tubuh Clara yang tertutup selimut, dia yakin perempuan sinting itu bertelanjang, "Orang yang menjual dirinya. Hal itu terlihat murahan dimata gue." Tambahnya diiringi pandangan jijik.
Clara sudah tidak peduli dengan harga dirinya, "Tapi gue tidur dengan adik lo!" Clara melakukan pembelaan.
Ariendra panik," Duh Clar! Jangan cari mati dong!"
Clara menghiraukannya dan tetap menatap Karin dengan berani, pokoknya dia harus membuat nama Tanuraka tersemat dibelakang namanya!
Karin mendekati ranjang itu, Clara tak juga gentar justru tetap pada tempatnya. Karin mengambil sesuatu dari meja Ariendra, pematik. Dia menyalakan pematik dan mendekatkannya pada rambut Clara lalu membakarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Passion
Teen FictionMelodi ballad & rock sangat cocok untuk menggambarkan cerita ini, karena akan ada kisah menyedihkan dari sang tokoh namun ada pula penghantar kebahagiaan dan tawa dari tokoh lainnya. Mencintai dan di cintai adalah kisah mutlak dalam cerita klasik te...