Eps.01 Memberikan kebahagiaan itu sederhana

2 0 0
                                    

   Pagi yang indah disinari cahaya mentari hangat di iringi nyanyian burung yang merdu.Seperti biasa dalam kehidupanku yang miskin aku sengaja menjual roti buatan ibuku keliling kampung dan itu hanya untuk mencukupi kebutuhan keluargaku.
    Aku sedang berjualan di lapangan tempat dimana anak anak sedang bermain bola.
    "Roti..roti...siapa mau beli roti.."teriakku sambil mengukir senyumku kepada anak anak itu.
   Syukurlah ada beberapa anak yang telah membeli roti yang telah aku jual,hanya tinggal beberapa saja.
    Setelah beberapa lama aku berdiam diri seperti orang bertapa di lapangan,aku melanjutkan jualannya di kantor tempat pamanku bekerja.
    Karna kampungku itu dekat sekali dengan kota..sangat dekat mungkin aku hanya butuh berjalan beberapa km dari lapangan tadi.
   Saat sampai disana aku melihat ada seorang petugas pengantar makanan dimarahi oleh orang kantor.Akupun menghampirinya.
   "Ada apa pak...?"aku mencoba menanyakan alasanya kenapa bapak ini dimarahi oleh orang ini.
   "Ini lo dek..petugas makanan ini tidak mengantarkan pesanan tepat waktu dan lagi lagi dia kecopetan....padahal meeting sebentar lagi dimulai..".Hening seketika
    Aku berpikir,kalau petugas ini kembali mengambil makanan maka meeting tak akan bisa berlangsung.
   "Pak..kalau anda mau bapak bisa ambil roti saya saja pak..bagaimana..?"tanyaku mencoba untuk meyakinkan.
   "Mmm...boleh..boleh.terima kasih ya dek..tunggu disini sampai meeting selesai ya dek...".Aku membalas perkataan orang itu hanya dengan senyuman😊.
    Akupun duduk di depan kantor dan menunggu  meeting selesai.Aku melihat ada seorang anak kecil sedang menangis di pinggir jalan.Baju yang dipakinay tak terlalu bagus,wajahnya terlihat sangat sedih.Akupun menghampirinya.
   "Ada apa dek...kenapa menangis...?"aku mencoba bertanya agar aku bisa memberikan solusi atas apa yang dia permasalahkan.
    "Aku lapar sedangkan aku tak punya uang untuk beli makanan.."
   "Oo..jadi begitu..ini,kakak ada roti untukmu."aku memberikan beberapa roti sisa kepadanya.
   "Benar kak..?.Terima kasih..."dia memelukku sangat erat dab tersenyum kepadaku😊.
  Lalu aku kembali duduk di depan kantor.Tiba tiba bapak tadi memanggilku.
   "Dek...terima kasih ya..berkat kau meetingnya berjalan lancar...ini uangnya"bapak itu memberikan uang yang lebih dari harga roti dan meminta aku untuk mengambil kembaliannya.
   Aku sangat senang sekali.Akupun kembali ke rumah dengan wajah yang senag dan ceria,dan aku telah memepelajari bahwa membahagiakan orang itu sangatlah sederhana,jadi cobalah untuk membahagiakan seseorang karna jika kau membahagiakan seseorang maka itu akan membuat bahagia dirimu sendiri.

 

  

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah Album BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang