Bab 1

17 1 1
                                    

عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِها أو عَبْدًا عَلَى سَيِّدِه

Artinya, “Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya,’” (HR Abu Dawud).

***

“Sayang!” teriak Dylan mencari-cari Asia.
“Iya sayang. Kamu kok disini?” Asia bingung dengan kedatangan pacarnya itu.
“Aku kangen aja sama kamu. Masa gak boleh, sih?” ucap Dylan sambil menyentuh pipi Asia.
“Nanti kalau istri kamu tahu, gimana?” Asia mulai resah. Asia tak ingin hubungan yang sembunyi seperti ini.
“Halah.. dia tuh gak bakal tahu. Bosen juga punya istri kayak dia,” ucap Dylan tidak peduli terhadap Nafisah.
“Dih.. kamu tuh, ya. Terus kamu pilih aku atau istri kamu?” tanya Asia.
“Jelas, dong, aku pilih kamu. Kamu lebih eksotis, istriku pasti deh ketinggalan jaman,” Dylan merayu Asia.
“Ah, bisa aja kamu, mas. “
Dylan mulai mendekatkan tubuhnya ke tubuh Asia. Mereka saling memandang tanpa takut ada yang melihat. Tangan Dylan mulai melingkar di dekat kepala Asia. Mereka saling berpelukan erat, tidak ada yang mau kehilangan seseorang yang dicintainya. Dylan larut akan rasa cintanya terhadap Asia, sehingga ia melupakan sosok istrinya, Nafisah.
“Mas, nanti kalau ada yang lihat gimana? Bisa jadi gosip lho, mas.” ucap Asia khawatir.
“Ssst.” ucap Dylan sambil mencegah Asia berbicara dengan menempelkan jarinya di bibir Asia.
Mereka tak sadar dengan apa yang telah mereka lakukan. Dylan mulai menjilat bibir Asia, Asia pun menjilat bibir Dylan. Mereka larut dalam cinta mereka yang masih menggebu-gebu. Satu hal yang disukai Dylan dari Asia adalah bibirnya Asia yang menggoda.
Di ruangan kerja Dylan, Dylan masih bersikap romantis kepada Asia. Kini Asia berada di pangkuan Dylan, tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki dari luar ruangan kerja Dylan. Dan benar saja hentakan kaki itu adalah istri dari Dylan, namanya Nafisah.

“Mas, siapa dia?” tegas Nafisah dengan wajah yang marah.
“Tunggu, kamu jangan salah paham a..ku itu sama dia.” ucap Dylan terbata-bata.
“Udah, sih, mas, jelasin aja biar dia tahu apa yang sebenarnya!” geram Asia.
“Asia diam!!” bentak Dylan hingga membuat Asia tak mampu berkata-kata.
Nafisah kaget saat melihat suaminya bersama wanita lain. Ia membawakan makanan siang untuk suaminya, tetapi sekarang makanan itu telah jatuh karena terbanting oleh dirinya. Nafisah marah dan langsung pergi dari ruangan kerja Dylan.
“Nafisah, tunggu dulu!” teriak Dylan dan langsung mengejar Nafisah.
Saat Dylan mulai melangkahkan kakinya, Asia mencegah Dylan untuk mengejar Nafisah.
“Asia lepas! Aku mau mengejar istriku, dia pasti salah paham nanti.” ucap Dylan khawatir kepada Nafisah.
“Sayang!! Ikuti perintah ku atau kita END!” bentak Asia kepada kekasihnya, Dylan. Asia mulai menjentikkan jarinya, dan Dylan pun akhirnya menurut perintah apa saja yang dilakukan oleh Asia. Dylan seolah-olah seperti robot yang patuh terhadap tuannya. 
“Baik. Aku akan menuruti apa perintahmu.” jawab Dylan seperti robot sambil menganggukan kepalanya.
Asia mulai menghampiri Dylan, Asia mengajak Dylan agar duduk di sofa panjang berwarna cokelat.
“Kamu duduk ya, sayang,” ucap Asia mesra terhadap Dylan.
Dylan hanya berkata,”Iya sayang.” Dylan akhirnya duduk di sofa itu, tetapi tatapannya kosong. Asia akhirnya menemani Dylan duduk disana.
“Sayang, tatap jari tangan ku dan lihat aku!” Asia mulai menjalankan perintahnya. Jari tangan Asia mulai saling bersentuhan.
“1..2…3.. ketika kamu melihat tangan saya bersentuhan, kamu akan tidur,” tegas Asia.
Dan benar saja saat Asia mulai mempraktikan perintahnya, Dylan pun tertidur lelap karena perintahnya tadi. Tubuh Dylan hampir saja jatuh ke lantai, tetapi Asia dengan sigap menahan tubuh Dylan hingga sekarang berada di pelukannya. Kini Asia mulai menatap Dylan, wajahnya yang tampan membuat Asia terpikat padanya.
Tubuh Dylan masih menempel di bahu Asia, Asia senang masih bisa mencium aroma tubuh Dylan yang berada di dekatnya.
“Harus ya aku melakukan seperti ini sama kamu setiap hari.” batin Asia bertanya-tanya. Ia mulai menyentuh wajah Dylan, ia mulai teringat pada saat bertemu dengan Dylan.
“Jujur aku nggak mau kayak begini, aku nggak mau lihat kamu terluka begini.” ucap Asia sambil memandang wajah Dylan.
Asia mulai mencium kening Dylan dan memeluk erat kekasihnya itu. Walaupun ia tahu Dylan sedang dihipnotis oleh dirinya. Asia mulai menidurkan Dylan di sofa cokelat itu dengan perlahan-lahan, Ia kembali menatap wajah Dylan, memandanginya setiap saat. Asia mulai merasakan kantuk di matanya, ia mulai tertidur di dekat tubuh Dylan.

Hello, aku update lagi nih.. ada yang kangen sama Dynasia? Yuk baca cerita ku jangan lupa tinggalkan jejak ya 😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DynasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang