Intro

20 0 0
                                    

meorie ppuri sosa
but I love it~

Eeeee salah




























Btw mulmed hanya pemanis ya.















Pagi yang cerah kali ini membuat Soora bersemangat pergi ke sekolah. Waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi tetapi seperti sudah jam 7 pagi. Orang yang bangun terlambat pasti mengira jika ia bangun kesiangan.

"Berangkat sama abang kamu ya." Ucap mama Soora ketika gadis itu sudah duduk di meja makan.

"Males ah," jawab Soora seraya mengambil nasi beserta lauk pauknya.

"Loh kenapa?" Tanya mama Soora.

"Soalnya nanti pasti ada aja yang ngomongin aku." Raut wajah Soora seketika berubah sendu.

"Resiko jadi ganteng sih ya gitu." Celetuk abang Soora, Lee Jeno.

"Papah lebih ganteng ya!" Protes Soora tak terima.

"Kan gantengnya papah nurun ke abang." Ucap Jeno tak mau kalah.

"Terus kamu mau naik apa ke sekolah?" Tanya mama Soora mengalihkan pembicaraan. Jika tidak dialihkan, pasti mereka berdua ujung-ujungnya akan ribut.

"Nah itu aku gak tau." Ucap Soora sambil tetap lanjut makan.

"Sama papah aja gimana ma?" Tanya Soora dengan raut muka berharap.

"Kantor papah sama sekolah kamu beda arah Soora."

"Udah sih kamu berangkat sama abang aja apa susahnya?" Ucap Jeno.

"Gak mau! Sekalinya gak mau ya tetep gak mau!

"Males aku apalagi berurusan sama degem abang yang centilnya naudzubillah hihhhh. Padahal dia tau kalo aku adek abang tapi tetep aja yang namanya cemburu gak mandang hubungan darah mau itu sepupunya atau adeknya. Abang pokoknya nanti kalo punya pacar jangan yang cemburuan ya." Ucap Soora panjang lebar. Jeno hanya mengangguk-angguk saja soalnya dia sedang mengunyah, mau motong takut keselek.

"Hush, lagian masih kecil jangan mikirin pacar dulu, belajar yang bener. Kamu lagi Soora, makan yang bener itu nasinya muncrat kemana-mana. Kalo mau ngomong tuh habisin dulu makanan yang ada di mulut, untung gak keselek." Nasihat mama Soora. Tapi yang namanya Soora tetap saja ngeyel.

"Aku setuju kalo nanti abang sama kak Siyeon, udah cantik, baik sama aku la- Uhuk uhuk."

Mama Soora menepuk-nepuk punggung Soora."Kan dibilangin bandel banget!"

"Air uhuk"

"Nih," Jeno menyodorkan gelas miliknya yang berisi air.

"Huek apaan nih asem" Soora memuntahkan kembali air yang telah ia minum ke dalam gelas.

"Itu air lemon"

"Ih abang kan tau aku gak suka yang asem huaaa mamah"

"Kumat childishnya"

Drrt drrt

"Tuh hp siapa yang bunyi?" Tanya Mama Soora.

"Hp aku hehe." Ucapnya sambil haha hehe.

Ning: lo masih di rumah ga ra?

SooRa: iya gue masih di rumah, kenapa?

Ning: mau ngajak bareng hehe

SooRa: ah dengan senang hati

Say YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang