Bab 4

214 28 0
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca♥
Happy reading:D

--------

Manda memilin kuat roknya saat pak Gibran. Ketua yayasan Sma Garuda. Mulai Mengetuk pintu kelas IX IPA-1. Manda menarik nafas saat pintu kelas mulai terbuka dan menampilkan guru cantik dihadapannya.

"Maaf kalo mengganggu waktunya buk" ujar pak Gibran sopan.

"Oh, tidak apa apa. Ada apa ya pak?" tanyanya.

"Saya kesini hanya mengantarkan murid baru yang terlambat" jawabnya.

"Oh iya, Manda ini kenalin ibu widya" tunjuk nya pada guru cantik didepannya. "Beliau adalah wali kelas kamu"

Manda tersenyum canggung dan menyalimi punggung tangan buk widya. Buk Widya tersenyum hangat.

"Jadi kamu murid baru itu, ibu sudah tungguin kamu dari tadi, ayok masuk biar ibu kenalin kamu dengan temen sekelasmu" ujarnya ramah.

Manda tersenyum bersalah dan menganguk. Sebelum mengikuti buk Widya, ia menyempatkan untuk mengucapkan terimakasih ke pak Gibran yang dibalas dengan anggukan kepala.

Saat Manda masuk kedalam kelas. Tiba tiba suasana berubah sunyi. Semua sorot mata menatap teliti Manda dari atas sampai bawah. Manda merasa risih saat ditatap seperti itu. ia hanya bisa menunduk. Ia yang biasanya mudah berbaur pun kicep. Jangankan untuk nyerocos seperti biasanya. bahkan tersenyum aja rasanya sulit saat melihat hampir semua siswa memandang remeh kepadanya.

Manda Menghela nafas jengah. Ini alasan ia tidak suka masuk Sma Garuda. Hampir semua murid disini kebanyakan anak orang kaya jadi meraka selalu memandang dari segi penampilan. Ia merutuki ibunya yang bilang alasan memasuki ia ke Sma ini demi kebaikannya. Kebaikan dari hongkong! yang ada dia seperti kelinci percobaan yang masuk ke kandang singa.

Mendapat tatapan penilaian dari anak anak kelas ini membuat kepala Manda mendapatkan ide gila.

"Oke anak anak, kelas kalian kedatangan murid baru!" ujar buk Widya.

Buk Widya tersenyum ramah kearah Manda. "Ayok perkenalkan diri kamu"

Manda menghela nafas pelan dan mendongakan kepalanya. "Nama saya Imelda Amanda Calista Putri, Saya pindahan dari Bandung, lebih tepatnya dari Sma cakrawala" ucapnya bohong sambil tersenyum manis.

Semua siswa memandang Manda dengan tatapan horor. Manda sudah bisa menebaknya respon Mereka pasti akan begitu. Ia tau Sma Cakrawala sama kayak Dharma Bakti. reputasinya sangat buruk, malahan lebih buruk dari Dharma bakti. Sma Cakrawala juga sekolah yang elit dan bagus seperti Sma Garuda. Tetapi karena Sma cakrawala sering menerima murid nakal yang dikeluarkan dari sekolah sekolah elit ibukota Maka dari itu Sma Cakrawala disebut Sma pembuangan.

Maka dari itu Manda memilih berbohong pindahan dari Sma Cakrawala.

"yallah senyum nya manis pisan!"

"Pantesan dandananya urakan banget!"

"Kok bisa ya Sma kita mau nerima anak dari Sma pembuangan"

"Palingan juga bentar lagi jadi cabe disini!"

"pantesan sok cantik!"

"padahal mukanya polos banget gak nyangka kalo dia pernah sekolah di Sma pembuangan"

"kirain mah pindahan dari Sma Nusantara"

"Ternyata Di sma Cakrawala ada cewek beningnya juga ya"

"Kalo tau di Sma Cakrawala ada yang bening kayak gini mah gak nolak gue kalo di pindahin sama bokap kesana!"

Masih banyak lagi hinaan atau pujian yang dilontarkan dari temen sekelasnya. Manda hanya tersenyum manis menanggapinya, ia sudah duga akan mendapat perlakuan seperti ini.

Of The TruthWhere stories live. Discover now