Pernahkah kamu melihat apa yang sudah ku lakukan untukmu ____________________________________________
Ruangan itu tampak bersih nan rapi. Sangat mencerminkan pribadi sang pemilik kamar itu.Grizelle anindira. Gadis berumur 16 tahun. Sangat menyukai warna-warna pastel terlebih warna merah muda dan ungu.
5 tahun lalu Grizel mulai menekuni hobi barunya, yaitu bermain piano. Belajar dari sang ibu. Tangan kecil grizel kala itu mengikuti gerakan ibunya. Sekarang sudah hafal tuts beberapa lagu. Termasuk lagu-lagu favoritnya. Grizel mempelajarinya secara otodidak tanpa bantuan dari ibunya. Karena ibunya berpesan kita tidak akan tahu seberapa hebat kita dalam melakukan sesuatu tanpa kita pernah mencobanya.
Grizel meletakan jari-jarinya di atas tuts piano. Bersiap memainkan sebuah lagu sambil bernyanyi. Mengakhiri malam yang sepi dengan lagu favoritnya.
It feels like we've been friends forever, yeah
And we always see eye to eye
The more time we spend together
The more i wanna say what's on my mindTake it easy
'Cause it aint easy to sayI wanna be more than friends
I wanna be more than friends
I wanna tell everyone you're taken
And take your hand until the end
I wanna be more than friendsAt the risk of sounding foolish
I don't wanna fool around no more
If we're gonna do this then let's do this
You can fix my broken heart if it's all yoursSo take it easy
'Cause it ain't easy to sayI wanna be more than friends
I wanna be more than friends
I wanna tell everyone you're taken
And take your hand until the end
I wanna be more than friendsI'm asking you to be my baby
I'm giving you my heart, don't break it
I'm crushing and I'm going crazy
Either way I know we'll make itTake it easy
It ain't easy to say
I'll take it easy (I'll take it easy)
It ain't easy to sayI wanna be more than friends
I wanna be more than friends
I wanna tell everyone you're taken
And take your hand until the end
I wanna be more than friends____________________________________________
"Pagi griz" ucap seorang pria yang sudah rapih menggunakan jas warna abu-abu dibaluti dasi warna biru
"Pagi pah" ia melihat kursi didepannya masih kosong. Ia berharap kursi itu kembali diduduki oleh seseorang pelengkap hidupnya. Seperti biasa sebelum berangkat ke sekolah Grizel selalu menyempatkan untuk sarapan bersama papahnya dan kakak laki lakinya Fagan saverio yang sedang mengambil cuti kembali ke indonesia dan akan kembali berkuliah di luar negeri.
"Bagaimana di sekolah kemarin griz?" Fagan bertanya setelah mengambil selai kacang di meja
"Hmm, biasa saja. Sama seperti sebelum sebelumnya nggak ada yang spesial."
"Bukan nggak ada griz tapi belum ada. Mungkin kamu akan menemukannya hari ini atau besok." Ucap Fagan
"I hope this can be like that brother. Dah Pa, griz mau berangkat sekarang" griz berlalu pergi lalu menuju pintu depan karena pak Doni supir ayahnya sudah menunggunya
KAMU SEDANG MEMBACA
[PROSES PENULISAN] Am i invisible?
RomanceCukupkah status teman untuk kita? apakah aku yang terlalu berharap? atau apa? apakah karena aku yang sudah terlanjur sayang kepadamu? Aku hanya mencoba untuk memperbaikinya tapi aku terlalu takut untuk mengatakannya. Untuk kamu yang hanya menganggap...