1

242 13 1
                                    

Agatha POV

Air mata yang sedari tadi ku tahan di pelupuk mata ku akhirnta turun juga, walau sudah terbiasa dengan kehidupan yang seperti ini tapi ternyata aku belum cukup kuat menghadapi semuanya ini dengan sendiri. Ya, aku Agatha saat ini aku dan keluargaku sedang melakukan suatu perbincangan yang penting, ayss apakah tadi aku mengatakan keluarga? apakah aku masih termasuk dengan mereka? mungkin saat ini 'tidak' lah kata yang cocok untuk menjawab semuanya, back to topic suasana saat ini rasanya sangat mencekam yah suasana saat ini sangat tak bersahabat dengan ku.

"Buang air mata itu Agatha tidak ada orang yang akan mengasihanimu" Ucap seorang pria paru baya  berwajah arogan yang saat ini sedang duduk di samping istri tercintanya

"Ingat Agatha jangan pernah kau mempermalukan kami.Cih, kau hanya anak pembawa sial kenapa juga kau tidak mati saja waktu itu"
yah itu ucapan ayahku James Whleys, seorang Ceo di Whleys Companies.

"Ya jangan sampai lo ngaku-ngaku jadi ade gw di depan banyak orang awas aja sampe ada orang yang tahu identitas lo, lo bakal rasain sendiri akibatnya" kali ini yang berbicara bukan daddy lagi tapi seorang wanita cantik yang tepat berada di samping ku yah.. itu kakak perempuanku Alexa

Tak mau ambil pusing akupun menganggukkan kepalaku tanda aku mengerti

"Sudah cukup kalian hanya membuang waktu dengan mengobrol bersama anak tak berguna ini. Lexa sayang kamu berangkat sana kesekolahnya mommy ngak mau kamu terlambat, anak kebangaan mommy harus jadi nomor satu disekolah yah jangan mempermalukan mommy seperti dia" tunjuk mommy padaku, walau rasanya sakit tapi aku tetap menyayangi mommy wanita yang sudah melahirkanku ke dunia. Saat ini mommy sudah menginjak usia 45 tahun tapi wajahnya masih terlihat muda dan cantik. Oh yah mommy ku bernama Samantha Beatrix Whleys.

"Pergi kau Agatha dan ingat jangan sampai kau membongkar identitasmu"sambung mommy padaku

      ***
06.54

Saat ini aku masih berdiri di pinggir jalan untuk menunggu bus lewat, seharusnya aku tak boleh terlambat mengingat hari ini adalah hari pertama bagiku memulai hari di SMA, tapi mau bagaimana lagi apakah aku harus meminta daddy menyuruh seseorang menggantarkan ku kesekolah? atau apakah daddy akan memberikanku tumpangan untuk ke sekolah? ah.. aku sudah terlalu banyak mengada-ada hal yang sudah pasti tak akan terjadi,bodoh sekali aku and then yang harus ku pikirkan saat ini yaitu apa alasan yang akan ku katakan saat seseorang menanyai perihal keterlambatanku, aysh aku harus berbohong lagi.

Akhirnya, keberuntungan mendatangiku bus yang searah dengan sekolahku tiba-tiba berhenti di depanku tak membuang waktupun aku segera menaikknya, oh thankyou God ternyata masih tersisa satu tempat duduk kosong di bus ini wow it's amazing
"huft syukur masih ada tempat duduk kalo nggak bisa-bisa kaki ku akan patah dengan sendirinya"ujar ku dalam hati.

Akupun mulai memasukan earphone ku ke dalam telinga dan mendengar musik-musik yang ada, mendangar musik sudah menjadi kesukaanku beberapa tahun belakangan ini karena dengan musiklah aku bisa tak mendengarkan hal-hal yang dapat menyakiti hatiku.

Saat ditengah perjalanan bus yang ku tumpangi berhenti pertanda ada seseorang yang akan naik/turun saat mata ku melihat ke arah pintu ternyata ada seorang nenek yang akan naik di bus. Seperti yang sudah ku katakan tadi tempat duduknya tinggal satu dan sudah ku dudukki saat ini, jadi mau tak mau nenek itu harus berdiri ssmbil memeggang besi yang ada diatas kepalanya yang berfungsi menjaga keseimbangan.

"Kasihan juga nenek itu, nggak ada orang juga yang niat bantuin" tak selang berapa waktu akupun berdiri dari tempat dudukku untuk menghampiri nenek tersebut

"Nek, duduk ditempat saya saja nenek sudah tua jangan terlalu lama berdiri itu tak baik buat kesehatan nek"tak mau membuang waktu akupun langsung membantu sang nenek untuk duduk di tempatku

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang