1. Amora; Menyusup

10 1 0
                                    

Seperti yang kulakukan di konser-konser sebelumnya, aku selalu menyusup ke dalam kamarnya melalui balkon hotel. Aku memotretnya yang sedang tidur. Mata hazel yang memuakkan itu tengah tertutup oleh kelopaknya. Bibir tipis yang biasanya bernyanyi dengan merdu sedikit terbuka. Dada bidangnya tertutup selimut. Seperti biasa, dia selalu bertelanjang dada ketika tidur.

Aku mengendap-endap menjauhinya namun ... Tanganku ditahan! Sial! Ini terjadi lagi! "Hello, hater!" Dia melengkungkan bibir tipisnya ke atas. Cuih, sok manis.

"Lepaskan!" Aku mencoba menghempaskan tangannya tapi dia terlalu kuat.

"Sudah tiga kali gagal, kenapa masih diulangi?" Dia duduk dan bergeser sedikit memberiku tempat. "Sini! Duduk dulu!" Dia menepuk-nepuk muka kasur di sebelahnya yang kosong.

Aku menuruti saja. Bahkan aku bersandar di dadanya. Keras sekali. "Kenapa kau selalu menangkapku seperti ini?" Aku jengkel.

"Kau saja yang terlalu bodoh. Sudah gagal berkali-kali masih diulangi."

"Mau bagaimana lagi? Para hattersmu butuh asupan."

"Apa gunanya mencari-cari kesalahanku?"

"Itu menyenangkan."

"Jangan terus-terusan seperti ini, Amora. Kau hanya membuang-buang waktu saja."

"Ini hobiku! Dan visi misiku adalah menghancurkanmu seperti saat kau menghancurkan hubunganku, Alec Benjamin."

"Terserah, aku mau mandi. Kau akan menonton konserku, kan?" Dia beranjak.

"Tentu. Para hatters tidak akan puas jika belum menemukan kesalahan apapun di konsermu. Aku akan mencarinya."

"Dasar kurang kerjaan."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 06, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hello HatersWhere stories live. Discover now