2

14 4 2
                                    

Kamu jangan berkata seperti itu karena kata mu seolah mengiris hatiku

Alva

                       °°°°°°°°°°°°

"ALVA....." teriak zira saat melihat alva yang sedang duduk di.ruang tamu. "Jangan teriak" alva langsung menegur zira karena berteriak dari jarak yang dekat. "Hehehhe..., oh ya va, mana?" zira cuma terkekeh kecil saat alva menegurnya, lalu memajukan tangannya seperti meminta sesuatu.

"Apa" cuma satu kata itu yang keluar dari mulut alva sambil menaikan satu alisnya.

"Iih kok alva lupa sih, alvakan udah janji sama zira" zira yang mengucapkan kata2 itu seingin menangis, alva yang melihat itu hanya ketawa kecil.

"Hehe, jangan nangis dong dasar cengeng"  alva langsung meledek zira yang sedang menangis. "Alva sih kok lupa ama janji sendiri" jawab zira sambil mengerucutkan bibirnya yg sedikit pucat. "Aku gak lupa, tapi bercanda" balas alva sambil mengambil sesuatu dikantong celananya. "Iiih alva nyebelin ah" zira pun menjawab ucapan alva sambil memukul lengen kekar alva, tapi lagi2 alva cuma terkekeh kecil.

"Nih" alva pun menjerahkan benda kecil kepada zira benda itu adalah flasdis(author gak tau tulisannya gimana), disana zira meminta pada alva dicarikan film anime hunter x hunter. Zira pun langsung menggambil benda itu dengan mata yang berbinar. "Makasih" bilang zira pada alva tanpa melihat alva, alva cuma bisa tersenyum kecil.

Disaat mereka sibuk dengan pikiran masing2 datanglah seseorang yang mengagetka keduanya. "Zira.. Mandi dulu" dia adalah dita, bunda zira yg sedang berteriak kepada anak gadisnya. "Assatafirula alazimm, bunda jangan kagetin zira" zira langsung terpelajat sekalian kesal dgn bundanya. "Kamu sih, udah jam berapa nih, kamu gak mau mandi, nanti telat loh, kamu kan hari ini mos" dita berbica panjang × lebar.

"Assatafirulah, zira lupa, alva pengain dulu, zira mandi dulu" zira menepuk jidatnya dan menyerah flasdis kepada alva dan langsung lari kekamar mandi. Alva cuma bisa geleng2 kepala melihat tingkah laku zira.

"Oh ya alva, bunda mau ke pasar dulu ya" dita memecah keheningan diantara mereka. "Oh iya bun hati2 ya" balas alva sambil mencium tangan dita, dita cuma tersenyum dan mengganguk kecil melihat alva. "Iya, jangain zira ya dan jangan lupa suruh dia minum obat, bunda takut dia kenapa2" pesan dita. "Iya bun pasti" balas alva disertai anggukan kecil.

"Yaudah, bunda pergi, assalamualikum" dita pun menuju pintu keluar. "Walaikumsalam" balas alva.

                        💧💧💧

25 mnt berikutnya.....

Zira sudah siap dengan perlengkapan mosnya. Dengan rok hitam yg panjang sampai lutut dan baju putih.

"Alva, bunda mana" tanya zira yang celingak celinguk mencari  dita yg tidak terlihat saat dia sudah selesai mandi. "Ke pasar" balas alva, tanpa melihat zira dan fokus ke hp nya.

"Oo, alva tolongi zira kepang rambut dong" zira berjalan ke arah alva sambil memberikat ikat rambut dan sisir. alva menghalihkan perhatiannya dari hp dan menggambil ikat rambut dan sisir serta menyuruh zira duduk.

Alvapun pun mulai menyisir rambut zira yg panjang sepingga itu, tidak ada yg memulai percakapan di antara mereka.

"Mmm, alva kalau umur zira gak panjang gimana" zira memecahkan keheningan di antara mereka dengan pertanyaan yg membuat alva diam seketika.

Raut wajah alva berubah seketika dengan pertannyaan zira. "Maksud kamu apa" petanyaan insten itu keluar dari mulut alva dgn nada dingin. "Alvakan tau kalau zira berpenyakitan kalau suatu haru zira harus per........"

"DIAM" ucapan zira langsung terpotong gara2 bentakan alva. Zira melihat alva yg berada dibelakangnya dengan mata bekaca kaca, setelah zira melihat alva dia langsung memalingkan mukanya dan menunduk. Alva yg melihat itu langsung memeluk zira dari belakang.

"Maaf...." ucap lirih alva. "Aku gak maksud bentak kamu, tapi aku mohon jangan bilang begitu lagi zira, aku gak suka, kamu itu pasti sembuh ya..." kini nada suara alva semakin rendah dan lirih dan memperkuat pelukannya pada zira. Zira cuma mengganguk kecil.

Alva pun melepaskan pelukannya dari zira dan membalikan badan zira menghadap pada alva, "udah jangan nagis lagi, kita berangkat  sekarang" ucap alva sambil menghapus air mata zira. Rambut zira udah selesai di kepang dua, zira menggaguk dan keluar rumah bersama untuk pergi kesekolah.

"Nanti kita makan di kantin aja ya, kamu ada bawa obat kan" alva menyajakan itu saat mereka sudah masuk mobil sport hitam alva.

"Udah" balas zira

☀☀☀

Hai hai kembali dengan author yg gemas hhhhhhh percaya diri

Author kembali dengan cerita yang lumayan panjang tapi up date nya lama hhhhhhhh

Bagi kalian yg baik hati tolong yang beri vomenya untuk penyemangat author dan jadi lah pengikut author

Semoga hari kalian semua, mau adik, kakak, abang, dll bahagia

Salam dari saya
Amokta sali

Why Should You, Why not meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang