...Saat aku melihat layar ponselku, ternyata Vino mengirimkan sebuah pesan.
Vino : Woi keboooo
P
P
Gue. : Napaaaa
Vino : Gue ada perlu nih sama lo
Gue. : Palingan gajelas lo kaya kemaren!
Vino : Beneran ini serius Rhei
Gue. : Yaudah apaa buruan, gue mau istirahaaat
Vino. : Fotoin materi yang besok buat ulangan Rhei
Gue. : Emang lo ga nulis?
Vino. : Gaaa, gue lupa kemaren
Gue. : *Send a picture*
Vino. : Oke makasih Rhei
Gue. : IyaaSetelah mengirimkan materi ke Vino, aku menutup layar ponselku dan istirahat sambil menonton tayangan televisi. Setelah beberapa saat, hpku bergetar dan berbunyi pertanda ada pesan masuk. Dannn ternyata itu Vino.Vino mengirimkan beberapa pesan ngga jelas yang membuat aku marah. Begitulah aku dan Vino yang setiap hari debat tentang hal yang sepele.
Haiii sayaangg. Ucap Ayah menghampiriku yang baru pulang dari kantor.
Eh ayah udah pulang. Jawabku sambil merangkul ayah
Ibu belum pulang ? Tanya ayah
Belum yah, tadi pagi sebelum Rhei berangkat ibu bilang katanya hari ini pulang telat karna ada meeting di kantor. Jawabku
Ooh gitu, yaudah ayah mau bersih bersih dulu yaa sayang. Ucap ayah sambil mengacak rambutku layaknya ke anak kecil.
Iyaa ayah. Jawabku
Beberapa saat kemudian...
Hai Rheiii, Ibu pulangg. Bii, ini tolong ditata di piring ya. Ucap ibu
Iyaaa buu, ibu bawa makanan ya? Tanyaku
Iyaaa ibu bawa makanan buat kamu. Jawab ibu
Ini non makanannya. Ucap bibi sambil menaro makanan di meja.
Iyaaa makasih bi. Bibi sinii doong duduk.
Ucapku lembut.*aku dan bibi duduk bersama dan mengobrol. Karena aku lumayan deket sama bibi. Bibi orang yang udah mengurus aku dari aku umur 5 tahun sampe sekarang. Dia sudah menganggap aku seperti anaknya sendiri.
Waktu sudah menunjukan pukul 17.54, aku bergegas menuju kamar lalu sholat. Beberapa waktu kemudian, ibu dan ayah memanggilku untuk makan malam. Akupun turun menuju ke ruang makan.
Gimana sekolahnya hari ini sayang? Tanya ayah
Hari ini ngga ada kegiatan belajar yah, guru gurunya rapat. Jawabku
Oiya besok ayah nganter kamu sekolah ya. Sudah lama ayah ngga nganter kamu. Ucap Ayah sambil menatapku manja.
Ibu anterin sekalian dongg yahh hihihi. Ucap ibu meledek
Wah ada yaang iri ni yah. Ucapku meledek ibu
Iyaa besok sekalian sama ibu, kan kantornya searah. Jawab Ayah
*begitulah aku ketika dirumah, lebih banyak diam. berbeda dengan aku kalo udah di sekolah hihi
Keesokan harinya, setelah bangun tidur aku bergegas untuk mandi dan bersiap siap untuk berangkat sekolah.
*Saat di ruang makaan
Ayah jadi nganter Rhei sekolah kan yah? Tanyaku
Jadi dong. Jawab ayah
Yaudah yukk berangkat. Ucap Ibu sambil minum susu
*aku,ibu,dan ayah pun berangkat.
sesampainya aku disekolah, tiba tibaRheiiiiiii!!! Ada yang memanggilku, dan sepertinya aku mengenal suara itu.
Lanjut part berikutnya ya, ikutin terus cerita aku. Jangan lupa vote& comment yuk, terimakasih:)
ig : @adymustika
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Penantian
RomanceJika kita mencintai seseorang, perjuangkan dia semampu dan sekuat kita. Namun, jika pengorbanan itu tidak dihargai, jangan cepat menyerah. Akan ada hari indah untuk menikmati hasilnya:)