Merlin merogoh kolong ranjangnya mencari sesuatu di dalam sana. Seragam yang sudah disetrikanya kini jadi kusut karena ia berbaring di lantai. Semalam ponselnya terjatuh di sela ranjang saat sedang maraton menonton drama korea. Terlalu capek begadang. Merlin tertidur dan tidak sengaja menyepak ponselnya hingga jatuh.
Merlin terus berusaha meraihnya dengan tangan namun tidak berhasil. Maklum saja, ranjang Merlin memang berukuran king size yang bisa menampung tiga orang sekaligus, jadi sulit bagi gadis bermanik coklat pekat itu meraih ponselnya.
Bukannya ponsel yang didapat, Merlin malah meraih bungkus kripik dan beberapa kertas kotor. Bahkan ia sempat menyentuh sesuatu yang basah dan kenyal disana.
Tidak seperti gadis pada umumnya, Merlin tergolong anak yang jorok dan malas untuk ukuran seorang cewek dalam bersih-bersih.
Biasanya ia akan membersihkan kamarnya setahun sekali saat libur, itu pun kalau sedang mood. Kalau tidak terpaksa ibunda nya yang menggeledah kamar Merlin dan membuang sampah yang menumpuk di kamar.
"Duh, kok jatuh disana sih!" Gerutu Merlih kesal.
Tak berhasil mendapatkan barangnya, Merlin menoleh kiri-kanan mencari sesuatu yang bisa digunakannya. Tapi hanya tumpukan kertas, baju, dan sampah yang dilihatnya.
Dengan keras ia menghela napas. Lalu berlari kearah dapur dan mengambil sapu.
Melihat kakaknya memegang sapu, Jhonny berteriak kencang mengagetkan seisi rumah.
"Bunda, Kak Merlin mau bersihin kamarnya!" Teriak Jhonny dari dapur.
"Berisik lo!" bentak Merlin. "Gue mau ambil ponsel bukan mau bersihin kamar." Jelasnya dan berlari ke lantai dua, kamarnya.
Jhonny yang hampir sujud syukur mengurungkan niatnya dan kembali menyantap roti bakarnya. Sedangkan April, ibunda dari kedua anak itu hanya tersenyum melihat kedua buah hatinya saling menyayangi.
Berbeda dengan Merlin, Jhonny sangat suka bersih-bersih. Cowok 15 tahun itu tidak suka bila kamar dan rumahnya terlihat kotor. Dari kecil, Jhonny memang punya alergi terhadap debu, dia bakal bersin-bersin, gatal dan batuk kalau diruangan kotor dan berdebu. Terutama di kamar Merlin.
Tempat terlarang bagi Jhonny untuk ditinggali. Makanya Jhonny tidak pernah mau masuk ke kamar kakaknya. Hanya dalam kondisi darurat saja ia rela masuk.
Berlari menaiki tangga dengan napas terengah Merlin menerobos kamarnya. Dengan keras dia tengkurap di bawah ranjang dengan sapu ditangannya. Ujung kayu diarahkannya ke sudut kolong. Dengan usaha ektra Merlin meraih ponsel perlahan-lahan hingga mendapatkannya.
Lesung pipit di pipi kanannya otomatis terlihat saat gadis itu tersenyum puas karena kerja kerasnya. Tentu saja sampah dibawah ranjang juga ikut keluar dari tempat persembunyian. Memenuhi lantai kamarnya Sekarang seragamnya juga ikut kotor.
Tapi dia tidak peduli.
Ponsel sudah ditangan, saatnya berangkat.
Ia bangkit dari posisinya mengusap pelan layar ponselnya yang penuh debu. Saat hendak berbalik.
Tubuh Merlin gemetar, tangannya menggenggam ponselnya erat-erat dan nyaris berteriak melihat seorang sedang berdiri di pintu kamarnya. Memperhatikan yang dilakukannya dari tadi. Jantungnya benar-benar hampir berhenti karena kaget.
"Lo ngapain di kolong?" tanya cowok berambut ikal yang menatap Merlin penasaran. "Nyari cicak lo?"
"Enggak, lagi nyari cacing." Balas Merlin jutek.
"Ngambil hp gue noh, jatuh dipojokan! Ngambil pake tangan gak bisa-bisa." Jelas Merlin dengan nada kesal pada sepupu laki-lakinya, Raka.
"Oooowww." Cowok tampan itu hanya membeo.
YOU ARE READING
Our Memories
RomanceBukan cerita spesial, hanya kehidupan sehari-hari tentang Merlin yang diam-diam menyimpan perasaan pada sepupunya selama 5 tahun. Baginya Raka tidak hanya saudara tapi juga seorang sahabat. Mereka bersahabat sejak usia 7 tahun. Merlin selalu bergant...