One: First Night

20 3 0
                                    

"Akkkhh, tolongkhh, aawww!" Gadis yang baru tujuh jam setengah sah menyandang status sebagai seorang istri ini mengaduh menahan kesakitan. Erangannya memenuhi suasana kamar mandi apartemen barunya yang hening. Tangannya sibuk menjambaki rambut pria yang ada di hadapannya.

Bagaimana tidak?

Berada di bawah kungkungan seorang pria yang kini tengah menjalankan aksinya.

Aksi apalagi kalau bukan aksi malam pertama mereka.

PLAK!

Sebuah tamparan yang bunyinya cukup nyaring mendarat dipipi mulus bagian kanan si pria.

Yang ditampar bukannya marah, malah menampakan cengiran yang membuat wajah tampan merah padamnya terlihat konyol.

Nafas memburu gadis yang bernama Kim SooRa membuat payudaranya yang tepat berada di depan wajah si pria bermarga Jung itu naik turun dengan cepat.

Menggoda. Bagi si pria.

Mata si pria kembali membulat. Jakunnya naik turun bersusah payah untuk menelan salivanya.

Hanya berselang sepersekian detik si pria kembali menenggelamkan cengiran konyolnya pada salah satu payudara Kim SooRa. Dan tangan besar satunya meremas kasar payudara sebelahnya. Tak dibiarkan menganggur begitu saja.

"Akhhh! Hentikan bodoh!" Geram SooRa. Tangannya mencengkeram kuat surai coklat si pria yang tumbuh lebat dan sangat sehat.

Seolah tuli dan tidak merasakan sakit pada kepalanya, si pria dengan rakus tetap mengulum, menghisap dan menggigiti payudara SooRa bergantian dengan tempo yang cepat.

PLAK!

Tamparan kedua yang lebih kuat mendarat lagi dipipi mulus bagian kiri. Pria itu kembali menampakkan cengirannya yang sama sekali tak merasa berdosa.

"Sadarlah kau!" SooRa berteriak tepat didepan wajah si pria. Tangannya menarik-narik rambutnya sendiri dengan frustasi.

Kesal, marah dan jengkel bercampur satu. Itu yang dirasanya sekarang.

Bagaimana tidak?

Dalam rencana yang telah SooRa susun, malam pertama ini akan menjadi malam yang begitu indah dan romantis. Menenguk wine mahal yang telah dipesannya secara khusus berdua, dilanjutkan dengan kegiatan mandi bersama, lalu melakukan penyatuan yang nikmat diatas kasur empuk dengan lampu temaram.

Tapi ini? Apa?

Pria yang dicintainya tengah hilang kesadaran karena menegak alkohol yang berlebihan. Tentu itu sangat tidak baik baginya. Bahkan bisa berakibat fatal.

Dan kini prianya itu sedang berada dalam posisi setengah berdiri dengan lutut yang menjadi tumpuan dan setelan jas hitam mewah yang masih melekat pada tubuhnya membuat paras itu semakin tampan bak pangeran negeri dongeng dan SooRa yang duduk diatas closet dengan gaun malam pernikahan berwarna rosegold yang sudah melorot sampai pinggang, menampilkan dua aset miliknya yang penuh dengan kissmark hasil karya seni pria nya.

Closet. Ya, closet.

Tempat buang kotoran.

Untung closetnya tertutup. Kalau terbuka, oh, entahlah...

"SooRaaaa.. SooRa jangan berteriak. Hoseok takut... Hoseok tidak suka SooRa yang seperti ituuu..."

Ya, pria itu kini memelas. Mempoutkan bibir lucunya yang secara alami sudah berwarna kemerahan lengkap dengan puppy eyes yang membuat SooRa semakin kesal.

SooRa hanya bisa mengumpat dalam hati sembari mengurut pelipisnya yang pening.

"Bersihkan badanmu. Aku tunggu diluar."
SooRa mendorong pelan bahu lebar itu sembari melangkahkan kakinya keluar kamar mandi. Tangannya mulai berkutat menaikkan kembali gaunnya meninggalkan Hoseok yang mendengus sebal.

-DEAR HOSEOK-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang