The Employed Empress

63 Bab 63: Iritasi untuk keduanya

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Jiang Yu.

Tidak peduli bagaimana Anda mengatakannya, Wei Yi Yi tampak seperti dia akan meminta kepala seseorang untuk dipenggal.

'Lebih buruk.'

Wei Yi Yi meminum teh seperti itu adalah alkohol. Itu adalah cangkir ketiganya. Sedikit keluar darinya, dia dengan tajam bertanya, "Kenapa kamu di sini, bos?"

"Jangan bilang, dia masih masuk tanpa izin ke asrama karyawannya?"

Bot iritasi berkumpul di perutnya saat dia mulai menambahkan komentar untuk setiap hal.

Jiang Yu terdiam, dengan tergesa-gesa memikirkan alasan, dan kemudian menjawab, "Saya pikir saya harus pergi dan mengingatkan Anda tentang 'perburuan musim gugur' yang akan datang."

'Di tengah malam? Itu, Tuan yang baik, dipanggil lembur! '

"Oh. Umm. Apakah ada sesuatu yang perlu disiapkan Chenqie?" Wei Yi Yi membungkuk dan menggosok dahinya.

"Tidak --- tidak ada ... Para pelayan dan pejabat lainnya akan menanganinya."

Dengan sekuat tenaga, Wei Yi Yi mencoba menelan keluhannya. Ini adalah pria yang membangunkanmu dari mimpi burukmu! Meskipun dia membawa penyiksa lain, itu adalah pemikiran yang diperhitungkan!

Ketika keheningan menumpuk di sekitar mereka, dia mengangkat pembicaraan. Demi bersikap sopan, Wei Yi Yi melanjutkan, "Lalu apakah yang mulia ingin seseorang membawa?"

Jiang Yu menatapnya. Itu membuat Wei Yi Yi memikirkan gambar Xiao Ai dan Ye Ai Ning yang tumpang tindih.

Jantungnya berdegup kencang.

Tepat ketika dia merasa gatal di ujung, bosnya memberi jawaban ragu-ragu lain.

"... tidak perlu," Jiang Yu memberitahunya setelah jeda yang biasa.

Jika Anda memberi saya tampilan itu dan kemudian menjawab dengan 'tidak perlu', pasti ada seseorang yang terlintas di benak Anda! Tidak bisakah itu hanya 'ada seseorang' atau 'tidak ada' ?!

"Oh, betapa diharapkan bosnya." Wei Yi Yi merasakan senyumnya menegang. Orang ini benar-benar tidak tahu bagaimana cara mendekati seorang wanita! Dia memberikan ulasan buruk! Yang negatif!

"Bagaimana dengan Imperial Noble Consort Ye? Istana ini menakjubkan dan tidak dapat dibandingkan dengan siapa pun. Meski begitu, sekali saudari Ye tahu bahwa Yang Mulia memikirkannya, dia akan senang." Wei Yi Yi mengatakannya dengan lurus ke depan dan langsung menyebutkan namanya.

"Dan permaisurianku tidak keberatan?" Jiang Yu menyelidikinya.

"Bisakah aku tidur sekarang?"

Berkali-kali, respons sarkastik nyaris keluar darinya. Jiang Yu tampaknya menjadi ahli untuk membuatnya tidak bisa berkata-kata.

Apakah ini siklus putaran berkelanjutan? Bagus kesabarannya di tempat kerja cukup lama.

"Seberapa burukkah bo --- paduka melihat chenqie? Apakah kamu tidak melihat seberapa keras aku bekerja untuk membawakanmu keindahan !?" Wei Yi Yi cemberut dan kemudian tersentak. Betapa dia telah dianiaya, dia pasti akan membiarkannya melihat. "Akan bagus untuk pergi keluar dari waktu ke waktu, terutama ketika ada kesempatan. Bos, karena hanya kamu yang bisa melakukannya, kamu harus memanjakan saudarimu lagi."

Hadiah setelah ditegur. Merusak setelah menghukum. Wei Yi Yi secara tidak sadar memperlakukan Ye Ai Ning seperti anak kecil.

Selalu berusaha menutupi nada kasualnya, Jiang Yu menemukan itu sebagai salah satu sifatnya yang lucu. Anehnya, dia tidak terganggu sebanyak sebelumnya dengan kurangnya etiket Wei Yi Yi.

"Baiklah, itu akan sesuai dengan pengaturan permaisuri."

Menjadikannya sebagai alasan? Seberapa baru. Wei Yi Yi menghindari kontak mata. Ye Ming sudah menyalahgunakan teknik itu.

Jiang Yu memberikan beberapa instruksi lagi kepada para pelayan. Dia kemudian memastikan bahwa permaisurinya tertempel dengan benar di tempat tidur sebelum dia bergabung dengannya.

Kaisar tidak kembali ke ruang kerjanya malam itu sesuai rencana. Mimpi buruk sang Ratu tidak terulang kembali sepanjang sisa malam itu. Pasangan itu dengan damai menidurkan sisa malam itu.

-----

Pegang kuas dari ujung jari-jarinya. Dengan tangan kiri menopang tangan kanan. Dengan gemetar, sikat turun dengan stroke ringan.

Kaligrafi yang jelek, seperti cacing dan menjijikkan mulai hidup.

Melihat tinta tersentak, Ye Ai Ning ingin berteriak dengan frustrasi.

Ada berapa lagi? Berapa lama sampai kurungannya ?! Wei Yi Yi sudah menghabiskan terlalu banyak hari yang damai!

"Kakak Ye, apakah kamu lelah? Atau apakah lukamu belum sembuh?" Su Mei Fan bertanya dengan nada prihatin. Alih-alih membantu Ye Ai Ning menulis, dia malah menawarkan untuk menggiling tinta. Dari posisinya, dia berdiri dan berkata, "Apakah kita harus meletakkan salep lagi? Saudari ini akan membantu Anda menyebarkannya."

"Tinggalkan aku sendiri." Ye Ai Ning memelototinya. Ini tidak menunda Su Mei Fan dari kemajuannya.

Imperial Concubine Su terus bersikeras dan tanpa sadar meraih pergelangan tangannya.

"Aku tidak keberatan saudari Ye. Saudari ini akan memastikan bahwa tidak akan ada bekas luka setelah sembuh." Su Mei Fan tersenyum cerah dan nadanya tiba-tiba berubah. "Bagaimanapun, aku berjanji pada Yang Mulia untuk menjagamu."

Ye Ai Ning tidak suka mendengar apa pun tentang Wei Yi Yi. Kecuali itu tentang kejatuhannya dari rahmat kemudian membesarkannya hanya mencemari telinganya!

"Kamu! Aku bilang hentikan!"

Mengumpulkan kekuatannya dalam kemarahan, Ye Ai Ning menarik kembali pergelangan tangannya. Apa yang tidak dia duga adalah reaksi lemah Su Mei Fan.

Hal terakhir yang didengarnya adalah suara 'aiyo' menghiasi mulut Su Mei Fan sebelum dia dengan mudah menarik Su Mei Fan ke arahnya, tersandung kertas-kertas dalam proses dan merobohkan tinta dengan lengan bajunya. Bunyi 'gedebuk' yang keras terdengar dan Su Mei Fan jatuh di atasnya, nyaris tidak mengetuk dadanya, membuatnya pusing.

"Nyonya Anda!"

Pembantu mereka segera lari ke bantuan mereka.

Bertindak sesuai dengan adegan pertama, mata Su Mei Fan membasahi, beberapa air mata keluar dari matanya. Dia cegukan beberapa kali karena takut pada Ye Ai Ning. "Kakak perempuan ini tidak sengaja melakukannya! Jangan marah, Kakak Ye!"

"Berani sekali kamu!" Ye Ai Ning gemetar karena marah.

Ini secara efektif membuat takut Su Mei Fan saat dia mundur. Dalam prosesnya, dia menabrak meja dan seluruh pot teh jatuh.

Keduanya tersentak kaget.

Tinta jatuh di atas pekerjaannya yang selesai, dan kemudian teh membasahi mereka, melikuidasi tinta lebih lanjut dan menyebarkannya ke yang lain.

Secara efektif menghancurkan seluruh pekerjaannya!