" nessssa " teriak seorang wanita parubaya didepan kamar putri semata wayangnya .
"Nessa sayang sebentar lagi kamu masuk loh keburu terlambat kamunya ,nessa" wanita itu terus berusaha membangunkan putrinya meski itu sia sia ,karna sang putri tergolong anak susah dibangunkan .
"Nessa! Mommy bakalan marah yah" kini wanita itu mencoba mengancam .
Tok
Tok
Tok"Nessa ,hey bangun"
Ckelek
Pintu terbuka menampakan seorang gadis yang kira kira usianya sudah menginjak 17 tahun .
"Mommy cerewet banget sih lagi pulakan sekolahnya punya kakek dan kakek tidak mungkin mendrop out cucunya sendiri " ucap nessa .
Wanita itu hanya mengeleng kepala sungguh kelakuan putrinya itu manja dan seenak jidatnya saja ,tapi jika dipikirkan memang nessa tidak mungkin didrop out dari sekolah karna faktor dia cucu pemilik sekolah yang kedua kakek nessa sangat menyayangi cucunya .
"Mommy enggak mau dengar alasan ,kamu harus siap siap untuk kesekolah "
Nessa mendegus ,dirinya tidak mau sekolah karna baginya sekolah tidak ada yang menarik .
"Tap-"
"Enggak ada tapi tapian kamu harus sekolah nessa ,mau jadi apa kamu nantinya kalau tidak mau sekolah?? " tanya mommynya dengan kesal .
"Mommy kaya ,daddy kaya ,dua duanya kakek nessa kaya trus nessa cuma sendiri masa depan nessa terjamin mommy " jelas nessa .
Wanita itu lagi lagi menggelengkan kepala tak menyangka putrinya akan berpikiran seperti itu .Tapi memang benar yang dikatakan nessa masa depannya akan terjamin karna kedua orang tuanya kaya bahkan keluarganya semua kaya .
"Mommy enggak mau tau kamu harus sekolah !" Ucap wanita itu ,kemudian pergi meninggalkan kamar sang putri karna semakin lama dia disana maka perdebatan antara ibu dan anak akan terus terjadi
"Mommyyyyyyyyy" teriak nessa ketika ibunya pergi tanpa mendengarkan penjelasannya .
****
Sudah lebih lima kali nessa mengomel dan menyalahkan mommynya yang memaksa untuk kesekolah ,dan kini disinilah nessa berjalan menujuh kelasnya sepanjang perjalanan menujuh kelas suasana koridor sudah sepi dikarenakan bel masuk sudah berbunyi dari tadi dan dirinya baru sampai sekolah 08.00 padahal jam masuk 07.30 .
"Assalamualaikum pak ," ucap nessa ketika dirinya memasuki kelas ,semua mata tertujuh pada nessa tapi nessa tetap cuek bebek karna sudah terbiasa ,tanpa menunggu aba aba dari guru yang mengajar nessa menyelonong masuk dan yah sudah dipastikan guru guru disini tak akan ada yang protes karna status derajat nessa yang terlalu tinggi .
"Tumben pagi nessa?" Tanya sang guru yang kira kira berusia 24 tahun .
Nessa menghentikan langkahnya ,kemudia berbalik menatap sang guru yang juga menatapnya dengan senyum .
"Om jangan mulai,aku sedang enggak mood " ucap nessa dengan tatapan datar menatap sang om yang merangkak jadi guru bahasa asing disekolahnya . Itulah nessa sangat malas berkata pak atau ibu kepada tante dan omnya yang mengajar disekolah . Dilarang? Sudah tentu nessa dilarang tapi yah bukan nessa namanya kalau tidak sesuka hati.
"Yasudah duduk " nessa kemudian berjalan kebangku belakang dan disana sudah ada gadis yang menatapnya dengan tatapan mengejek siapa lagi kalau bukan sahabat karib nessa .
"Ngapain lo senyum senyum enggak jelas gitu " tanya nessa pada sahabatnya sehidup sematinya ,kalin .
"Pms loh yah ? judes amat pagi pagi "
"Diem lo kalin gue mau tidur " ucap nessa kemudian membaringkan kepalanya diatas meja dengan kedua lenganya dijadikan bantalan , kalin hanya mengeleng dengan kelakuan nessa yang sampai di sekolah kalau enggak tidur yah cuma kekantin tapi ada satu yang patut dibanggakan dari nessa yaitu otak cerdanya meski jarang memperhatikan pelajaran tapi nessa sering menjuarai olimpiade debat dan lain lain .
"Kalin bangunin gue kalau pelajaran udah selesai "
"Oke " jawab kalin singkat kemudian kembali fokus pada pelajaran mengabaikan nessa yang sudah mulai terbuai oleh mimpi .
.
."Nesss ,nessa bangun oi"
Kalin menguncang tubuh nessa karna gadis itu tak kunjung bangun bahkan tadi kalin sempat mengira jika nessa sudah tak bernyawa .
"Berisik banget sih lin, gangu orang tidur aja " protes nessa dengan suara serak khas orang bangun tidur .
"Pak radit udah keluar ,kekantin yuk laper gue ness" rengek kalin dan nessa hanya mengangguk karna memang perutnya lapar ,cacing cacing sudah berdemo sejak tadi .
Keduanya meninggalkan kelas menujuh kantin .
"Eh lin mau shopping enggak nanti ,mau beli baju nih buat ngedet sama defan nanti malam" ucap nessa .
Kalin hanya menghembuskan nafas panjang , padahal dua hari lalu nessa juga merengek padanya untuk ditemani pergi shopping baju .
"Nessa ,emang baju yang elo beli dua hari yang lalu kenapa ?" Tanya kalin
"Masa itu lagi baju yang gue pakai sih lin ,defan bisa ilfil sama gue "
Kalin hanya menggeleng kepala tak mengerti pemikiran orang kaya ,walaupun dirinya juga kaya tapi tidak sekaya nessa .
"Nessa hari itu kan lo beli baju lima ,dan ini baru dua hari otomatis lo masih punya baju 3 " jelas kalin .
Nessa mencebik " yasudah kalau lo enggak mau nemenin gue ,gue pergi sendiri aja " .
"Iyah iyah ntar gue temenin " selalu begitu kalin sangat tidak bisa menolak permintaan nessa .
"Gitu dong " nessa mengembangkan senyum ketika kalin menyetujui ajakannya .
*****"Gimana udah dapat semua ?" Tanya kalin saat nessa sudah membayar bajunya yang ke 4 ,sudah ada 4 paper bag di tangan nessa .
"Udah ,thankyou kalin sayang udah mau nemenin " ucap nessa dengan nada manja membuat kalin memandang jijik.
"Kalau gitu pulang yuk ,udah sore nih " ajak kalin dan disetujui oleh nessa .
Keduanya berjalan meninggalkan mall tempat mereka shopping .
"Mau gue antarin enggak ?" Tanya kalin saat mereka berdua sudah didepan mobil kalin .
"Enggak peluh pak bambam udah jalan kesini kok" tolak nessa ,karna dia juga harus sadar diri kalin pasti capek menemaninya seharian .
"Kalau gitu gue pergi yah ,hati hati loh " ucap kalin kemudian mengendarai mobilnya meninggalkan area parkiran mall .
Setelah sedikit jauh kalin melirik nessa yang melambaikan tangan pada nya dari kaca mobil disertai senyum .
"Ngomonh ngomong yang dibelakang nessa siapa yah?" Lirih kalin saat menatap lewat kaca spion mobilnya dibelakang nessa berdiri sosok lelaki berpakaian serba hitam ,tapi kalin mencoba cuek .
"Mungkin itu pak bambam "
.
.
.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nessa
Подростковая литератураnessa itu anak orang kaya dan sangat manja ,malas ,juga boros selalu menghamburka uang dalam seharinya hanya untuk sesuatu yang tidak penting tapi suatu ketika ada kejadian yang membuat kehidupan glamornya hilang dalam sepersekian detik .