Cerita pertama

39 0 0
                                    

TUHAN MENGAMPUNI AKU

Ini adalah pertama kalinya aku masuk ke sekolah setelah beberapa lama tak lagi menuntut ilmu. Bisa dikatakan aku ini libur yang cukup lama setelah ujian nasional. Menyenangkan bukan?? Begitulah kedengarannya. Tapi sebenarnya hari liburku pun tak ada perubahan. Masih tetap di rumah,ke gereja,persekutuan mungkin. Hemm aku sebenarnya malas untuk persekutuan. Tak baik sebenarnya, tapi aku tak suka dengan teman-teman gerejaku yang sombong sekali. Mereka membuat grup sendiri. Hallo?? Ini indonesia kita bersatu bukan berdua iya kan???.


Ehh sepertinya aku lupa berkenalan hehehe. Namaku Arina setyaningsih. Temanku memanggilku Arina keluargaku tak beda juga,memanggilku Arina. Aku baru kelas 7 SMP berarti aku kelas satu SMP. Masih unyu bukan? Masih imut masih mulus.


Ketika pertama kali aku masuk SMP. Sebenarnya tak ada banyak perubahan dalam hidupku. Tapi setelah pertengahan semester dimana aku masih kelas satu itu. Kehidupanku berubah drastis banyak hal yang terjadi. Ada kegilaan yang membuatku sakit dan itu hanya Tuhan Yesus yang bisa menyembuhkannya. Cerita ini berawal dari seorang laki-laki.


Emm bisa dikatakan lelaki itu adalah pacarku. Sungguh tak etis bukan? Anak kelas satu SMP sudah berani berpacaran. Sebenarnya hal itu aku lakukan hanya semata untuk iseng dan mencari hiburan dari hidupku. Waktu itu posisiku memang sangat menyedihkan. Orang tuaku tak pernah menganggap aku ada. Selayaknya aku ini adalah babu. Pulang sekolah cuci piring. Ada kesalahan sedikit aku dimarahi. Sungguh itu membuatku tertekan. Aku selalu terkurung di rumah dan tidak pernah pergi kemana-mana.


Hingga aku mengenal lelaki itu,dia mengajak aku jalan-jalan mengintari desa dan itu membuatku senang. Karna apa? Karna akhirnya aku bisa memiliki teman yang akan menemaniku dalam suka maupun duka. Padahal kenyataan dan faktanya teman sejati yang takkan pernah meninggalkan kita hanyalah Tuhan Yesus. Aku sempat melupakan-Nya.


Waktu terus berlalu kami sudah berpacaran. Sampai akhirnya tanpa disadari kami harus putus. Ya,waktu itu aku yang memutuskannya. Tapi aku juga yang menyesal. Aku menangis meminta dia untuk kembali. Aku lupa lagi dengan Tuhan. Kenapa aku tak meminta Dia untuk mengembalikan pacarku itu? Justru aku malah melupakan Dia. Sungguh inikah? Hati orang yang tak beriman?.


Kala itu dia menjawab ya asalkan dia dapat menyentuh payudaraku. Ini merupakan hal terzina. Aku sebenarnya tak mau menceritakan kesaksianku ini. Tapi rasanya aku sangat gatal sekali untuk membagikan kisahku ini. Entah bisikan setan mana kah. Aku mengiyakan permintaan itu. Gila bukan? Aku tak berpikir kesucianku yang penting aku mendapatkan apa yang ku mau.



Setelah melakukan itu,justru dia pergi meninggalkan aku. Kembali aku terluka. Aku menangis sejadi-jadinya sampai beberapa hari aku tak bisa apa-apa aku stress waktu itu. Aku sempat hampir gila karenanya. Sampai aku pernah melakukan hal bodoh yaitu BUNUH DIRI.


Sudah berkali-kali aku melakukan bunuh diri tapi hal seperti itu tak bisa dilakukan. Entah mungkin karna Tuhan masih ingin aku hidup dan menjadikanku penyebar injil-Nya. Karna rasa sakit yang tak kunjung hilang. Aku malah melakukan hal gila lagi. Bukannya aku kembali ke jalan yang baik. Aku malah berlari ke jalan yang salah.


Aku menyakiti banyak laki-laki. Aku membuat laki-laki terluka. Bahkan aku sempat melakukan hal zina itu lagi. Sungguh kebodohan yang sangat tak bisa dinilai. Tapi sebenarnya Tuhan tak pernah membiarkan aku jalan ke arah yang salah. Setiap aku melakukan bunuh diri. Entah esoknya melalui teman atau sebuah renungan atau mungkin isi kotbah. Aku selalu diingatkan oleh-Nya. Aku sadar Dia yang maha Kuasa telah mengingatkan aku bahkan membukakan jalan untuk aku pulang.


Tapi,lagi-lagi aku melakukan hal bodoh. Bukannya aku meminta ampun kepada-Nya. Aku malah berisi keras untuk membalas dendam. Rasa sakit yang aku simpan semakin berat. Sungguh aku menjadi orang sesat waktu itu.


Setiap malam aku menangis. Apa yang harus aku lakukan? Aku tak mau hidupku hancur. Aku tak mau dunia tau bahwa aku adalah wanita jahat yang menyedihkan. Aku selalu memaki diriku dan malah menyalahkan Tuhan atas kehadiranku di dunia ini. Aku berdosa. Aku berdosa Tuhan. Ampuni aku. Ampuni aku.


Waktu itu,aku merokok di belakang sekolah yang sudah mati. Bisa dikatakan sudah tak digunakan. Aku merenung sejenak. Apakah aku harus menyakiti orang lain? Agar aku sembuh? Aku rasa tidak. Bukannya aku sembuh. Aku malah semakin sakit. Itu yang aku rasakan.


Sampai akhirnya disebuah kotbah kebaktian minggu. Yang waktu itu berisi tentang pengampunan dan meminta ampun. Aku diingatkan oleh-Nya lagi. Agar aku bertobat kembali ke pelukan-Nya. Dia ingin aku memaafkan orang yang menyakiti aku dan aku bertobat kepada-Nya.



Malam itu dimana semua anggota keluargaku sudah tertidur. Aku masih terjaga. Ada keraguan dibenakku untuk meminta ampun. Aku malu untuk mengaku kepada Tuhan atas kesalahanku. Tapi itu kesalahanku kenapa aku harus malu?.


Tanganku terlipat menjadi satu. Kala itu mataku terpejam. Aku berdoa mohon pengampuanan kepada-Nya. Aku ingin sembuh. Aku ingin kembali kepada-Nya. Waktu aku berdoa dan mataku terpejam. Entah itu penglihatan atau bukan. Aku melihat seorang pria dengan cahaya-Nya yang terang. Merentangkan tangan-Nya dan menjamah aku.


Seketika itu aku menangis aku tak tahu apa yang aku lihat di dalam doaku tadi. Tapi aku percaya itu Tuhan Yesus. Tuhan yang telah menyembuhkan aku. Seketika itu rasa sakit yang aku rasanya hilang sekejap. Aku sembuh. Aku tak lagi menyakiti orang lain. Aku tak lagi kembali ke alam neraka duniawi. Aku sudah memaafkan orang-orang yang menyakiti aku. Aku sudah bertobat.



Karna Tuhan Yesuslah aku sembuh. Dia sudah mengampuni aku. Terima kasih Tuhan terima kasih. Entah apa yang terjadi bila aku memilih jalan yang salah lagi.



Sekarang aku sudah pulih dan hidupku kembali normal. Kini aku sudah kelas satu SMK. Kini aku sudah punya pacar yang lebih pengertian. Dia seiman denganku iman kristen. Dia mau menerima aku apa adanya. Sungguh sebenarnya Tuhan tak pernah membiarkan anaknya jatuh sampai tergeletak itu memang benar.








****
Hay saudara-saudaraku? Sungguh Indah rencana Tuhan bagi kita. Karna Dia tak pernah membuat rencana buruk untuk anak-Nya.

Kalian tau? Aku sampai menangis menuliskan kesaksian ini. Kiranya kesaksian ini membuahkan berkat untuk saudara-saudara sekalian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Kesaksian [KISAH NYATA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang