4

5 2 0
                                    

Fuh...Ini adalah hari keduaku menyendiri di rumah.Tak ada bisingan apapun di dalam rumah ini.

"Kok sepi ya?"

Menggumam sendiri,itu juga membuat pegal mulutku,tiba tiba...

Ting...Ting..Ting...
"Cilok Cilok!"

Wah ada tukang cilok.Ku bergegas keluar rumah untuk mencegat penjual cilok itu.

"Bang cilok 5 ribu!"

"Ok neng-"

"Bang saya juga ya!"

Kayanya aku pernah denger suara ini deh,kaya nggak asing,tapi di mana ya?

Ku dongakkan sedikit kepalaku untuk memastikan siapa orang yang bicara tadi dan itu adalah.....

Reza?

Iya laki laki itu adalah Reza.Tapi kenapa dia di sini? apa dia tinggal di sini?

"Loh Faf..eh,Salfa kamu beli juga?"

"Reza? ngapain di sini?"

"Lo belum tau?gue tinggal disini."

"Dimana?"

"Disitu!"

Dia menunjukan rumah berpagar coklat dan dinding bercat abu abu.

lohitubukannyarumahRezatemen kecilkuyangudahpindahdiAmerika?
batinku

"Neng ini ciloknya!"

"eh makasih bang"
"Duluan ya za"

"Fa-ke taman dulu yuk!"

"hah?mau ngapain?"

"Ayolah!"

Setelah membeli cilok dan aku mengiyakan ajakan Reza akhirnya kita jalan berdua untuk menuju taman depan komplek.

"Kangen deh gue disini"

"Emang lo pernah kesini za?"

"Dulu disini adalah rumah nenek ku terus gue pindah ke luar negri pas gue masih kecil,dan jarang kesini ya,gue kangen lah"

"Huh?"

"Uda ga usah di pikir,yuk!"

Ajaknya dengan menggandeng tanganku menuju taman yang tidak jauh dari jarak kita,lalu dia ngajak aku duduk di salah satu kursi yang ada di taman itu,dan...

"Fa gue mau jujur sama lo"

"huh?jujur apaan?"

"Lo pasti kagetkan kalo aku nunjukin rumah nenek aku,jujur!"

"Iya.Emang kenapa?"

"Astaga!Fafa kamu ga inget aku?"

Loh,Reza kok manggil aku 'Fafa' sih?kaya...

"Inget?Inget apaan?"

"Gue kira lo bakal inget gue.Gue Reza.Reza Ardiansyah."
Katanya sambil menggoyang goyangkan tubuhku yang di gerakan oleh tangannya yang ada di pundakku.

"Reza?"
"Ini beneran lo?"
"Yakin ini Reza Ardiansyah,anaknya pak Jefry sama bu Dina?iya?"

"Heem,Fafa ini gue"

"REZA GUE KANGEN LO--"

Ucapku sambil berdiri lalu memeluknya dalam dalam,dan di ikuti Reza yang berdiri untuk membalas pelukan ku.

"Ih Reza pantes ya kamu itu kaya orang sok kenal gitu pas di mall.Tapi,kok lo bisa tau gue?"

"Gue kan punya foto lo,ya kan gampang cari lo-nya"

"Huh?foto?"

"Iya.Gue di kasih sama Reva,gue bilang kalo gue kangen sama lo tapi,Reva kaya ga mau kasih kontak lo ke gue,jadi gue minta foto lo"

"Oooo....Sumpah ya,lo ganteng banget ini"

"Lo juga tambah lucu Fa"

"Lo masih panggil gue 'Fafa' ya?

"Iya lah kan emang panggilan buat lo dari gue waktu kecil"

"Iya Zaza-ku"

***

Setelah melepas rinduku ke Reza.Yang ternyata adalah teman waktu kecilku yang pindah ke Amerika.Ga habis pikir deh,dia tambah ganteng gitu.

Dan aku inget inget itu orang yang di peluk kak Devan pas du bandara.Hmmm kalo gini kan aku ada temen.

memanggil Kak Devano....

tut..tut..tut..

"Halo,ada apa dek?"

"Kak Devan tau nggak?"

"Tau apa? kan ga di kasih tau."

"Kak.Reza udah pulang dari Amerika."

"uda tau.Kamu di situ baik baik aja kan?"

"iya"

"Baik baik disana ya"

"Iya kak uda ya.bye"

tut~

Kring...Kring...

Bel pintu rumah berbunyi,ku berlari kecil untuk membuka pintu,dan ternyata....?!




Halo gaes 👋 vote,comment,ya!
Aku bakal lanjut ini kalo udah ada yang nge-comment atau vote ni,ok!

Dada:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kenal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang