"Kak Riva" teriak salah satu adikan kelas memanggilku.
"Eh,iya Dini,ada apa.?" Ya,namanya Dini,saat ini dia masih kelas X.
"Ada yang mau aku ceritain sma kakak.?" Ucapnya.
"Cerita apa din.?" tanyaku. "Jadi gini kak, aku,kk imron dan kk bayu berniat mau mendirikan rumah baca di daerah terpencil" lanjutnya."Mau buat di daerah mana.?"tanyaku.
"di bagan kk,karena kan penduduknya itu kebanyakan nggak tamat sekolah,dan mereka itu lebih memilih menjadi nelayan dari pada menempuh pendidikan" jelasnya."Jadi kapan mau di dirikan.?"tanyaku lagi.
"belum tau si,ini lah kami masi nyari anggota lagi,kakak mau nggak gabung.?"pintanya.
"Duh gimana ya,,nanti kakak pikirin dulu ya dek" titahku. "Emm,gitu ya kk,ya uda deh,kakak pikirin dulu. Oh iya,bilang sama kk rahmadayani juga ya kk.!"jawabnya dengan penuh harapan agar aku mau bergabung.
"Iya dek".
"Ya uda,aku ke kelas dulu ya kk". "Iya" ucapku.
"Jangan lupa bilang sama kk rahmadayani" teriaknya.
Aku hanya tersenyum mendengar teriakannya.____________________________________
Hai readers,maaf ya masih banyak typo.Cerita ini aku ambil berdasarkan pengalaman pribadiku.
Semoga readers suka sama ceritanya._Selamat Membaca_
Jangan lupa tinggalkan votte ya :-)
#UtamakanMembacaAl-Qur'an
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah di Jalan Setapak
Short Storydi sebuah desa terpencil,terdapat madrasah yang sangat jauh tertinggal,madrasah yang hanya terdiri dari 4 lokal digunakan warga sekitar sebagai tempat anak-anak mereka menuntut ilmu. meski jauh dari kata layak mereka tetap semangat mengikuti pelajar...