"Aku hanya minta Tuhan untuk menjaga cinta ini selamanya"

7 0 0
                                    

          "Terima kasih Tuhan, telah memberikanku keluarga yang begitu indah. Keluarga yang membuat ku berjuang dan bertahan sampai saat ini. Pintaku hanya satu, tolong jaga cinta ini dan jangan biarkan orang lain merusaknya sampai nanti Engkau sendiri yang akan memisahkan kami semua."

          Tidak terasa setetes air bening pun membasahi kertas yang ditulis oleh Gemini tadi. Kertas yang sengaja iya torehkan tinta hitam sebagai ucapan syukurnya atas anugerah Tuhan yang begitu indah dan luar biasa untuk hidupnya saat ini. Menyadari kertas itu telah basah, Gemini pun cepat-cepat membasuhnya dengan ibu telunjuk miliknya yang menghasilkan goresan luntur untuk tintanya tersebut.

          Dengan hati-hati Gemini pun langsung menggulung kertas kecil tersebut dan hendak mengikatnya dengan benang tipis yang telah terkait dengan balon berisi gas udara yang ia beli.

          Namun belum sempat mengikatnya, Gemini tersadar akan panggilan dari suara kecil dan indah dari seberang kursi taman yang ia duduki tersebut.
          "Mommy." Panggil seorang putri kecil nan cantik jelita tersebut seraya berlari kecil kearah Gemini.
          "Aurel. Jangan lari-lari sayang, nanti kamu jatuh." Ucap Gemini seraya membuka kedua tangannya untuk mememeluk dan menangkap gadis kecil yang sedang berlari tersebut.
Dan benar saja, gadis kecil itu pun hampir terjatuh karena larinya dan segera menabrak Gemini yang tengah duduk.
          "Hehe... Untung ada mommy. Mommy memang celalu jadi gualdian angelnya Aulel." Ucap gadis itu yang belum jelas mengucapkan huruf R seraya tertawa polos.
          "Kamu itu yah. Kalau tadi sampai jatuh bagaimana?" tanya Gemini seraya mencubit ujung hidung kecil Aurel yang nampak seperti daging tumbuh tersebut.
          "Lain kali tidak boleh lari-lari lagi yah sayang. Mengerti?" lanjutnya. Dan Aurel hanya menanggapi ocehan ibunya itu dengan tiga kali anggukan seraya tersenyum manis pada ibunya.

          Menyadari ada benda yang menarik  perhatiannya, Aurel pun segera berpindah posisi ke samping benda tersebut.
          "Woaaa... Baloonnn..." Ungkapnya kagum.
          "Ini punya Mommy? Mau mommy apakan balon ini?" tanyanya beruntun.
          "Mau mommy terbangkan." Jawab Gemini seraya tersenyum pada putri kecilnya itu.
          "Memangnya kenapa mau ditelbangkan?" tanyanya bingung.
          "Karena mommy mau ngirim surat untuk Tuhan." Ucap Gemini singkat.
Melihat kebingungan putrinya itu yang tidak mengerti akan kata-kata Gemini, ia pun berusaha untuk menjelaskannya lebih detail.
          "Jadi mommy mau tulis surat untuk Tuhan, dan mommy ikat dibalon ini terus diterbangkan deh. Nanti sesampainya balon ini diatas, Tuhan pasti akan baca surat dari mommy." Jelas Gemini seraya tersenyum dan mengusap lembut rambut putrinya itu. Entah mengerti atau tidak, Aurel hanya membentuk mulutnya dengan bentuk O dan membuat Gemini tertawa geli.

          Gemini dan Aurel pun mengikat surat itu bersamaan dan dalam hitungan ketiga benda tipis itu pun sudah terbang menuju langit biru. Dengan tangan diatas mata yang seolah menutupi silaunya sinar matahari tersebut, Gemini dan Aurel memandangi balon itu hingga lenyap dari penglihatan keduanya. Mereka pun kini kembali duduk berdampingan dibangku taman tersebut.
Tiba-tiba Aurel memandangi ibunya itu sambil tersenyum jahil.
          "Hayo, kenapa kamu senyum-senyum begitu sama mommy? Pasti ada maunya yah?" tanya Gemini seolah mengerti akan senyum aneh putri kecilnya itu.
          "Hihi... Kata glanma 2, dulu kisah cinta mommy sama daddy kaya kisah cinta di film-film." Entah darimana Aurel mendapatkan julukan grandma 2 untuk omahnya itu. Mungkin karena dia mempunyai dua omah dari Gemini dan juga suaminya, jadi daripada dia bingung mungkin lebih baik dia membedakannya dengan dua angka tadi.
          "Hahaha... Ya ampun sayang, kamu itu seperti orang dewasa saja bicaranya." Tawa Gemini pun kembali pecah mendengar celetukan anaknya itu.
          "Tapi benalkan mom? Ayo dong mom celitain sama Aulel." Rengek bocah itu seraya menggoyang-goyang lengan baju Gemini.
          "Iyah iyah, baiklah. Jadi..."
          "Mommy, Aulel." Panggil seorang anak laki-laki yang usianya sama dengan Aurel. Anak itu pun dengan gembira menghampiri Gemini dan Aurel yang tengah duduk santai.

          Namanya Ariel, dia adalah bocah berusia lima tahun yang tak lain adalah saudara kembar Aurel. Yup, Gemini memang sangat beruntung, dia dikaruniai sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan yang mempunyai paras tampan dan cantik. Gemini dan suaminya memang sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan benda langit, seperti bintang. Karena itulah nama kedua anak mereka juga merupakan nama yang diambil dari salah satu nama bintang dilangit.

          Ariel Alterio, dua kata tersebut mempunyai makna yang berbeda. Ariel artinya bintang pertama yang paling terang dan paling kuat di planet Uranus, sedangkan Alterio artinya bintang malam. Jadi jika digabungkan Ariel Alterio artinya bintang malam yang paling terang dan paling kuat pertama yang ada di Uranus. Sedangkan untuk arti nama dari Aurel Altara itu sama dengan arti nama dari Ariel, hanya yang membedakan Ariel untuk versi cowok dan Aurel untuk versi cewek. Unik memang, tapi begitulah Gemini dan suaminya. Pasangan unik yang selalu membuat semua orang iri akan kemesraan yang kerab kali mereka ciptakan.

          "Aliel ayo sini, mommy mau mencelitakan kisah cintanya dengan daddy." Ajak Aurel antusias.
          "Benalkah mom?" tanya Ariel dengan mata berbinar.
          "Iyah. Tapi kalian tidak boleh meledek dan menertawakan mommy yah, janji?" pinta Gemini seraya mengacungkan jari kelingkingnya yang disambut dengan dua kelingking mungil milik Ariel dan Aurel.
          Gemini pun menatap indahnya langit biru nan cerah pada sore hari itu. Seakan terseret pada kejadian sepuluh tahun silam, Gemini memulai kembali ingatannya yang membawanya pada cinta sejatinya itu.

Prince and Princess high classTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang