Belajar dari hujan, tak peduli berapa kali pun jatuh ke bawah ia pasti akan naik lagi.
"Ma Pa, Rere berangkat sekolah." teriak Reina.
"Kamu ga mau dianter Re?" tanya papa-nya. Reina menggeleng.
"Rere naik sepeda aja. Lagian sekolah baru Rere kan dekat. Rere berangkat dulu Pa Ma." ucap Rere dan melajukan sepedanya setelah Papa dan Mama-nya mengangguk.
Nama-nya Reina Sudirman, gadis imut yang masih SMA. Dia kelas 2 SMA dari Bandung dan harus pindah ke Jakarta karena ikut Orang tua-nya. Di Bandung, Ia tinggal dengan neneknya.
Reina adalah gadis yang amat sangat menyukai hujan. Walaupun orang tua-nya kadang rewel, Ia tetap mandi hujan kalau ada kesempatan.
Saat Ia pindah ke Jakarta, Ia harus siap meninggalkan sahabat kecilnya di Bandung. Mau tak mau Ia harus melakukannya. Karena ada alasan lain kenapa Ia harus pindah ke Jakarta.
***
"Pagi semua, hari ini kalian kedatangan teman baru." kata Bu Intan selaku wali kelas baru Reina. Semua mata menatap tertuju ke arah Reina.
"Silahkan kenalin diri kamu." ucap Bu Intan. Reina mengangguk mengerti.
"Selamat pagi teman-teman. Nama saya Reina Sudirman. Panggil Rere saja. Saya pindahan dari Bandung. Saya tinggal di komplek Rajawali Hijau Blok D. Salam kenal semua." Kata Reina dengan senyuman manis.
Cowok-cowok dikelas itu histeris senang. Senyuman Reina mampu membuat cowok manapun terpikat.
"Sudah sudah tenang. Ada yang ingin bertanya ke Rere?" tanya Bu Intan. Seorang cowok mengangkat tangannya. Bu intan mempersilahkan.
"Punya pacar gak?"
"Saya ga punya pacar." ucap Reina dengan santai. Cowok-cowok itu semakin histeris.
"Boleh dong sama saya." kata salah satu cowok dikelas itu. Teman-teman yang lain menyoraki cowok itu.
"Hey hey sudah. Masih kecil pacar-pacaran." kata Bu Intan menenangkan kelas.
"Bilang aja ibu iri karena belum punya pacar." kata cowok tadi.
"Vinooo. Kamu kalau ngomong ga di filter ya. Ibu itu ga punya pacar karena...."
"Karena belum ada yang mau kan bu?" potong cowok itu. Teman-teman yang lain tertawa dan bersorak kompak menggoda Bu Intan.
Waja Bu Intan tak terlihat kesel sama sekali, mungkin sudah biasa kali ya?, batin Reina.
"Bodo amat. Nah Rere silahkan duduk dibangku kosong sebelah Kiki." kata Bu Intan mempersilahkan Reina. Reina mengangguk mengerti dan berjalan mendekati mejanya.
"Nah kita lanjut ke pembahasan kemarin ya...."
Reina duduk disebelah Kiki, gadis kacamata yang terlihat seperti kutu buku. Kiki nampak senang ketika Reina duduk disebelahnya.
"Ha..haii saya Kiki. Ka..kamu Re..Rere ya?." kata Kiki gugup. Reina melihat Kiki dengan seksama.
"Iya saya Rere. Tadikan sudah saya sebutkan nama saya." kata Reina dengan senyuman manis.
"He..hehe. sa..salam kenal ya Re." ucap Kiki.
"Iya salam kenal kembali."
~next ga?~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen Fictionsebagian orang membenci hujan. Karena hujan hanya membuat orang sakit dan ada juga orang yang menyukai hujan layaknya anak kecil. Dan ada pula orang yang membenci hujan karena trauma di masa lalu? Ya, dia Dimas Adnan Syahputra. Seorang lelaki yang m...