Suhu hari ini

7 2 0
                                    


Jangan tanyakan aku kenapa. Kalau kunci jawabannya ada di kamu.

🌵🥀🌵

Biru namanya. Gadis manis bergigi gingsul itu kini sedang menunggu bus kota yang akan mengantarnya menuju sekolah. Sudah menjadi rutinitasnya setiap pagi untuk menunggu bus kota. Menunggu memang membosankan, apalagi menunggu yang tidak pasti.

“BIRU!” panggil seseorang sambil membuka helmnya.
“Fardhu?”
“Ini Biru kan? Maksudnya Biru temen gue.” Lelaki yang dipanggil Fardhu itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Biru terkekeh kecil, pasti Fardhu bingung dengan perubahannya saat ini, “Iya ini Biru. Sabiru Aqilla.”

“Tapi Biru nggak pake...”
“Kerudung?” tebak Biru.
“Iya,” jawab Fardhu merasa tidak enak.
“Semuanya berubah Fardhu. Mulai dari sekarang Sabiru Aqilla ingin berubah,” ujar Biru kemudian tersenyum. Senyuman Biru membuat Fardhu juga ikut tersenyum.

“Oke kalau gitu. Mau bareng?” ajak Fardhu.

Biru kemudian menatap jam yang berada ditangannya, “Tapi sebentar lagi bus kota akan datang Fardhu.”

“Yaudah gue duluan. Hati-hati.” Fardhu mulai memakai helm diatas kepalanya, kemudian matanya menatap serius Sabiru, “Oh ya gue jadi penasaran. Apa perubahan Sabiru membuatnya menyerah atas cintanya.”

Perkataan Fardhu tadi tidak Biru balas. Matanya menatap kepergian lelaki itu beserta motor yang membawanya pergi. Biru tidak pernah berpikir sampai sejauh itu. Mungkin memang ada beberapa hal yang harus dipertimbangkannya lebih dulu. Beberapa detik kemudian bus kota sudah berada di hadapannya.Tidak butuh waktu yang lama untuk Biru menaikinya.

Bersamaan dengan itu seorang lelaki menaiki bus kota yang sama dengannya. Lelaki itu tadinya tepat berada di belakang Biru. Semua perbincangan Biru dan Fardhu didengarnya. Tak ada satu pun yang terlewatkan.

Dan pada akhirnya ia menemukan gadis berkerudung putih itu tengah duduk disalah satu kursi bus. Gadis itu, yah benar gadis yang selalu berpusat di pikirannya. Gadis penyelamatnya, gadis yang selama ini ditunggunya dan pada akhirnya ditemuinya disini.

“Duduk disini Bu,” tawar Biru kepada seorang ibu yang tengah mengandung anaknya.
“Makasih dek cantik.” Ibu itu akhirnya menduduki tempat duduk yang Biru tawarkan.

“Sekolah dimana cantik?” tanya ibu itu tiba-tiba. Sehingga membuat Biru agak tersentak.
Namun langsung dijawab oleh Biru, “Di SMA I Bu.”

“Wah itu kan SMA favorit. Yang masuk kesana biasanya orang-orang berada ataupun punya kepintaran di atas rata-rata.”
“Ah nggak juga kok Bu,” ujar Biru seadanya sembari tertawa kecil, sontak membuat ibu itu juga tertawa.

Namun ada satu hal yang membuat Biru sedikit gelisah. Seakan ada orang yang terus memperhatikannya. Dan benar, ia menemukan seorang lelaki tengah menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Namun saat ia balik menatapnya, lelaki itu malah mengalihkan pandangannya kearah Smartphone. Dan sepertinya lelaki itu akan menelepon seseorang.

“Barga ingin pindah sekolah,” ujar lelaki itu kepada ayahnya lewat telepon.
Mendengar respon ayahnya, ia kemudian menyeringai, “Ke SMA I, pah.”

Biru tersentak kaget, bukankah itu sekolahnya? Apakah itu hanya sebuah kebetulan saja. Entahlah Biru benar-benar bingung akan hal itu. Sebenarnya bukan gaya Biru menguping pembicaraan seseorang, tapi kali ini ia benar-benar penasaran. Dan untuk pertama kalinya Biru penasaran akan seseorang, penasaran kepada lelaki misterius yang bisa dikatakan (sangat)tampan itu. Lelaki itu persis seperti bad boy di buku novel yang sering dibacanya.

Setelah bus kota berhenti tepat dijalan dekat sekolah, Biru pun turun dari bus kota itu. Dan berjalan menuju sekolahnya yang tak lagi jauh dari keberadaannya sekarang. Namun ia merasakan ada seseorang yang mengikutinya. Tanpa basa-basi lagi ia langsung berlari kencang meninggalkan seseorang yang tengah menatapnya dalam diam.

Barga namanya, lelaki yang terus memperhatikan gadis bernama Biru. Gadis yang begitu dirindukannya. Perbincangan Biru dan Ibu hamil tadi didalam bus kota tak luput dari perhatian lelaki itu juga. Biru juga menjadi alasannya pindah sekolah. Memang benar gadis penyelamatnya adalah seorang yang sangat baik. Membuatnya ingin semakin mencari tahu semua tentang Biru. Bukan hanya cantik dari fisik yang ada pada Biru, namun kecantikan dari dalam juga memancar dari hatinya.

Lalu lelaki itu tersenyum miring, “ I found you, my girl.

🌵🥀🌵

Assalamualaikum:)
Gimana ceritanya? Hehe

Maaf jika masih banyak kekurangan, semoga dimaklumkan yaa. Enjoy it XD

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

70° CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang