12

2 0 0
                                    


"udah dong kak, biasa aja kali liatnya, iya kita tau kak Tami cantik" Syafa yang menyadari tatapan kagum dari Adzra merasa bangga kepada dirinya sendiri.

Syafa melihat ekspresi kakaknya yang sangat menyukai penampilan Tami, berarti misinya sudah selesai yaitu membuat Adzra terpukau akan kecantikan Tami.

"apaan sih lo de, udah yu mi kita udah telat, Tante saya pamit" Adzra segera pamit lalu menyalami tangan Della.

"iya hati hati di jalan ya nak"

"iya tante"

"mama Tami pergi dulu ya"

"iya "

Di depan pintu Daffa baru pulang dari kampusnya. Ia tak percaya melihat adiknya, Tami memang cantik malam ini.

"de ini elo?, yaampun cantik banget, mau kemana?"

"saya mau ajak Tami ke pesta ulang tahun kak" Adzra meminta izin kelada Daffa.

"oh boleh boleh silahkan, habiskan waktu kalian berdua, tenang saja bro pasti kakak dukung" ya Daffa senang melihat adiknya sudah mulai kembali seperti semula.

"iya kak makasih banyak"

"kalo aja lo bukan ade gue de, udah gue pacarin"

"apaan sih kak" Tami hanya menatap Daffa malas.

"yaudah deh, gue masuk dulu, selamat bersenang senang adik ku tercinta"

"jangan dengerin ucapan kakakku" Tami menyembunyikan pipi merahnya agar Adzra tidak melihatnya.

" udah lah ,yu masuk" Adzra segera membukakan pintu untuk Tami.

Diperjalanan...

"oh iya jangan lupa lo harus semyum dan jangan kaku, cara bicara lo jangan kaku ya" Adzra segera memecahkan keheningan, ia berharap Tami tidak mendengarkan suara detak jantungnya yang sedari tadi berdegup kencang tak karuan.

Ternyata Tami pun merasakan hal yang sama entah sejak kapan ia mengalami rasa yang tak bisa ia jelaskan.

"iya aku pasti ingat kok, kamu tenang saja"

"bagus kalo gitu, jangan lupa juga lo pacar bohongan gue"

"iya aku masih ingat"

"iya bagus deh"

Suasana di dalam mobil semakin terasa canggung tidak ada yang membuka pembicaraan sampai tempat tujuan.

"udah nyampe yu keluar" ajak Adzra sambil membuakakan pintu dan meraih tangan Tami.

Tami segera menerima tangan Adzra, dan keluar dari mobil, kedua jantung mereka tak karuan.

"hbd ya Ran semoga panjang umur, semua yang terbaik gue doain buat lo deh" Adzra memberi selamat kepada Rani.

"iya thanks ya zra, oh iya itu siapa?"

"oh iya kenalin ini cewe gue, namanya Tami, yang kenalin dia temen aku namanya Rani"

Tami dan Rani bersalaman dan tidak lupa Tami memberikan senyuman manisnya, Adzra tak melepaskan pandangannya dari Tami, ia benar benar suka jika melihat Tami tersenyum manis.

"oh iya udah berapa lama kalian pacaran?"

"kita pacaran baru 5 bulanan lah, iya kan yang?" Adzra enggan melepaskan genggaman tangannya dari tangan Tami, ia memang nyaman menggandeng tangan Tami. Adzra merangkul pinggang Tami, Tami sudah tidak bisa lagi mengontrol detak jantungnya.

"iya benar"

"oh semoga langgeng ya, permisi, maaf ya gue harus menyambut tamu yang lain, silahkan makan atau minun dulu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Polar Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang