01

29 0 0
                                    

         Kehidupanku normal normal saja saat dulu,aku masih sama dengan anak sekolah pada umumnya. Oya namaku dalia. Umurku sekarang 17tahun. Ya sekolah ku masih kelas 11 SMA.
         Saat itu aku pulang sekolah, kau tau? Pada umumnya seorang remaja saat ini mungkin tak pernah lepas dari gadget mereka.  Begitu juga aku. Selepas pulang sekolah aku berbaring di bed kasur ku. Lelah sekali rasanya. Panas pun menjemput haus. Aku terbangun dari kasurku berjalan ke arah dapur mengambil air di kulkas. Sejuk sekali rasanya. Entah kenapa hari tu panas sangat.
           Masih sama dengan remaja sekolah pada umumnya, aku membantu mama membersihkan rumah, memasak, menyapu halaman. Rajin bukan? Aneh sekali akupun serajin itu.
           Malam hari nya aku mengerjakan tugas sekolahku. Huft aku benci matematika. Kau tau aku sering meminta pacarku mengerjakan soal matematika ini. Dan hasilnya aku sering mendapatkan nilai yg lumayan besar. Jika aku harus bilang aku tidak sama sekali mengerti tentang matematika. Apa itu? Membuatku ingin muntah saja. Kenapa harus tentang rumus rumus? Perkalian? pembagian? Belum lagi trigonometri apa itu? Aku jelas tidak suka itu.
Aku membuka handphone ku. Mencari kontak pacarku. Dapat, laluu
"Kau sibuk? " Tanyaku
"Tidak? Kenapa memangnya? Kau rindu? " Balas dia.
Oya aku berpacaran dengan dia. Dia sudah bekerja. Tapi masih muda tentunya. Jika tua aku jelas tidak mau. Mau dikata apa nanti aku pacaran dengan om om wkwk.
Kembali lagi ku balas
"Sudah selesai bekerja nya? Aku mempunyai soal matematika. Aku tidak mengerti bisa kau kemari? "
Dengan cepat dia membalas
"Oke nanti aku kesana. Kau ingin ku bawakan apa? " Tanyanya
Aku berpikir sejenak ingin apa? Tapi aku selalu ingin telur gulung. Ya jajanan pada saat sekolah dasar yang aku sukai sampai sekarang.
"Telur gulung! " Seru ku.
"Oke, nanti ku bawakan, aku mencintaimu" Balasnya lagi.
Ahhh bisa saja dia membuat ku makin jatuh cinta.

    Aku berdandan sedikit. Wajar sajalah remaja yang sedang kasmaran. Aku menunggu, bisa ku bilang lama sekali. Sekitar jam 9 dia baru datang.
"Hei" Sapanya
"Kemana saja kau baru datang??" Tanyaku
"Kau merindukan ku kan? Jujur saja kau tidak bisa berbohong. Terlihat dari raut wajahmu"
Pipiku memerah, ya aku memang sedang rindu saat ini. Rindu sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang