Aku membuka kelopak mata ketika aku mendengar ponsel di atas meja samping ranjang- berdering sekilas disertai efek fibrasi. Bukan dering alarm atau pun dering panggilan telfon masuk. Ada pesan singkat yang masuk. Pesan dari Young Ran, pacarku. Aku buka chat room kami. Ada beberapa pesan yang belum aku baca. Pesan paling atas bertuliskan 'Saengil chukha hamnida, sayang.' Pesan itu dikirim pukul 00.01 KST. Otomatis pandanganku beralih ke kalender duduk yang ada di meja samping ranjangku. Benar, hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku hampir lupa hehe. Aku membaca pesan berikutnya.
'Good morning, chagiya.' (dikirim pagi ini, pukul 06.00 KST)
'Sempatkan sarapan sebelum beraktifvitas.'
'Ingat bawa jas hujan sebelum berangkat.'
'Hati-hati dijalan. Saranghae.' (ada emot cium dan love sign di akhir kalimat)
Aku selalu tersenyum ketika mendapati pesan singkat dari Young Ran. Isi pesan setiap harinya hampir sama tapi entah kenapa aku tidak pernah bosan membacanya lalu membalasnya. Seperti sudah menjadi rutinitasku selama 2 tahun ini.
***
'Aku sedang di kedai bubur langganan kita. Mampir kesini setelah pekerjaan di kantormu selesai. Aku tunggu.' Pesan singkat dari Young Ran (dikirim pukul 19.03 KST) ketika Young Ran mengetik pesan 'aku tunggu' atau mengucapkan 'aku tunggu' itu berarti aku harus datang. Dia tidak pernah main-main dengan kalimat 'aku tunggu'. Pernah aku dan Young Ran bertengkar. Aku malas bicara dengannya, apalagi untuk bertemu dengannya. Dia mengirim pesan singkat
'Ini salah paham. Akan aku jelaskan. Aku tunggu di depan gedung olahraga.'
'Aku sedang diluar kota.' Balasku. Padalah tidak. Aku hanya malas saja. Saat itu aku sedang kesal.
'Aku akan menuggumu.'
'Tidak usah. Jaraknya jauh, tidak memungkinkan untuk pulang sekarang.' Aku berusaha menghindar.
'....' pesanku tidak dibalas lagi, hanya dibaca.
3 jam kemudian. Aku mengirim pesan singkat lagi. Setelah ku tinggal makan malam dan main game online.
'Apa kau sudah dirumah?'
'Aku benar-benar harus menjelaskannya sekarang. Aku masih di depan gedung olahraga.'
'...' aku tercengang membaca balasannya. Sudah malam, turun hujan pula. Dan Young Ran masih disana, menungguku. Aku tidak sempat membalas pesannya. Aku kalang kabut mencari payung. Setelah menemukannya, aku menyusul Young Ran di depan Gedung olahraga yang tidak jauh dari rumahku.
Sejak kejadian itu, aku tidak lagi mengabaikan kalimat 'aku tunggu' yang dia ucapkan dia. Kebetulan pekerjaan kantorku tidak terlalu banyak. Aku membalas pesan Young Ran 'On the way.' Aku sedang di area parkir ketika mengirim pesan itu.
***
"Saengil chukha hamnida, chagiya." Young Ran menyambutku dengan satu pelukan singkat.
"Gomaweo, chagiya." Aku membalas dengan kecupan singkat di dahi nya.
Acara selanjutnya adalah meniup lilin ulang tahun beserta make a wish sebelum meniup lilin. Aku ucapkan dalam hati, semoga terkabul. Lalu, acara potong kue tart buatan tangan Young Ran. Dia sangat pandai membuat kue. Apapun jenis kue yang dia buat, selalu enak.
"Ini hadiahmu." Young Ran menyodorkan sebuah kotak berwarna coklat muda. Ada album foto berukuran 25x30cm, berisi 10 lembar. Di lembar pertama ada tulisan 'PERFECT THING' berukuran besar. Aku buka lembar berikutnya. Lembar demi lembar. Semua isi di album itu membuat aku tersenyum. Bisa dibilang album itu berisi ringkasan kenangan indah kita berdua. Ada potret diriku di berbagai kegiatan dengan ekspresi wajah yang berbeda. Senyum, cemberut, dan eksprei absurd lainnya. Ada beberapa foto yang di abadikan tanpa sepengetahuanku, candid. Selain foto-foto, ada beberapa benda yang ditempel di album. Aku tidak menyangka, Young Ran masih menyimpan benda-benda itu. Ada kartu game zone beserta kupon nya yang warna-warni, karcis parkir (saat itu kita pergi ke tempat wisata), plester luka bergambar micky mouse (itu adalah plester yang aku beli ketika kaki Young Ran terluka karena sepatu yang ia pakai agak kurang pas dikakinya. Aku membeli satu pcs, isi 12 plester. Aku kira plester-plester itu sudah habis terpakai. Ternyata ia masih menyimpan 1), brosur festival tahunan (bagi kebanyakan orang, setelah membaca brosur lalu mereka mengabaikannya atau membuangnya. Tapi, Young Ran menyimpan brosur itu sampai brosur itu tampak agak lusuh.), dan di lembar terakhir ada tulisan 'Happy Birthday Do Kyung Soo' dibuat menggunakan kerta origami warna-warni.
YOU ARE READING
LOVE TOXIC
Teen FictionSHIN TAMA prodution LOVE TOXIC Do Kyung Soo || Kim Young Ran (OC)|| Nam Ji Hyun Romance || Teen || Ficlet