1

6 1 0
                                    

Author Pov

Park Rae Ha,(박 래 하) nama yang diberikan oleh kedua orangtuanya, dilahirkan oleh sepasang suami dan istri yang hidup bahagia. ia adalah anak kedua dari dua bersaudara,ia memiliki seorang kakak perempuan, Park Jae Na.

ayahnya-Park Nam Gil seorang Chief Executive Officer atau biasa disebut CEO direktur utama sebuah perusahaan, Nadaemu Group namanya. sebuah perusahaan yang memproduksi segala hal, yang namanya setara denga Lotte Dutty Free Korea, yang menduduki peringkat hampir teratas untuk seukuran perusahaan yang sangat ditunggu-tunggu oleh para consumer, perusahaan yang sudah terdengar hingga manca negara, yang terkenal dengan produk asli lagi mahalnya. juga cabang yang tersebar dimana-mana menambah alasan mengapa setiap orang memilih perusahaan ini.

ibunya- Lee Eun Ha, seorang ibu rumah tangga yang sangat penyayang dan perhatian terhadap ana-anaknya dan sang suami,yang selalu mengedepankan kedisiplinan dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan sangat mengarahkan anak-anaknya dalam dunia pendidikan. bahkan dimenit terakhir hidupnya ia berpesan agar Rae Ha mewujudkan cita-citanya menjadi seorang jaksa.

 kakak perempuannya- Park Jae Na, seseorang yang sangat ia sayangi setelah kedua orang tua serta sang nenek. ia bisa menjadi seorang teman curhat yang setia, ketika Rae Ha menangis karena teman sekelasnya mem-bully nya, mengatai bahwa ayah Rae Ha seorang tikus  yang bejat dalam dunia perbisnisan, menjadi kakak yang paling hebat memotivasi, ketika ia patah hati untuk yang pertama kalinya karena seorang teman prianya menolak coklat pemberiannya, yang mana coklat itu ia buat sendiri. 

tapi kebahagiaan itu hilang dalam sekejap mata, sangat cepat. bahkan terlalu cepat untuk seorang gadis yang baru menginjak 17 tahun. ia dipaksa dunia untuk tegar dalam sekejap. dipaksa untuk kuat,padahal ia rapuh,dipaksa untuk tersenyum padahal ia hancur. dan beruntungnya keberadaan sang nenek yang sudah renta, mendukungnya selalu ketika ia sudah lelah dengan skenario tuhan yang ia jalani tiada hentinya. kadang terlintas dibenaknya, dia bukanlah seorang aktris, tetapi mengapa tuhan memberinya peran rumit di skenario-Nya?

 kadang terlintas dibenaknya, dia bukanlah seorang aktris, tetapi mengapa tuhan memberinya peran rumit di skenario-Nya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

bau khas saus gochujang, yakni saus tteokbokki. menguar memenuhi penciuman ketika Rae Ha menuruni tangga kamarnya. bau ini berasal dari dapur restoran kecil milik neneknya yang terletak tepat disebelah rumah yang mereka tinggali. ia menyusuri anak tangga  sambil menjinjing sepatu Buccheri  hitamnya ditangan sebelah kiri dan Handphone yang terlihat sedang menelpon seseorang diseberang sana, yang  sedari tadi ia jepit diantara kuping dan bahunya, karena kesusahan mengenakan kaus kaki. " oh, nde. kau bisa meletakan nya di meja ku." sahut Rae H kepada lawan bicarnya. " Arraseo,(aku mengerti) setelah ini aku masih harus mengerjakan ringkasan laporan. yang harus dikumpul satu minggu lagi." sekarang ia sedang berjalan menuju salah satu meja pelanggan, terlihat beberapa pelanggan yang sedang menyantap sarapan pagi di kedai milik neneknya." Rae, meojeo meogneuda (makanlah dulu), ujar neneknya yang menyodorkan dua buah roti tawar dengan selai coklat didalamya,dan segelas susu uht hangat. masih melanjutkan obrolannya dengan lawan bicaranya Rae Ha menyantap sarapan yang diberikan oleh neneknya. "wae?(apa) kau menolaknya?! eotteokhe deul ssu isseulkka??(bagaimana bisa begitu)" setengah berteriak,yang membuat beberapa pelanggan menoleh dan mendapat tatapan tajam dari sang nenek yang sedang berdiri didekat meja dapur. ia masih melanjutkan obrolannya sembari meletakkan piring yang roti tawarnya sudah ia gigit setengah di atas meja tepat disamping neneknya yang sedang sibuk mencicipi rasa tteokbokki "halmeoni, aku berangkat dulu ya" ia sedikit menjauhkan handphonenya dan mencium pipi kanan neneknya. "sepertinya hari ini aku akan sedikit terlambat pulang," sambung nya lagi ketika ia sudah hampir mencapai pintu keluar, sembari gagireul sukida (setengah menundukan badan) untuk menyapa pelanggan yang akan masuk.

ia berjalan menuju garasi mobil, mengeluarkan sedan merah nya. dan mulai menyusuri jalan jung-gu , membelah padatnya jalan raya di seoul pagi hari ini. setelah menerima telpon dari ahn jae bum- sekretarisnya di kantor. pria itu memberitahu bahwa ia menolak seorang mahasiswa yang datang kekantornya untuk meminta menyelesaikan kasusnya. itulah alasan ia berteriak di kedai tadi. 

kling! 

pesan masuk dari ahn jae bum, Rae Ha mengambil handphone nya. dan melihat format poto lah yang sekretaris itu kirimkan. menyusul pesan singkat di bawahnya. ' ini kertas yang ia berikan, agak sedikit lusuh'. Rae Ha menepikan mobilnya untuk mengamati foto yang dikirimkan sekretarisnya. di foto yang Jae Bum kirimkan terdapat sebuah kertas dengan tulisan tangan bertintakan tinta merah.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


4 menit berlalu, Rae Ha masih memandangi foto itu. ' tolong lindungi kami dengan hukum, sebagai seorang jaksa'.  itulah kata-kata yang masih terngiang di kepalanya.

kling!  muncul pesan dari Jae Bum lagi. ' bagaimana jaksa park? apa kau tertarik?' dengan cepat Rae Ha mengetikan balasan ' ya, aku akan mengambil kasus ini. setelah ini aku tidak menuju kantor terlebih dahulu, aku akan menemui anak itu.' balas nya.

 ia segera menekan maps di handphonenya, setelah menemukan alamat yang ia cari, ia langsung mengendarai mobilnya ,mulai melaju.




Gimana guys... ?? cerita gue? btw ini perdana gue nulis di wattpad. mohon vote dan commentnya yahhh. biar authornya tambah semangat buat menulis sekalian menghayal hahaha^^ jeongmal gamshamanida uri yorobunn... ditunggu vomentnya yak!! 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

past revengeWhere stories live. Discover now