Bab 1

531 40 1
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca♥
Happy reading:D

-------

Seorang gadis turun dari taksi sambil menggeret sebuah koper. Ia berlari tergesa gesa kearah rumah bercat hitam putih. Sesampainya didepan rumah ia langsung berteriak.

"Bunda, Abang, Amanda pulangg!!!" Pekiknya menggelegar dengan tangan yang menggoyang goyangkan pagar rumah itu.

Pak Jono yang sedang ngopi dipos satpam sambil duduk santai pun terkejut kaget saat mendengar suara itu. Ia langsung berlari kearah pagar. Sesampai didepan pagar Pak Iono mengernyitkan dahi.

"Mau nyari siapa neng?" Ucapnya bingung.

Manda yang mendengar itu hanya mendengus kesel.

"Mau nyari bik Ijem!" jawabnya asal.

"Disini gak ada yang namanya Ijem mungkin eneng salah alama." ujar pak jono sopan.

Manda menngerucut kan bibir. "Yallah bapak ini tuh manda loh."

"Manda siapa ya? temen mas David?" Tanya pak Jono sopan.

Manda langsung mendelik kesal. "Manda loh anaknya Bunda Miya masa bapak lupa? Segitu cepatkah kalian melupakan seorang Amanda Calista Imelda Putri. Jangan bilang Bunda juga melupakan anak perempuannya yang paling cantik ini dan jangan sampe Abang David juga melupakan adiknya yang imut ini, nggak-nggak, gak mungkin pak Jononya aja yang pikun!" Ujarnya dramatis sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Pak Jono hanya memutar bola matanya malas. Ternyata anak bosnya yang ratu drama ini sudah kembali.

Manda menatap pak Jono sebal. "Kalo bapak gak bukain, Manda panjat nih?" Ujarnya.

"Yaudah panjat aja kalo bisa." Cibir pak Jono pelan tapi masih bisa didengar oleh Manda.

Manda langsung menatap pak Jono tajam. "Bapak milih bukain pagar atau Manda suruh Bunda pecat bapak dari sini sekarang juga." Ancam Manda.

Pak Jono menengang, mukanya langsung mendadak pucat. Ia tersadar apa kesalahannya, dengan cepat ia langsung membuka gembok pagar itu dan memberi jalan mempersilahkan manda untuk segera masuk kedalam. Manda yang melihat ekspresi pak jono pun langsung terbahak bahak.

"Aduh.. Pak jono pak jono mau aja manda boongin hahaha..." ucapnya terbahak bahak

Wajah pak jono memerah karna malu. Manda yang melihat itu pun langsung terbahak lagi.
"Hahah... Udah dong pak mukanya jangan malu malu meong gitu. Perut Manda nggak kuat nih hhha..." Ucapnya memegang perutnya karna sakit kebanyakan ketawa.

"Udah dong neng ketawanya." Ucapnya sambil mengambil koper yang sedang Manda bawa. "Sini kopernya bapak bawain."

Tawa manda yang tadinya terbahak bahak pun berubah jadi kekehan.

"Hehe... Yaudah makasi ya pak, Manda kedalem dulu jangan lupa kopernya taro dikamar manda."

"Oke neng." Balas pak jono.

Manda segera lari kearah pintu dan langsung segera masuk tanpa memencet bel. Ia berjalan sambil menengok kanan kiri. Kenapa sangat sepi pikirnya.

"Manda pulang!!"

Tidak ada sahutan.

"Bundaa....Abanggg...Amanda yang cantik ini udah pulangg!!!" Teriaknya menggelegar.

Manda mendengar suara grasak grusuk. Ia melirik ke tangga, Disana ada wanita paruhbaya yang lagi menuruni anak tangga tergesa gesa. Manda hanya tersenyum melihat Bundanya tidak ada yang berubah. masih tetap cantik. Hanya saja ada sedikit kerutan diwajahnya.

Of The TruthWhere stories live. Discover now