.10. / bee balm

1.6K 359 112
                                    

bee balm - floriography meaning (compassion, empathy)

Sudah tiga puluh hari.

Raven Jeon sudah berkali-kali melirik jam dinding yang menggantung di kamarnya. Sejauh ini, ia menganggap benda itu tak berguna, hanya sebagai bukti kalau ia sudah membuang banyak waktu di tempat yang dianggapnya tak lebih baik dari penjara. Namun belakangan ini, ia seringkali menemukan dirinya sibuk menatap jarum panjang dan jarum pendek dari benda itu, sampai-sampai ia tak perlu tahu kira-kira pukul berapa ia banyn, pukul berapa ia mendengar suara piano Haywood, pukul berapa sampai akhirnya Haywood meninggalkan rumah dan membebaskannya dari perangai sok tahu yang dimiliki gadis itu, hingga pukul berapa Haywood menginjakan kaki kembali kedalam kandangnya.

Itulah mengapa ia sadar dengan segera ketika gadis itu pulang terlambat.

Peduli setan – ia tidak mau tahu juga kemana Haywood pergi dan apa yang dilakukannya diluar sana. Raven selalu berasumsi ia pergi untuk menyelamatkan dunia, memburu anak-anak ayam yang dulu jadi bawahannya di Tryptych, mungkin berperan sebagai anak anjing dan menuruti perintah Jennie. Ia hanya memikirkan apa yang terjadi padanya jika Haywood sudah tersingkirkan, sudah tidak ada, sudah musnah, sudah mati – terserah apa bahasanya. Ia tahu mungkin tak lama setelah gadis itu tak bernyawa, ia sendiri pun akan bernasib sama dengannya. Mungkin ia tidak akan mati ditembak atau disiksa, ia akan mati kelaparan di sini sampai bau busuknya tercium keluar.

Mungkin itulah alasan utama mengapa ia tidak memejamkan matanya dan tidur. Raven tidak mau dan memang tidak peduli pada eksistensi Katherine Haywood, tetap saja – fakta kalau gadis itu pulang terlambat membuatnya kalang kabut. Sudah dua jam tujuh belas detik lamanya ia melewati jam tidur yang ia tetapkan sendiri, ia hanya berbaring – menatap langit-langit kamarnya dan memikirkan kakak perempuannya. Ia tahu ia tak perlu khawatir, si pengkhianat brengsek V mungkin tidak berpihak pada Tryptych, tapi ia akan selalu ada di pihak Irene – kalimat itu membuatnya nyaris mendengus. Ia sendiri lupa kalau Irene, sebenarnya, ada di pihak federal.

Masalah utamanya adalah, ia tak terganggu sama sekali dengan fakta yang satu itu sejak ia mengetahuinya, sampai-sampai ia melupakannya dengan mudah. Mungkin ia sudah tahu dari awal, Irene selalu memandangnya dengan tatapan khawatir, menahan dirinya untuk tidak membunuh, menghindari banyak orang setelah ia melakukannya. Ketika ia mengetahui kebenarannya, ucapan itu hanya formalitas saja, Raven sudah tahu sejak lama kalau kakaknya – berkhianat, berpindah pihak, apapun bahasanya ia tidak benar-benar peduli. Ia baru saja berpikir tentang pendapat kakaknya jika wanita muda itu mengetahui keberadaannya disini ketika ia mendengar suara bip ringan dari pintu utama.

Ia melompat dari kasur, dan membuka pintunya dengan gerakan gesit.

"Menikmati happy hour-mu di luar, Haywood?" Raven mengucapkan kalimat itu tanpa basa-basi, dengan ketidaksukaan yang tulus – ia bahkan tidak berpura-pura jengkel, tidak mempedulikan pakaiannya yang kusut dan berantakan maupun rambutnya yang mencuat kemana-mana. Jelas ia sendiri pun tidak memperhatikan Haywood, tidak pakaiannya yang penuh darah, tidak pula tubuhnya yang masih gemetar. Pemuda itu hanya menggerutu – bahkan repot-repot menutup pintu kamarnya hanya untuk menyalurkan emosi. "Atau bekerja seharian seperti seekor kuda untuk si jalang Jennie?"

Haywood tidak menjawab.

"Sekarang kau tidak punya mulut untuk menjawab?"

Gadis itu hanya melenguh, dan tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya – Raven tidak menyukai itu. Geraman jengkel terdengar dari tenggorokannya, sementara alisnya mengerut ketika ia mendapati Haywood menghela napas dan membenahi komposur tubuhnya – gadis itu bahkan terlihat pasrah. Kenapa? Tidak biasanya ia bertingkah seperti ini. Sudah tiga puluh hari dan selama tiga puluh hari ia yakin sekali hanya ada beberapa hari tenang yang tidak dipakainya untuk berdebat dan menyiksa Haywood, di semua prosesnya – tidak pernah sekalipun gadis itu menyerah, pasrah – terlebih lagi. Pemuda itu melangkah mendekat, menyadari kalau tubuh gadis itu gemetar.

Lovers Of The Light [HIATUS]Where stories live. Discover now