Jika hidup menjanjikan kematian,
lantas apa kematian menghadiahkan reinkarnasi?
'Sebagai tanda balas jasa
Kepada kehidupan'Jika reinkarnasi itu sebuah fakta
dari relasi dua sahabat ini,
'Kehidupan dan kematian'Menjadi jalak, reinkarnasi ku
“kenapa harus jalak, hai pribumi?”
Seluruh udara langit bumi telah membasahi;
helai demi helai kepak sayapnyaSeluruh samudra telah ditumpahi;
tetes demi tetes liurnyaSeluruh daratan telah disinggahi;
jejak demi jejak kaki mungilnya
Setiap hari,
pagi berlanjut petangAlam tertawa, tuhan meng-iyakan.
Tentang mimpi sombong, hendak memberontak menjadi kenyataan.Tak lebih sekedar;
Atap rumah warga, Parit depan rumah, Kebun belakang rumah.Saling berkompilasi.
Mencoba menipu otak kecil
sebesar rimbang.Ibarat jalak;
Bulu hitam, Tipis lembut
'Baju tempurnya'
Paruh kuning Kecil kuat
'Pedangnya'
Bertengger diatas punggung
hewan lain.
Bak jenderal panglima tempur.“Pasukan! Atur formasi!
Siap sedia! Bergerak!”Gumam jalak,
Dalam mimpinya yang sadar.Ibarat jalak adalah
Sang pribumi;“Hai pribumi!
Apa kau hendak meniru jalak?
Atau jalak yang telah menirumu?
Hidup dalam mimpi, sampai kapan?
Apa sampai bumi berhenti bernapas?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Pribumi
PoetrySeonggok aksara yang mulai menemui ruhnya, ketika helahan nafas pribumi mengiringi setiap untaian bunyi mewakili ruh dari kata-kata mati yang hendak merawut ajalnya karena dihantui hadirnya. -pribumi