🐸Prolog🐸

15 2 2
                                    

Jakarta, 22 Mei 2017

Seorang laki-laki sedang duduk dibangku taman belakang sekolahnya, SMP Tunas Bangsa. Disaat teman-teman seangkatannya sedang merayakan hari kelulusan mereka dilapangan,dan Rafqi lebih memilih pergi dari keramaian tersebut. Pikirannya kalut. Akankah dia sanggup untuk menjelaskan semuanya kepada gadis itu nanti? Gadis polos yang menjadi adik kelasnya sedari SD hingga sekarang.  Ntahlah. Ia akan berusaha, walaupun nanti akan ada luka yang melanda.

Derap langkah kaki terdengar mendekat. Rafqi menoleh kebelakang. Dan sesuai dugaannya,itu adalah orang yang ia tunggu,Meisya.

"Hai kak" sapa Meisya tersenyum ceria. Ini yang Rafqi suka dari diri Meisya, yaitu senyumnya. Rafqi balas tersenyum. Haruskah sekarang? Jujur Rafqi belum siap membuat gadis polos ini sedih,dan tak kan pernah siap. Tetapi ia harus melakukannya.

Rafqi menggeser duduknya,dan mempersilahkan Meisya duduk disebelahnya. Setelahnya sepi. Tak ada yang bersuara lagi. Rafqi sibuk dengan pikirannya sendiri dan Meisya yang gugup dengan situasi canggung ini.

"Selamat ya kak,akhirnya kakak udah lulus" hanya itu kata-kata yang dapat keluar dari mulut Meisya demi menghilangkan rasa gugupnya. Rafqi menoleh "Iyaa Sya,makasih".

"Kenapa kakak nyuruh aku kesini? Ada yang mau diomongin?" ucap Meisya lagi. "Iya. Aku mau pamit sama kamu" jawab Rafqi. Sesak. Itu yang dapat Rafqi rasakan setelah menyelesaikan ucapannya.

Tercetak jelas kerutan dikening Meisya. Pamit? Pamit pulang? Meisya tak paham maksud ucapan Rafqi barusan.
"Maksudnya kak? Aku nggak ngerti" balas Meisya. Ia benar-benar tidak paham. Kalau Rafqi mau pulang,kenapa harus pamit sama dia? pikir Meisya.

"Aku mau pamit sama kamu,karna aku mau pergi jauh" jawab Rafqi.
"Emangnya kakak mau kemana?" tanya Meisya tak sabaran.
"Nanti malam aku mau ke luar negeri. Ikut papa aku kerja. Dan aku mau lanjutin skolah aku disana" jelas Rafqi.

Meisya mematung sesaat. Dia tak menduga Rafqi akan bicara seperti itu. Bukankah dulu mereka sudah berjanji untuk sama-sama melanjutkan sekolah ditempat yang sama lagi. Tapi kenapa Rafqi bilang mau pergi? Apakah dia lupa dengan janjinya dulu?

Meisya mencoba menahan sesak didadanya. Dia butuh penjelasan.
"Bukannya dulu kakak bilang mau lanjutin sekolah di Jakarta,bareng aku?
Kakak lupa sama janji kakak dulu?" balas Meisya terisak. Dia tak mampu lagi menahan air matanya untuk tidak keluar.

Rafqi mendekat. Merengkuh tubuh mungil itu kedalam pelukannya. Ia benci ini. Ia benci melihat Meisya-nya menangis. Apalagi dia sendiri yang membuat gadis polos ini menangis.
Rafqi mengelus rambut panjang itu,mencoba menenangkan. Ia harus mengakhiri semuanya.

Rafqi melepas pelukannya. Sementara Meisya masih menunduk,menutupi wajah sedihnya. Menghela nafas berat, Rafqi mulai bicara.
"Sya..lihat aku" ucap Rafqi lembut. Tetapi Meisya tetap pada posisinya. Rafqi menggangkat dagu Meisya pelan. Dia dapat melihat raut sedih diwajah cantik itu.

Setelah pandangan mereka bertemu, Rafqi mulai bicara lagi. "Jangan cengeng Sya, kan aku cuma ke luar negeri,nggak ke luar angkasa" ucap Rafqi diiringi tawa ringan diakhir kalimatnya.

"Tapi kan itu jauh kak. Nanti aku nggak bisa main lagi bareng kakak,nggak bisa belajar bareng lagi,nggak bisa makan bareng lagi, pokoknya nggak bisa bareng kakak lagi. Nanti kalau ada yang ganggu aku,siapa yang bakal belain aku?"ucap Meisya sambil terisak.

Sepertinya Rafqi harus mengeluarkan kesabaran ekstra untuk menjelaskan kepada gadis cerewet ini. "Sya,nggak selamanya kamu terus ngikutin aku,kamu harus punya pilihan kamu sendiri. Kamu harus bisa memilih hal yang baik untuk hidup kamu,untuk masa depanmu nanti. Dan begitu juga aku. Aku udah punya pilihan untuk masa depanku nanti,salah satunya dengan lanjutin skolah aku ke luar negeri" jelas Rafqi panjang lebar dengan tetap menjaga intonasi suaranya agar terdengar lembut.

"Apa kamu nggak bosan jadi adik kelas aku terus? Dari SD lho kita skolah bareng" lanjut Rafqi.

"Nggak! Aku nggak bosan kok" balas Meisya cepat.

Rafqi hanya bisa tersenyum menanggapi perkataan Meisya barusan. Gadis ini memang keras kepala,pikirnya. Rafqi bangun dari duduk,menggenggam tangan Meisya dan menyuruh gadis itu berdiri juga.
Pandangan mereka bertemu. Rafqi tak sanggup lagi melihat Meisya menangis. Diusapnya pelan pipi Meisya, menghapus jejak air mata disana. Rafqi tersenyum. Dalam hati dia terus mengucapkan kata maaf. Maaf telah melanggar janji yang telah diucapnya dulu.

"Sya,aku pamit yaa. Kamu baik-baik disini. Jaga kesehatanmu,belajarnya dibanyakin lagi. Aku janji,kalau aku udah lulus nanti,aku bakal temui kamu ,kita bisa main bareng lagi" ucap Rafqi. Sudah. Sudah cukup dia membuat kebohongan hari ini,menyakiti hati Meisya, orang yang dia sayangi.

Air mata Meisya terus keluar mendengar kata pamit dari Rafqi. Tapi dia sadar, kalau Rafqi melakukan ini semua demi masa depannya,dan Meisya harus bisa memahami itu.
"Iya kak. Kakak juga jaga kesehatan kakak ya,jangan begadang lagi. Aku bakal nunggu kakak balik" balas Meisya. Tanpa Rafqi tahu,didalam hati Meisya justru menginginkan sebaliknya,dia ingin Rafqi tetap disini,bersamanya.

Rafqi melepas genggamannya ditangan Meisya."Yaudah,aku pergi dulu yaa. Bye Ca" ucapnya. Rafqi balik badan,melangkah menjauh. Tetapi tiba-tiba dia berbalik lagi.

"Selamat ulang tahun Caca" ucapnya dengan senyum. Meisya hanya diam. Memandangi pemilik punggung tegap itu menjauh. Setelahnya Meisya kembali menangis,bahkan sambil berteriak histeris. Ini bukan kado yang di inginkannya. Ini bukan harapannya. Ini,adalah kado terburuk yang pernah didapatnya. Tepat dihari ulang tahunnya yang ke-15.

"Hati-hati kak,dan terima kasih untuk kado yang kakak kasih ke aku. Yang tak akan pernah bisa aku lupain. Makasih, kak Rafqi Adnan Husein" ucap Meisya yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

Rafqi terus melangkah menjauh dengan kaki panjangnya. Berharap setelah ini semuanya akan kembali baik-baik saja.
"Maafin aku Ca. Aku terpaksa bohongin kamu,ini demi masa depan kita nanti. Maaf. Maafin aku Meisya Putri Ardinata"  dan itu hanya dapat diucapkan Rafqi didalam hati.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hello semua,selamat datang didunia khayal aku heheh
Ini adalah karya pertamaku dan aku belum bisa jamin ini bakalan up terus,kan belum tentu ada yang baca*kode nich:v

Kalo kalian suka,vote & comentnya boleh dong dibagi-bagi. Kalo nggak suka,mesti dibagi terosss #maksabat:)

Oke deh,sekian bacotan unfaedah aku
See you neks taim:*

SYARAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang