Kurvanya mencekung. Membentuk senyum indah dengan binar mata yang berkilat senang. Penuh kegembiraan. Kedua tangannya mengusap benda yang ada di hadapannya, sembari sesekali menekan tuts tua itu secara acak.
"Wah! Suaranya masih bagus!" katanya senang.
Namun seketika ia cemberut, "—Tapi sayang sekali piano ini berakhir di sini"
Ruangan itu penuh debu dengan sebuah piano tua berwarna hitam yang sudah berdebu, tak lupa dengan beberapa tuts yang sepertinya sudah mulai rusak.
Pemuda itu lantas menunduk, membungkuk dan memeriksa satu persatu tuts piano itu. Sebelah tangannya yang tak berfungsi melepaskan tas punggung dan menyimpannya di kursi panjang yang memang satu set dengan piano itu.
"baiklah!" serunya. Senyumnya makin mengembang, jemarinya menekan tuts dengan lincah. Alunan piano Concerto no.2 2nd movement by Shostakovich mengisi ruangan penuh debu itu, sang pianis masih tersenyum dengan mata yang terpejam serta jemari yang menari di tuts piano.
Ia senang.
Partiturpun ikut bernyanyi bersamanya. Seolah bersuka cita menyambut sang pianis.
Symphoni
Chapter 1
By: Asia5901 & Ryuumii1
Disclaimer: Owari No Seraph belongs to Takaya Kagami
Main Pair: Mikaela & Yuuichiro
Rate: T
Warn: School!Au, abbusive, typos, lawakan receh, etc..
.
.
.
.
.
."HOOI YUU-KUN!!"
Si pemuda bermata emerald yang di panggil Yuu tertawa keras. Beda lagi dengan si pelaku yang berteriak, "kenapa menyeretku?" ia cemberut.
Yuu atau lengkapnya Yuuichiro hanya memberi gelengan dengan grins yang lebar. "Sensei memanggil kita. Katanya kita harus melatih vocal, minggu depan kita lomba kalau kau lupa" seru Yuuichiro.
Yoichi si korban penarikan hanya mengangguk saja. Kedua tungkainya mengikuti langkah Yuuichiro. "aku kadang suka lupa jika kita di ikutkan lomba" Yoichi mmenepuk jidatnya dramatis. Sepertinya ia benar-benar lupa.
"Kau masih muda tapi pelupa. Kasihan sekali~" Yuuichiro bermonolog mengejek Yoichi. Yang di ejek hanya mengembungkan pipinya dan melipat kedua tangan di dada –pose cemberut.
Akhirnya mereka sampai di ruang latihan. Setelah nama mereka di panggil, mereka pun menyanyikan lagu yang akan mereka bawa ketika lomba.
"well done, bagus seperti biasanya, eh?"
Yuuichiro dan Yoichi hanya melempar senyum kepada sensei yang melatih mereka. Semua juga tahu, jika suara milik Yuuichiro itu istimewa. Sedangkan Yoichi sangat bagus ketika nada tinggi, memang suaranya tak se-khas Yuuuchiro tapi ia tergolong murid yang istimewa.
Kelas latihan mereka di bubarkan beberapa menit setelah Yuuichiro dan Yoichi selesai bernyanyi dan memperoleh kata sempurna dari sensei mereka. "Yuu-kun, kenapa diam?" tanya Yoichi. Sedikit aneh melihat Yuuichiro tenang sambil memperbaiki barang bawaan mereka.
"ano, sebenarnya temanku akan pindah ke sini."
Yoichi menggangguk paham, "jam berapa ia ke sini?"
Yuuuchiro memejamkan matanya dan menaruh telunjuk kanannya ke bibir. "sepertinya jam 10" jawabnya.
Ringisan lantas keluar dari bibir Yoichi, tangannya melambai dan menunjuk jam yang tergantung di atas papan tulis. "tapi, ini sudah jam 10.30, Yuu-kun"
"WADOH! MAMPUS!" Yuuchiro menepuk keningnya dramatis.
"YAAAAAK! YUU-KUN KENAPA BERTERIAK?!"
Sepertinya Yoichi lelah di gas terus oleh oknum Yuuichiro ini. Belum sempat ia mendengar jawaban dari Yuuichiro, Yoichi sudah di seret oleh cowok kelebihan energi itu.■■■■■■■■■■■■
Mikaela merengut, "dasar Yuu-chan" katanya nelangsa. Bisa-bisanya Yuuichiro melupakannya, tega sekali. Lelah sudah ia menunggu 30 menit dan berdiri seperti orang tolol di koridor sekolah luas ini.
Mikaela mewek, tidak terima di buat menunggu selama ini.
Sambil melontarkan kalimat penuh keluhan sampai nyerempet ke topik kpopers yang protes karena mahalnya harga tiket konser dan pertanyaan absurd seperti sebenarnya mas fatah itu punya berapa gender? Atau sebenarnya lucinta luna itu mas fatah atau bukan?
Absurd sekali pemuda ini.
Ia melangkah tak tentu arah sepertinya sudah menyerah menunggu sang teman yang melupakan dirinya. Namun langkahnya terhenti ketika suara dentingan piano masuk ke indra pendengarannya. Matanya terpejam, kemudian ia merengut. Dengan raut yang sulit di baca ia mengikuti alunan itu, hingga berhenti di sebuah kelas yang menampilkan seorang pemuda sedang memainkan piano di saksikan oleh teman-teman dan gurunya.
Arabesque Op.76 No.9 batinnya tak melepas pandangan dari objek yang di lihatnya.
Ketika permainan yang di mainkan anak itu selesai banyak yang menyoraki. Memuji betapa bagusnya permainan anak itu. Decak kagum terdengar riuh, sehingga Mikaela kembali mengerutkan dahinya.
Lantas, ia mengetuk pelan kaca jendela kelas itu dengan raut yang datar. Atensi diperolehnya ketika semua penghuni kelas menoleh kepadanya. "permainanmu bagus, tapi sayang sekali warnamu kusam dan rasanya hambar."
Baru saja murid yang memainkan piano tadi ingin membalas—
"ehm ehm.. tes 1 2 3! Halo? Sasageyo sasageyo~ oke gomen, BAGI YANG MELIHAT ANAK ALIEN LEPAS YANG RAMBUTNYA PIRANG TOLONG UNTUK MENEMUI YUUUCHIRO SESEGERA MUNGKIN! YA CUMA ITU~ SANKYU~~"
Apa-apaan itu! Enak saja! Ia kan bukan alien :(
"Sepertinya aku harus pergi, jaa na" katanya sambil melambaikan tangan tak lupa menunjuk speaker yang ada di sudut dinding kelas, ekspresinya masih sama. Datar.
Dan hanya sederet kata itu Mikaela meninggalkan mereka yang terbengong-bengong. Merasa aneh dengan si pirang bermata merah.
'dasar anak aneh' batin mereka tak habis pikir.■■■■■■■■■■■■
"Hoi, kau nyasar ya?"
Mikaela mendongakkan kepalanya dan mendapati lelaki dengan surai merah menatapnya. Ia lantas mengangguk, "ya, sialnya temanku melupakanku dan menyebutku anak alien lepas penangkaran."
Pemuda yang menatapnya tertawa terbahak-bahak, "pfft alien. Kau cukup normal untuk manusia biasa."
Dasar tolol.
Mikaela mengangguk dramatis, "kau benar! Tega sekali kan?!"
Si pemuda hanya mengangguk mengiyakan, merasa lucu dengan Mikaela yang memang seperti anak nyasar. Anak lho. Bukan alien. "ayo, kau akan ku ajak berkeliling tapi kita ke kantin dulu, aku lapar" katanya.
"kantin?"
"iya kantin. Kau tidak tahu kantin ya? Jangan-jangan kau benar-benar anak alien?"
Ya sudahlah, mereka berdua sama bodohnya.
■■■■■■■■■■■■■■■■■
"Uhuhuhuhu Mikaaaa"
Yoichi menggelengkan kepalanya. Shinoa yang baru bergabung bersama kedua pemuda imut itu ikut meringis. Salah sendiri melupakan temannya dan asyik bernyanyi-nyanyi gaje di kelas.
"heh Yuu, diamlah, kau membuat kami pusing!" sungut Shinoa. Emosi dia.
Yuuchiro tak mendengarkan Shinoa justru sekarang tangisannya makin besar. Yoichi kelabakan, ia menatap takut-takut Shinoa yang mengeluarkan aura kehitam-hitaman. Tanda si empunya akan mengamuk.
"Yuu-kun, tenanglah" katanya membujuk, tapi naasnya Yuuichiro masih tak mendengarkan.
Shinoa menepuk pundak Yuuichiro pelan, tak lupa menyeringai menyeramkan dan berkata. "Yuu~ kalau tidak diam ku gantung terbalik lho~"
Yuuuchiro kicep seketika.
■■■■■■■■■■■■■■■■■
Si pemuda merah tadi dan tokoh utama kita yang sinting akhirnya sampai di tujuan. Sebuah kantin besar dengan beragam menu makanan.
"aku lapar. Aku akan memesan semua menu yang ada di sini!" Mikaela mengepalkan tangannya, tak lupa memandang dengki jejeran menu yang sudah terpampang di hadapannya. Si rambut merah hanya mengangguk saja dan memilih duduk.
Setelah mereka memesan, keduanya makan dengan lahap. Si merah meringis melihat Mikaela makan.
'sinting. Badannya kurus begitu porsinya seperti kuli bangunan. Seram sekali' benaknya ngaco.
Merasa di perhatikan, Mikaela menjulurkan tangannya yang penuh saos –menawarkan hamburger yang ia tengah pegang. "kau mau?" tanyanya.
Si rambut merah meringis. Sambil menggeleng ia berkata, "tak usah, aku sudah kenyang" –melihatmu makan lanjutnya dalam hati.
Mikaela mengedikkan bahunya tidak peduli dan melanjutkan makannya yang tertunda. "oh iya siapa namamu?" Si rambut merah bertanya.
"Mikaela Hyakuya. 17 tahun, kau bisa memanggilku Mikaela" balas Mikaela, masih sibuk dengan makan-makanannya.
"aku Shihou Kimizuki. Aku ketua murid di sini."
Lantas keduanya terlibat percakapan setelah sesi perkenalan itu. Banyak yang mereka perdebatkan, dari topik normal seperti anime yang akan di rilis tahun ini hingga topik sinting tentang senjata tenaga kentut.
"MIKAAAAAAAAAA"
Kimizuki merinding seketika ketika Yuuichiro menerjang Mikaela tak berperikemikaan. Bahkan Mikaela sampai tersedak dan berakhir menjatuhkan Yuuichiro yang seenaknya memanjat ke atas punggungnya.
Cukup sudah, lengkap penderitaanmu Shihou Kimizuki. Karena ada orang sinting dan absurd yang saat ini akan menjadi temanmu.
"Kadang aku ingin sekali menggampar Yuu-kun"
Yah Yoichi kau terlalu lembut untuk hal itu.TBC
OHOHOHOHO HALO! BELO! ANNYEONG! O GENKI DESU KA?!Disini Asia :> panggil Lian kalau mau, jangan author, thor dan sejenisnya DAN JANGAN PANGGIL SENPAI! KARENA JUJUR SAYA TRAUMA AKAN PANGGILAN ITU!
Abaikan, abaikan. Bagaimana chapter pertama ini? Kalian suka? Mohon di koreksi jika ada yang salah >:')
Sedikit tentang saya, saya memulai debut menulis di wattpad dengan penname Asia5901 dan nickname Kim Min Hee (sekarang saya ganti jadi chicken boiled wkwkwkw) ketika tahun 2017 dengan book berjudul Kichigai No Otaku (Saya unpub book absurd ini karena dalam tahap revisi dan pembaruan) dan kemudian terjun membuat fanfic kpop setelah Kichigai No Otaku mencapai 19 Chapter.
Jujur, karya saya masih abal. Abal banget malah, karena sebenarnya membuat cerita ini lebih saya fokuskan ke tujuan memperbagus bahasa Indonesia. Bahasa indonesia saya hancur banget dulu :'(
Tbh— funny thing, i was born in indonesia but can't speak indonesian. really sad /lmao
Semoga kalian suka :> kalau nggak juga gpp, nanti ku santet kalian.g bercanda.
Mohon vote serta commentnya, karena pendapat kalian sangat berpengaruh dalam pembuatan fict ini.
Sekian terima gaji.
All proud my self
Asia-sama
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphoni ■MikaYuu■
Hayran KurguMikaela Hyakuya adalah pemuda yang lugu. Kesan setiap orang ketika bertemu pandang pertama kali dengannya adalah itu. Tak di pungkiri, parasnya memang tampan. Menurut banyak orang, Mikaela adalah manusia yang sempurna. Namun, dunia ini selalu adil...