Pagi yang indah, udara yang sejuk disertai salju yang mendinginkan kota Seoul. Tetapi pagi ini bukanlah pagi yang indah yang ia rasakan, air mata selalu membasahi wajahnya karena ia sedih dengan hidupnya yang tidak berharga ini.Ia berjalan jalan untuk menghirup udara segar, tidak peduli itu salju atau apapun. Yang terpenting ialah ia ingin melupakan semuanya. Ia ingin menghilangkan memory dimana yang ia saksikan tadi malam.
🔙 FLASHBACK OFF
Aku berada di kamar dengan menyelesaikan semua tugas sekolahku, kegiatanku terhenti karena mendengar ada yang memasuki rumah. Aku pun langsung berlari dan.....
Dan aku menghentikan langkahku saat melihat Jungkook lagi-lagi membawa wanita yang berbeda. Aku sedih, kecewa dan marah melihat semua ini, karena kali ini benar-benar aku harus mendengar semua desahan dari wanita itu.
" Hii adikku tercinta, tidur sana sudah malam,, oppa main dulu byee"
Ia meninggalkan ku dan memasuki kamarnya.
" Kapan semua ini akan berakhir....... Hiks aku membutuhkan oppa"
Tidak lama kemudian, Yoongi datang dan tidak ada harapan untuk bersama oppa hari ini dan malam ini. Ia pulang juga membawa wanita yang berbeda dari malam kemarin.
" Lagi........?"
Yoongi menatapku tajam dan mencengkram dagu ku
" Kenapa?....... Terserah ku ingin bermain kapan saja, ingat ini adikku lain kali kau yang akan mendesah untukku, hmmm...... Oke"
Yoongi meninggalkan Ku dan pergi ke kamar bersama wanita jalang, murahan yang sangat aku benci.
Aku memasuki kamarku, belum sampai membuka pintu aku sudah mendengar desahan aneh itu.
" Ahhhhhh shhhhhhh jungkookhhhhhhh ahhhhhhhh nikmathhhhhhh sekali Ahhhhhhhh shhhhhhhh"
Aku menutup pintu dengan sangat rapat, menutupi diri dengan selimut dan menyumbat telingaku supaya tak mendengar suara aneh itu. Sungguh malam ini aku tidak akan bisa tidur nyenyak.
🔜 FLASHBACK ONN
~
Aku bertemu dengan sahabat-sahabat ku untuk menenangkan diriku. Ryujin, Yuna dan Lia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Story ; My Brother Hobby Sex
Romance" Kenapa kau menghalangi Hobby ku, ini sudah menjadi hidupku jangan pernah menggangguku, kau mengerti"