#1

26 0 0
                                    


[Al-Fatih International Hospital]

09.00 a.m
Name tag berdiri dimeja sang Dokter muda, berdarah campuran Korea dan Turki yakni dr. Muhammad Hoon Ertugrul, sp. Orth, M. Kes.

"Dok, ini hasil laporan perkembangan kesehatan pasien 2 hari yang lalu pasca operasi dengan Anda" ujar Perawat

"Oh, ya" balas dokter
"Hm.. Perkembangan cukup signifikan. Pasien besok sudah bisa pulang. Sebelum pulang, tolong cek anamnesis nya terlebih dahulu. Besok saya akan menemui pasien itu. Catat waktunya, jam 11 pagi saya akan temui pasien itu dan memperbolehkannya untuk pulang" tambahan

"Baik, dok" ucap Perawat

"Oh, ya. Untuk resep obatnya besok saja ketika pasien hendak pulang" balas Dokter

"Baik, dok. Terimakasih" ucap Perawat

"Sama-sama" balasnya

Seorang perawat pergi keluar ruangan meninggalkan sang Dokter yang sedang mengecek data yang ada di komputer.
—————————————————————

Nittt... Nitttttt...

Suara alarm handphone berbunyi disebelah meja kerjanya. Jam menunjukkan pukul 10 pagi, sang Dokter pergi menuju kamar mandi yang ada di ruangannya dan mengambil air wudhu. Sang Dokter hendak melaksanakan sholat dhuha diruangannya. Karena pasien sudah di polinya sudah tidak ada lagi.

—————————————————————

15 Tahun Yang Lalu

"Hoon Ertugrul...! Jangan lari kau!! Jangan coba-coba lari dariku! Akan ku tembak kau!! Iyaaaa~!!" bentak laki-laki yang mengenakan jas casual berwarna hitam, tangan kanan  menggenggam pistol tembak khas seorang pembunuh dan tangan kirinya memegang dada yang lumuran dengan darah. Langkahnya tergopoh-gopoh mengejar Hoon Ertugrul yang masih berumur 10 tahun.

~~~~TBC~~~~















Merhaba! Assalamu'alaikum, brader n' sista..
Short Story yang baru netes dan masih anget. Jangan lupa di Vote+Comment+Favorit

Salam,
Cereblum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dr. Hoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang