14.

8 0 0
                                    

"Jadi maksud mu ini salah ku ?"

"Tentu. Bukan nya sedari dulu, dirimu lah yang terlalu tertutup."

"Jika kau sudah muak dengan kisah ini, silakan mundur. Bukan meng-kambing hitam kan ku seperti ini"

Diam, diantara kedua nya. Tak ada yang berani untuk berucap walau sepatah. Dan tak ada pula yang berani beranjak dari sana.

Mereka diam. Merenungi segala kesalahan. Kesalahan ; mengapa mereka harus saling mengenal, lalu jatuh cinta, lalu terikat, lalu terlepas.

"Jadi sekarang mau bagaimana ?" suara bass itu memecahkan keheningan.

"Ntahlah, Aku bingung." tuturnya jujur

Lagi-lagi suasana terasa sunyi, padahal beberapa langkah dari tempat mereka jalan raya.

"Kita membingungkan, bagaimana kalau kita sudahi saja" lagi lagi suara bass yang memecahkan keadaan yang canggung ini.

Sang lawan bicara, hanya menoleh lalu tertunduk lesu.

"Aku tak tahu" ucapnya dan tepat saat itu, air jatuh dari pelupuk nya.

Yang mendengar itu, sangat merasa bersalah, kenapa harus dia katakan kalimat itu.

"Sudah senja, aku harus segera pulang." ucapnya berusaha melupakan yang baru saja terjadi.

"Aku antar ya"

"Tidak perlu," mendengar penolakan seperti itu, rasanya ada sedikit bagian hatinya yang tersentil

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suara SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang