"Aku menyesal telah memilih berpisah dengan crew yang lain, bagaimana bisa aku sesial ini arghhhh" christian berdecak kesal
"Hallo ian? Kau baik-baik saja" tanya seseorang di ujung sambungan telepon
"Cline, dompet ku dicopet, dan aku belum check in ke hotel, bisakah kau kembali ke sini untuk menjemputku" jelasnya pada salah satu crew DPR label yang sudah bertolak ke bali untuk berlibur bersama yang lainnya
"apa? Kembali? Apa kau gila? Pesawat kami bahkan belum mendarat di bali, apa kau kira aku bisa memutar arah???" omel Cline
"shit" Umpat Christian
"aku transfer kan uang saja nanti jika kami sudah landing" usul Cline
"kau mau transferkan uang kemana? Atm ku semuanya ada di dompet yang dicopet itu" umpat christian
"ya sudah, kalau kau benar-benar tidak punya solusi lagi, besok salah seorang dari kita akan kembali menjemputmu" akhirnya cline menyetujui
Tanpa merespon christian langsung menutup sambungan telepon tersebut
Menunggu Cline datang sampai besok memang bukan pilihan yang bagus, ketika sekarang dirinya bahkan kebingungan untuk membayar makanan yang sudah terlanjur dipesannya. Harta yang tersisa tinggallah ponsel dan kamera kesayangannya
"bisa saya membayar semua makanannya dengan kamera ini?" tanya christian malu-malu pada kasir wanita di hadapannya
Wanita tersebut kebingungan untuk beberapa saat, kemudian memanggil manajernya
"apa kau tidak punya cash?" tanya manajernya
"dompet saya di copet, tidak ada uang atau kartu kredit yang tersisa" jawabnya
Manajer tersebut memperhatikan kamera canggih yang digenggamnya
"bukan kami tidak mau menerima, tapi kamera ini terlalu mahal untuk membayar makanan yang tidak seberapa ini" jelas manajer tersebut
"sekalian saja bayar tagihan miliknya dengan tagihan ku." seorang gadis berambut ungu yang sejak tadi berdiri di belakang Christian memberikan sebuah kartu debit ke meja kasir
"simpan lagi kamera mu" gadis itu mengambil kembali kamera dari tangan manajer restoran tersebut dan memberikannya pada pria malang di depannya
Christian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa malu karena telah merepotkan orang lain yang bahkan tidak dikenalnya
"hey, terimakasih banyak telah membayarkan tagihanku, berikan aku nomor rekeningmu agar temanku bisa segera mengganti uang mu?" christian mengejar gadis tersebut
"it's okay, jangan dipikirkan tidak ada salahnya kan aku menolong orang yang sedang ditimpa kesusahan" jawab gadis itu meyakinkan
"ngomong-ngomong maaf tadi aku mendengar percakapan mu di telepon, apa kau sudah tau mau bermalam dimana?" tanya gadis itu
"No" Christian menggelengkan kepala
"kalau kau tidak keberatan, kau boleh menginap di tempatku" tawar gadis itu
Dengan tak percaya Christian menatap gadis itu
"are you serious????"
"ya itupun jika kau mau" balas gadis tersebut menggangkat bahu
"tentu saja mau, hanya saja apa kau malaikat yang dikirimkan tuhan setelah sejak tadi aku terus berdoa? " ucap Christian tak percaya
"hahaha kau terlalu berlebihan" kekeh gadis itu
"mobilku di depan" ajak gadis itu
Christian duduk manis di kursi penumpang dan gadis berambut ungu tersebut mulai menginjak pedal gas dan melewati jalanan malam yang mulai sepi
"namaku Christian btw, Christian yu" Christian mencoba memecah keheningan
"aku Violet, Violet Evergarden"
" Bukankah itu nama karakter anime? " christian tak percaya
"hahaha, sebenarnya nama panjangku bukan Evergarden, aku hanya benci dengan nama panjangku" jelas Violet
Violet memutar beberapa track dari playlistnya untuk memecah keheningan
"tidak ku sangka selera musik mu sama sepertiku, aku kira seperti di korea, gadis-gadis muda akan lebih suka lagu-lagu kpop" komentar Christian ketika violet memutar beberapa tracks hip-hop dari playlistnya
"Haha aku tahu beberapa lagu-lagu kpop but i'm not a stan either" jelas violet
"kau kuliah? Atau kerja? Atau masih sekolah?" tanya Christian
Violet tidak menyangka pria bertubuh atletis yang baru ia temui ini ternyata sangat banyak bicara sangat bertolak belakang dengan image nya yang cool dan tidak dapat dipungkiri cukup hot
"kuliah semester akhir, dan bekerja di galeri seni, kau sendiri? " tanya Violet mulai penasaran dengan pria bertubuh atletis di sampingnya
"aku seorang film director, bekerja di bawah DPR label di Seoul" jelas Christian
Mereka pun berbincang akrab hingga mobil berhenti di depan sebuah komplek pertokoan
"kita sudah sampai" ujar Violet, kemudian keluar dari mobil dan di susul christian di belakangnya
Violet membuka pintu bertuliskan "closed" dan menyalakan lampu-lampu di dalam nya
"are you a carpenter???" tanya Christian memperhatikan beberapa kerajinan kayu di galeri tersebut
"hahaha, apa menurutmu itu aneh" tanya violet
"no, i mean it's so brilliant" christian terpukau ternyata ada juga wanita yang tertarik dengan pekerjaan unik semacam ini
"Kau tidak keberatan kan tidur di sofa?" tanya violet setelah menyerahman selimut dan bantal kepada lelaki tersebut
"ya it's okay" christian tersenyum sambil membungkuk kepada violet
"jika kau mau mandi? Kamar mandi nya ada di sebelah sana" Violet menunjuk sebuah pintu di ujung lorong
"hey violet, bolehkah aku pinjam nomor rekening mu? Maksudku, sebelum aku mengurus surat kehilangan, bolehkah temanku mentrasfer uang ke rekening mu?" tanya christian ragu-ragu setelah sekian banyak bantuan yang diberikan violet kepadanya
"ya tentu saja" Violet kembali menuruni tangga dan menuliskan nomor rekening di ponsel christian
"jika kau butuh apa-apa bangunkan saja aku, kamarku di atas" jelas Violet
"violet???" seketika violet kembali berbalik
"good night" ucap Christian
Violet hanya terkekeh dan berlalu menuju kamarnya
***
I don't know if this new story gonna worth it or not but i'll try my best
Jika kalian suka please like dan komen yaaaaa :)
dan jika kalian mau mengikuti cerita-cerita author yang lainnya langsung follow ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Footage | DPR-Ian
General FictionJangan lupa follow sebelum membaca ya readers It means a lot to me ❤️❤️❤️❤️ "I've always been curious as to how other people see the world. How different could it be? Or would it be exactly the same? So one day i decided to ask her and she said that...