Udah 6 tahun semenjak kepergian Haechan. Dan Mark masih belum punya keberanian buat ngontak Haechan.
Oiya, waktu Jaemin mutusin sambungan telpon, Mark nelpon lagi. Dan dia langsung diomelin sama Jaemin.
Dan disitu juga Jaemin bilang kalo Haechan suka sama Mark. Dan malam itu adalah malam terakhir dia di kota itu sebelum pindah.
Perasaan Mark? Sedih! Tapi lebih ke marah!
Dia sedih karena gak tau perasaan Haechan. Dan dia marah sama dirinya sendiri. Kenapa dia gak sadar juga sama perasaan Haechan.
Karena semua akun sosmed Mark diblok sama Haechan, dia minta semua akun sosmed Haechan yang baru dari Jaemin. Tapi dia gak pernah berani.
Pada akhirnya, Mark mau ngengontak Haechan lagi setelah sekian lama karena dibilang sama Jeno, adeknya kalo dia itu lemah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan pas Haechan nge balik, ternyata Mark udah ada dibelakangnya sambil senyum manis.
Haechan langsung lari dan meluk Mark erat. Sumpah, dia rindu banget sama Mark.
"Kok bisa ada disini?" Haechan masih bingung.
"Ya bisa lah. Naik pesawat."
"Maksud gue kok lo tau alamat gue?"
"Aku ngeintrogasi Jaemin. Aku tanyain semuanya. Akun sosmed kamu. Alamat kamu. Semuanya." Haechan speechless denger Mark aku-kamu an.
"Haechan, maaf selama ini buat kamu jadi sedih. Aku sebenernya emang udah ada rasa sama kamu dari lama. Tapi aku nganggep kalo itu cuman perasaan ke sahabatnya. Maaf."
Mirip. Mirip sama pemikiran Haechan dulu.
"Kita sama berarti. Aku juga pernah mikir gitu. Kalo perasaan yang kupunya ini cuma perasaan ke sahabatnya." Haechan ikut-ikutan aku-kamu an.
"So, can I say it now?"
"Say what?"
"I love you."
Mukanya Haechan langsung merah. Dia ngalihin pandangannya dari Mark.
"Harus aku jawab balik?"
"Iyalah. Aku gak mau ya, percuma kedatanganku kemari sia-sia."
"Salah siapa nekat!" Haechan mukul tangan Mark main-main. Mark ketawa pelan. "I-I love you t-too..."
Mark ketawa, Haechan juga ketawa.
Ya, pertemanan mereka putus tapi jadi lebih baik.
●❯────────────────❮●
FYI: cerita ini terinspirasi dari salah satu AU di youtube dan aku lupa judulnya apa :'))
