i

90 9 0
                                    

"psttt... hyunjin!! hey hwang hyunjin"

Bisikan kecil mengalihkan perhatian hyunjin yang sedang menulis catatan di bukunya, membuatnya melirik ke belakang sambil menggumamkan balasan.

"Apa?"

Haechan yang duduk di bangku belakang hyunjin menatap orang di depannya dengan pandangan bingung.

"Apa?"

"Kau tadi memanggilku kan ?"

"Aku tidak." jawab haechan dengan polos.

Hyunjin kembali menghadap ke depan, lalu menelusuri seluruh sudut kelas, mencari asal suara yang tadi memanggilnya. 'Tidak mungkin itu hantu kan ?!'

"Hey! disini bodoh!!"

Suara itu terdengar lagi, dengan volume yang sedikit lebih keras.

Hyunjin langsung mengarahkan pandangannya ke arah jendela di belakang kelas, dimana asal suara tersebut berasal.

Lambaian tangan menyambut pandangan pemuda hwang. Disana kekasihnya sedang mengintip melalui jendela yang tinggi, badannya tampak tenggelam dan hanya menampakan surai merah muda serta mata jernih kekasihnya.

Pemandangan itu tidak bisa membuat hyunjin tidak tersenyum gemas.

"Kenapa ?" bisik hyunjin kecil dengan memperjelas gerakan bibirnya.

Pemuda di luar kelas sana menggerakan tangannya, menyuruh hyunjin untuk datang menghampirinya.

Hyunjin mengerutkan dahi bingung, namun akhirnya bangkit dari kursinya dan meminta izin ke belakang pada guru yang sedang mengajar di kelasnya.

Kekasihnya sudah menanti dengan mata berbinar bagaikan anak anjing. Sebelum kekasihnya memberi respon kedatangannya, hyunjin sudah lebih dulu menarik pelan pemuda itu ke bagian koridor yang lebih aman.

"Kenapa jaemin ?" tanya hyunjin lembut.

Jaemin —kekasihnya— tidak menjawab, namun langsung memeluk pemuda hwang dengan semangat.

"Aku merindukanmu!" bisik jaemin kecil.

Hyunjin balas memeluknya, dan menggumakan kata, 'Aku juga selalu merindukanmu!'

Pelukan itu akhirnya terlepas setelah beberapa menit. Hyunjin menatap wajah jaemin dengan penasaran. Walaupun dia senang dengan sikap manja jaemin, tapi kekasihnya tidak biasanya seperti ini.

"Ada apa kau tiba - tiba merindukanku hmm ?" tanya hyunjin dengan jenaka.

Jaemin menunduk malu, tampak semburan merah sedikit menghiasi pipi putihnya.

"Tidak ada. Hanya merindukan kekasih membleku saja, tidak boleh ?!" tanya balik jaemin dengan nada menyebalkan.

"Astaga alasan macam apa itu." hyunjin hanya tertawa kecil menanggapi balasan jaemin.

"Sudah makan ?" tanya hyunjin setelahnya.

"Sudah, hyunjin sudah ?"

"Aku juga sudah."

Mereka saling tersenyum setelahnya, saling memberi perhatian satu sama lain membuat mereka berdua merasa geli sekaligus senang.

"Kembalilah ke kelas sebelum gurumu mencari." tutur hyunjin pelan.

Jaemin menggeleng pelan setelahnya, "Nou!! I don't want to be there, babe."

"Why ??"

"I just want to be with my handsome boyfie." kata jaemin dengan nada bicara yang diimut- imutkan.

Hyunjin hanya tersenyum kecil menanggapinya. Mana bisa dia menolak keinginan kekasihnya ini, ditambah lagi ini adalah kegitan favoritenya, "Jadi, mau membolas ke atap ?"

"Yeahh, let's go captain!!" seru jaemin senang sambil menarik tangan hyunjin menuju atap.

Untuk saat ini, kita biarkan saja sepasang kekasih ini memadu kasih dengan manisnya.





















boo!

kaget kan kalian ? wkwkwk

WhattuduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang