Berada di hubungan yang toxic bukanlan impian semua orang. Begitupun aku, tanpa disengaja aku pernah berada diposisi yang penuh dengan aturan. Dilarang begini, dilarang begitu yang membuatku lama-lama semakin tidak nyaman.
Namun hubunganku waktu itu lumayan lama yaitu hampir dua tahun. Satu tahun harmonis setelahnya udah ancur-ancuran karena sikapnya mulai beda & pada akhirnya dia ketahuan selingkuh.
Jujur memang waktu itu aku masih SMP, soal percintaan tidak begitu baik. Takut untuk memutuskan sesuatu. Apalagi menyangkut kebahagiaan diri sendiri. Kehidupanku mulai terganggu, apalagi cewek ya kan, selalu melibatkan perasaan.
Aku selalu menginginkan hubungan yang normal dan berpengaruh baik untuk masing-masing kita. Tapi kenyataanya tidak seperti itu. Aku tertekan, aku bersalah karena terlalu berharap selain kepada-Nya. Sedikit demi sedikit semua kejelekan dia terbongkar. Mungkin Tuhan tidak tega melihat mataku sembab setiap pagi.
Selama ini ada yang telah hilang dari diriku. Semenjak kepercayaanku dihancurkan olehnya. Aku seperti melihat drama konyol di layar, namun aku ada didalamnya. Cerita demi cerita dari temanku ataupun teman dekatnya, semakin membuatku yakin untuk memutuskan hubungan dengannya.
Aku masih peduli dengan hatiku. Memang berat untuk melupakan semua kenangan yang sudah berlangsung dua tahun. Tapi peduli apa aku, dia saja tidak peduli dengan komitmen yang sudah dibuat. Apakah aku harus mempertahankan hubungan yang jelas jelas sudah tidak baik ini? Kurasa tidak. Lebih baik aku sendiri tapi bahagia, daripada berdua tapi tersiksa.
Dari situ aku paham,
"Tuhan akan memperlihatkan semua yang tidak baik, meskipun itu tidak mungkin bagi kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemicu Riang
RomanceUntuk apa menunda kebahagiaan jika dirasa sudah menemukan seseorang yang tepat. Perihal haru, tidak perlu dikenang berlebihan. sucukupnya saja. Banyak kebahagiaan yang menanti & harus dilalui. Berhentilah sejenak, lalu rasakan energi kebahagiaan ya...