9. Pentas

10 3 0
                                    

Lisya terdiam menatapi dirinya sendiri didepan cermin. Ia gugup, gugup setengah mati. Baru kali ini Lisya tampil didepan banyak orang. 10 menit lagi pentas seni akan dimulai dan Lisya masih berdiri dengan pikiran campur aduk.

Tangan basah penuh keringat, bibir yang agak sedikit pucat, menghiasinya di ruang ganti sendirian.

"Astagfirullah ca, udah kayak mayat aja. Pucet banget sih tuh muka." Seru Rahma mengagetkan Lisya.

"Mati aja lah gue, pentas nya gak bisa di batalin aja apa?"

"Lo pikir ini pentas yang ngadain nya bokap lo? Cepet sana keluar, bentar lagi mulai." Ucapnya. Rahma hanya mengambil pita dekor setelah itu pergi lagi meninggalkan Lisya sendirian.

"YA ALLAH KALO HAMBAMU INI LUPA LIRIK GIMANA??!!!" Teriak Lisya bermonolog sendiri.

Lisya tahu ini berlebihan, juga tahu ini sangatlah lebay. Tapi, kegugupan mengalahkan pikirannya. Pentas ini pertama kalinya bagi Lisya tampil didepan umum.

"Kalo lo lupa lirik, gue ga akan traktir lo Bask*n" Seru seseorang laki-laki tiba-tiba dari arah pintu.

Kemaren Sore, setelah latihan Mahesa tiba-tiba buat perjanjian ini, dia akan mentraktir Lisya Es Krim mahal itu kalau saja Lisya bisa tampil baik diatas panggung.

Tidak menghiraukan omongan Mahesa, Lisya malah memandang penampilan laki-laki tersebut dengan tertegun.

Rapi bener kaya mau ke kondangan aja. Batinnya.

^^^^^^^^^^^^

Maybe it's six forty-five, maybe I'm barely alive
Maybe you've taken my shit for the last time, yeah
Maybe I know that I'm drunk, maybe I know you're the one
Maybe I'm thinking it's better if you drive

Suara Mahesa menggema di seluruh ruang aula dengan sangat merdu. Dan setelah bait lagu yg Mahesa nyanyikan, saatnya Lisya menunjukkan kemampuannya.

Tangannya basah karna keringat yang keluar tak berhenti menandakan begitu gugupnya ia di atas panggung.

Oke, lo cuma harus enjoy nge bawainnya, tarik nafas, lalu buang.

Not too long ago, I was dancing for dollars
Know it's really real if I let you meet my mama
You don't want a girl like me, I'm too crazy
But every other girl you meet is fugazy
I'm sure them other girls were nice enough
But you need someone to spice it up
So who you gonna call? Cardi, Cardi
Come and rev it up like a Harley, Harley
Why is the best fruit always forbidden?
I'm coming to you now doin' 20 over the limit
The red light, red light stop, stop
I don't play when it comes to my heart, let's get it though
I don't really want a white horse and a carriage
I'm thinkin' more a white Porsches and carats
I need you right here 'cause every time you're far
I play with this kitty like you play wit' your guitar, ah

Penonton yang ada di dalam aula tersebut tak henti nya memandang ke arah Lisya kagum. Kemampuan rapp nya sangatlah luar biasa dan suaranya pun tak begitu buruk.

Cause girls like you
Run 'round with guys like me
'Til sundown when I come through
I need a girl like you, yeah, yeah
Girls like you
Love fun, and yeah, me too
What I want when I come through
I need a girl like you, yeah, yeah

Mahesa melemparkan senyum ke arah Lisya di tengah-tengah ia bernyanyi. Ia bersyukur Lisya hafal liriknya. Karna yang Mahesa tahu kalau Lisya sedang gugup pikirannya bisa jadi buyar entah kemana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HELISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang