Chapter 4 [Happy]

39 17 0
                                    

PUTER LAGUNYA!!!!

_____________________________________________



*Author POV*

Senja adalah kumpulan keceriaan lewat bahasa sederhana langit keemasan. Aku ingin memilikinya. Berkawan dengan segala harap yang aku bangun di dalamnya. Aku hanya tidak ingin kopi itu mendingin sendirinya dengan tergesa. Seperti senja yang terburu-buru menuju petang. Segelas kopi itu tak pernah protes ketika menemani dua insan yang hanya duduk dan tak bergeming itu. Setelah kegiatan kampus kini dua manusia itu tengah duduk di salah satu meja dekat jendela yang menghadap keluar, sehingga bisa melihat kendaraan yang berlalu lalang melalui jalan raya di depan cafe.

*Ara POV*

Sudah sekitar lima menit kami berdua hanya duduk seperti batu disini. Lumayan banyak orang yang mengunjungi cafe ini sehingga membuat suasana di cafe ini cukup sesak dan penuh. Karena banyaknya pengunjung yang memenuhi meja di cafe itu kini kami terpaksa duduk di satu meja yang tersisa yaitu di pojok ruangan itu dan dekat dengan jendela. Tak terlalu buruk fikirku.

Ketika ku memandangi coffe itu tiba-tiba terbesit dipikaranku tentang.

"Di dalam kopi selalu ada unsur pahit dan manis. Begitu juga dengan hidup, selalu ada pahit manis yang akan yang akan menjadi kesempurnaan rasa. Kita tidak akan pernah tahu manisnya hidup ketika tidak pernah merasakan pahit."batinku

Aku tertawa kecil, tak menyangka jika aku bisa memikirkan hal sebijak itu lalu menyeruput kopi yang ada di depanku itu.

"Lo masih waras kan?" Tanyanya heran

"Kamu pikir aku gila gitu ya kali." Ucapku sambil mendengus kesal

"Lah tadi ketawa-tawa sendiri." Jelasnya

"Ouh itu tenang aja bukan apa-apa kok, kamunya juga sih dari tadi gak ngomong-ngomong katanya tadi ngajak ketemu tapi malah diem aja kayak batu."

"Gue bingung mau jelasinnya, tapi gak perlu dijelasin lagi kayaknya lo udah tau masalah tadi. Jadi ini buat permintaan maaf aja gue traktir lo kopi."

"Oooo masalah tadi lupain aja aku gak marah kok. Gak usah dijelasin klo kamu gak siap tapi klo ingin cerita sesuatu cerita aja ke aku pasti aku dengerin." Ucapku dengan gaya PD tingkat tinggi

"Ih kepedean banget sih, siapa juga yang mau cerita ke lo." Jawabnya sinis

"Hahahaha, ku cuma bercanda kok biar gak tegang aja suasananya." Ucapku dengan tertawa

"Serah lo." Ucapnya singkat, padat, dan jelas.

*

Hari ini mestinya tengah kurasakan kebahagiaan yang luar biasa tetapi itu sirna setelah terdengar suara dari handphoneku yang terus berdering sehingga mengganggu tidurku.

"Hish siapa sih pagi-pagi telfon padahal sekarang kan hari libur." Ucapku dengan menggerutu.

"Hah Jungkook oppa." Mataku melotot melihat nama itu tertera di handphone ku

"yeo-bo-se-yo" ucapku terbata-bata dengan suara khas bangun tidur

"Pasti kamu baru bangun tidur. Maaf ya mengganggu tidurmu. Jam 9 ikut aku beli bahan-bahan untuk keperluan besok." Jelas Jungkook di telfon itu

FOTOGRAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang