"Juna!" teriak Mark di salah satu lorong bangunan anak IPS, memanggil salah satu karibnya yang sedang berjalan sambil diapit dua gadis.
Arjuna membalikkan badannya, "Arya?" ucapnya dengan alis bertaut, "Ngapain kesini? tumben."
"Anu-- mau nanya orang. Eh maksudnya mau kepoin orang,, ehehe,," gugup Mark sambil menggaruk belakang telinganya.
"Ar, aku duluan ya!" pamit seorang gadis yang Mark tidak kenal, Arjuna mengangguk sebagai jawaban.
"Siapa?" tanya Mark sambil duduk mengikuti Arjuna.
"Orang, kamu mana kenal" jawab Arjuna, gadis satunya masih setia menemani Arjuna sambil membaca majalah yang disediakan di hampir semua tempat duduk.
"Ya makanya aku tanya. Oh ya sampe lupa, aku mau tanya, kamu kenal Yirena?" air muka Mark berubah serius.
"Yirena siapa?" Arjuna bersedekap tangan sambil berpikir.
"Anak IPS katanya" ucap Mark sambil menunggu jawaban Arjuna dengan penuh harap.
"Kamu tau ngga?" tanya Arjuna pelan kepada gadis disampingnya.
"Mana tau aku, banyak yang namanya Yirena, dikelas tambahan aku aja ada dua" jawab gadis tersebut tanpa mengalihkan padangannya dari bacaannya.
"Maaf, tapi kita ngga tau, mungkin kalau kamu tau nama panggilannya aku bisa bantu," kata Arjuna menyesal.
Baru saja Mark akan membuka mulutnya, seorang gadis datang dengan tergesa, "Sumpah deh, aku cariin dari tadi malah asyik ngobrol disini" kata gadis tersebut sambil berkacak pinggang.
"Kenapa, Ren?" tanya Arjuna yang segera dijawab cepat oleh gadis tersebut.
"Kan tadi kalian dicariin bu guru buat ambil piagam"
"Oh iya, hampir kelupaan! Ayo Cha!" Arjuna menarik gadis disampingnya dan berjalan tergesa menuju ruang guru.
"Bukannya emang lupa?" ejek gadis yang baru saja berjacak pinggang. Saat dia akan beranjak pergi, dia melihat Mark masih duduk dibangkunya.
"Oh Arya, maaf ya Arjuna dipanggil guru dulu" ucapnya sebelum meninggalkan Arya seorang diri.
Mark mengangguk canggung dan berjalan meninggalkan gedung IPS menuju gedungnya sendiri.
"Mark!" panggil seseorang dari dalam kelasnya.
"Darimana aja kamu? Banyak yang nyariin" tanya Jasmine sambil menutup botol air minumnya.
"Dari gedung sebelah, nyariin orang" jawab Mark sambil duduk dikursi didepannya Jasmine.
"Si Yirena itu ya? Kayaknya dia mau stud---
"Stt,, diem! Kamu itu hoax" potong Mark cepat lalu meninggalkan kelas untuk mencari Rendy.
"Ye,, mau dikasih tau malah pergi, ya sudah" Jasmine memasukkan botolnya kedalam tasnya dan kembali membuka bukunya.
"Kepo banget sih jadi orang, awas sakit hati loh!" peringat Rendy sambil mengaduk es tehnya.
"Jatuh cinta itu menyesakkan, ngga mau lagi aku," ucap Mark yang langsung di toyor oleh Haidar.
"Yeu,,, sekarang aja kamu bilang gitu, orang kaya kamu mah suka yang sesak-sesak" ucapnya dengan logat betawi yang kental.
"Jijik kali kau, Bang" kata Candra yang baru datang --membayar makanan ketiga kakak kelasnya yang kelaparan.
"Eh tapi ya, Bang Arya itu suka sama orang yang mirip-mirip ya?" lanjut Candra yang mengundang gelak tawa.
"Apasih, ngga ya" Mark menjejalkan siomay kedalam mulutnya dengan kesal.
"Eh emwang Ywerwina mwirip sama---
"Telen dulu! Gila nyemprot semua ini lo" Candra membersihkan kaos olahraganya yang terkena siomay.
"Foto kapan nih?" Haidar
"Kemarin, waktu beli hp ini" Candra
"SOMBONG!!!" Haidar
"UDAH TAU MISKIN MASIH NANYA!!" Candra