56. revenge

362 28 3
                                    

kim taehyung, seseorang yang memiliki paras wajah mendekati sempurna. tentu akan sangat diminati kaum hawa jika dia diketahui lebih luas.

sangat disayangkan, hal itu tidak akan terjadi, sampai kapanpun. bisa jadi bukannya disegani, dia malah menjadi bahan ghibahan untuk beberapa orang yang suka bermain gosip-gosipan.






×××××




"anak pemalas, cepat bangun! bereskan semua yang ada di kamarmu. jangan hp mulu kerjaannya!"

"iya, ma. sabar." taehyung dengan gerakan lemah berusaha bangun, lalu membereskan kamarnya.

jujur, dia kurang suka jika ibunya memerintah dengan cara seperti itu. bukan, dia bukanlah seorang pemalas. justru karena cara ibunya menyuruhlah yang membuatnya 'jengah', langsung putus semangat.

"taehyung, sapu ruang tamu! mama mau belanja dulu."

lagi-lagi dia hanya mendengkus kasar. seraya tangannya yang mengambil sapu ijuk saat dia berada di dapur. lalu berjalan cepat ke ruang tamu, menyapu dengan cepat dan agak dipaksakan.



drrttt...



taehyung langsung mengangkat panggilan teleponnya.

"sori ren, kita gabisa ketemu dulu hari ini. lagi gamood."



tut.



tanpa mendengar respon apapun dari sang kekasih, taehyung langsung menutup panggilan.

beberapa menit berlalu, akhirnya dia mendudukkan bokongnya di kursi ruang tamu setelah menyapu. kembali terdiam, terlarut dalam pikirannya sendiri.

"udah disapu?" telinga taehyung kembali dihadiahi oleh sebuah pertanyaan dengan sedikit penekanan.

"udah." balasnya singkat.

ibunya tidak merespon dan langsung berjalan menuju ke dapur.

"hahh... kapan gue dihalusin sama mama, sekali aja?" monolognya lirih.

setiap hari, saat di rumah, selalu saja seperti itu. dia seperti mendapat perlakuan kasar secara batin.

sakit hati? mungkin saja, karena dia selalu mengeluh pada akhirnya. dia ingin melawan, tetapi itu adalah hal buruk. pernah sekali dia melawan ibunya, punggungnya menjadi korban pukulan sapu ijuk.

hingga beberapa pekan berlalu, dirinya semakin tertekan. setelah diputusi oleh sang kekasih karena alasan klasik—sudah bosan, sikap ibunya semakin menjadi. sekali saja dia terlambat bergerak, sebuah bekas pukulan akan tercipta di bagian baru.

dirinya sedang berada di kamar, merenungkan nasib dirinya. temannya saja seperti sudah tak peduli lagi dengannya—karena taehyung yang menjadi pendiam. hah, menyedihkan sekali.

tertekan, bukanlah cara taehyung supaya pemuda itu bisa menangis. justru sebuah cara untuk menciptakan suatu perasaan baru—revenge.



revenge, has blinded him.



yang dipikirkannya saat ini hanyalah, cara menghilang semua itu. tak peduli bagaimana perasaan orang lain ketika mengetahui sesuatu itu dihilangkan olehnya.



















kreeetttt...



"siapa itu?!" tanya seorang wanita yang tadinya sedang berias wajah di lemari kaca, kini beralih atensi ke pintu kamarnya.



a thief?



"ti-tidak! jangan mendekat! TOLONG— HMMM HMMM!!"

yang dia ketahui hanya orang bertopeng yang membekap mulutnya sampai kesadarannya menghilang—berlaku sampai kapanpun.



the fact, a killer.



sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya, dia sangat mengenal mata yang ditatapnya itu. mata sayu dan alis tebal dari,





anaknya sendiri.




















taehyung terbangun dari tidur bosannya. ah, matahari sudah menampakkan cahaya kuning cerahnya.

entah sesuatu apa yang berada di pikirannya, pemuda itu langsung berjalan keluar kamar. biasanya dia kembali tertidur panjang—karena hari libur sudah menunjukkan dirinya hari ini.

saat melewati kamar ibunya, hidungnya mencium bau anyir yang tak biasa. dia mendekati pintu kamar itu, lalu secara perlahan membukanya—dengan tangan kiri membekap mulutnya sendiri agar bau itu tidak terlalu kuat tercium.



the blood?



tangan taehyung seperti mati rasa ketika melihat cairan merah yang sedang mengalir itu.

bukannya memperlambat, dia langsung membuka lebar pintu itu. dan—





w-what the h-hell..?

a knife on his mother's stomach..?





"ma-ma...."

meskipun dia berteriak sekencang mungkin, tetapi tidak akan bisa membuka mata tenang itu kembali.

tangannya mencabut pisau itu dari perut ibunya.

dan sialnya, seorang pemuda tiba-tiba berada di kamar ibunya—karena memastikan bau anyir yang diciumnya di luar tadi. menatap taehyung marah dan langsung menelpon pihak kepolisian. memberikan kesaksian palsu tentang taehyung yang membunuh ibunya sendiri.

padahal tadi malam saat kejadian itu, taehyung sudah berlabuh ke alam mimpi—tentang seseorang yang akan membalaskan semua dendamnya ke seorang wanita tua, dan itu sangat mencirikan ibu taehyung.

entahlah, setelah mimpi itu terlewat, taehyung seperti menemukan kembali jati dirinya, seperti kembali menjadi seorang taehyung yang ceria dan penurut.





×××××





taehyung baru menyadari, siapa pelaku yang 'sebenarnya'. tetapi dia juga sadar kalau dirinya juga terlibat dalam pembunuhan itu.





×××××






kalo m/t story pasti galepas dari kata 'janggal'😏

aeriteurositeu
20190319

just | btsvelvet √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang