02

181 17 2
                                    

~

Mata ku terbelalak. Nafas ku seketika tertahan. Yeri dan Taehyung—— sudahlah

Aku mundur beberapa langkah dan

Krak

Mati sudah. Sejak kapan ada kaleng dibelakang kaki ku?! Aku hanya bisa membeku ditempat sampai kedua manusia itu keluar,memergoki ku yang berdiri kaku

"Jen, ngapain lo disini?" Yeri menghampiri ku dengan terkejut

"Eh—–itu... Gak ngapa-ngapain kok yer hehe" Aku hanya menyeringai seperti orang bodoh

Aku melihat Taehyung sekilas , dia tersenyum tipis lalu menarik tangan Yeri

Taehyung seakan memberi isyarat kepada Yeri. Yeri menatapku lalu pergi meninggalkan Aku dan Taehyung

Taehyung mengusap-usap tengkuk nya, raut wajahnya seperti frustasi? Entahlah

"Jen, lo bisa jaga rahasia?"

Aku menatapnya bingung

"Rahasia? Maksudnya?"

Dia menarik nafas panjang, lalu menghembuskan nya kasar

"Lo liat kan? Gue sama Yeri"
Aku menelan ludah ku

Aku terdiam sejenak. Bayangan mereka berciuman tiba-tiba terlintas. Oh tidak itu sangat menyakiti hatiku

"Jen!" suara Jisoo menyadarkan ku dari lamunan. Terima kasih Jisoo

Dia membawa 2kantong makanan dan minuman.

Jisoo melihat Taehyung, Taehyung hanya tersenyum tipis

"Gue duluan" Taehyung pergi meninggalkan ku dan jisoo. Aku hanya menatap punggung nya yang makin menjauh

"Siapa?"

"Taehyung, anak ips"

Jisoo hanya mengangguk

"Nih, maaf ya kalo lama" Jisoo menaikkan dua kantong yang dipegang nya

"Selow, ayo masuk dan makan"

♪~♪~♪

"G-gue gak liat apa-apa! Sumpah!"
Sial sial. Aku tidak menyangka Yeri akan berbuat sejauh ini. Iya, dia melabrak ku dengan sekumpulan Kakak Kelas yang aku tahu mereka itu 'Pembully'

"Jangan bohong,gue tau lo liat kan?!"

Dia menarik rambutku,aku meringis kesakitan. Siapapun selamatkan aku

"Udah habisin aja Yer, ntar mulut nya bocor lagi" Salah satu dari kakak kelas itu berbunyi, aku melihat nametag nya bertulis 'Irene'

"Jujur atau mau....ini?"
Irene mengeluarkan sebuah gunting. Sial, mereka benar-benar gila! Jantung ku berdebar,tidak! Aku tidak sedang jatuh cinta!

Aku berusaha memberontak, tapi apa daya, mereka berlima sedangkan aku sendiri

"Masih ga mau jujur ya? Mau botak Lo? Hah?" Yeri menarik rambut ku semakin kencang, aku tak dapat menahan sensasi sakit dikulit kepala ku

Aku harus jujur! Tapi bagaimana kalau mereka makin marah? Aku tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya memohon agar mereka tidak membuat kepala ku botak

"Udah habisin aja,kelamaan bangsat" Perempuan dengan rambut panjang dan bertubuh tinggi mengambil gunting dari Irene, dan mengarahkan nya kepada ku

"Mau botak kan Lo? Sini kakak bantu" Dia menggunting rambutku dengan wajah puas nya
Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka semua tertawa. Aku hanya mencoba teriak sebisa ku

Kill This Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang