🍁Bagian 5

28 6 0
                                    


"Hai brother and sister! "Ucap Ricky .

Nadya refleks melihat kesamping. Terlihat Ricky, Bela dan Angga berjalan kearahnya.

"Ngapain lo berdua? "Tanya Ricky menyelidiki.

Nadya hanya menggeleng dan Satya mengangkat bahunya acuh.

"Kacangin aja gue! "Ucap Ricky kesal.

Bela melangkah mendekati Nadya, dan merangkul sahabatnya itu.

"Abis dari mana Nad? "Tanyanya.

"Gue abis dari lapangan. Ngeliat tanding tadi! "Jawab Nadya jujur.

"Kok bisa kesini? Bukannya lo ada rapat ya? "Tanya Ricky kepo.

"Wah gue tau! Lo pasti mau ngeliatin gue kan? Ya iyalah pesona gue pas main Basket itu beda banget. Ngalahin pesona namja namja kalian itu. "Lanjut Ricky dengan tingkat kepedean yang kelewatan.

"Bwahahhakahaha.. Pesona lo? Preeettt ...pesona lo yang kayak air comberan aja dibanggain!! Masi menang bias kamilah yang pesonanya sejernih air Pegunungan!!"Jawab Bela bersemangat .

"Apa kate lu dah! Gue bilang ke Nadya yang nyambung kok lo? Dasar kabel sinting!! "Ucap Ricky kesal.

Nadya langsung menjawab pertanyaan Ricky sebelum terjadi perang dunia.

"Gue udah selesai rapat tadi, pas lewat lapangan, anak anak-anak pada ribut. Ya gue penasaran ngeliat deh jadinya. Ternyata Dharma ama Angga lagi tanding! "Jawabnya.

"Ooo gitu, kenapa ngak tungguin gue tadi? "Tanya Bela.
Jika Nadya ada disana kenapa tidak menghampirinya.

Nadya hanya diam sambil memandangi Bela dan Angga yang berdiri disamping Bela.

Mendadak suasana hening. Semuanya menunggu jawaban Nadya. Tapi Nadya terlihat enggan memberi jawaban.

"Lo kenapa bisa disini juga Sat? "Tanya Ricky mencoba mengalihkan perhatian.

"Eee.... gue cuman mau lewat aja. Ngak boleh? "Ucapnya.

Mereka semua hanya mengangguk anggukkan kepala mengerti.

"Ya udah yuk cabut! "Ajak Ricky

Bela dan Angga mengikuti Ricky menuju parkiran. Nadya hanya diam ditempatnya.

"Lo ngak mau pulang? "Tanya Satya.

"Pulang kok! Tapi lo belum jawab pertanyaan gue! "Jawabnya.

"Kok gue lupa? Emang lo nanya apa? "Ucap Satya mengelak.

"Ngak usah ngeles deh. Lo tau dari mana kalau gue ada rapat? Terus rapatnya udah selesai. "Ulang Nadya kesal.

"Jangan kesel gitu! Kapan kapan gue jawab. Gue lupa jawabannya. Gue inget inget dulu ya? "Jawab Satya sambil mengacak-acak poni Nadya

"Iiihh jangan dirusakin! "Ucap Nadya menyingkirkan tangan Satya dari Puncak kepalanya.

"Nantik jelek. "Gumam Nadya pelan.

"Ngak kok ngak jelek. Lo ngak pernah jelek! "Ucap Satya sambil berjalan keparkiran.

Nadya hanya melamun ditempatnya .
Saat sadar dia langsung menyusul yang lain keparkiran

                  🍬          🍬        🍬

Bela pov

Saat menyadari Nadya tak bersamanya Bela pun langsung berjalan kembali kearah lapangan Basket.
Saat sampai diujung lorong dia melihat Satya dan Nadya yang sedang berbicara serius.

Saat Satya mengacak-acak poni Nadya, Bela tereyuh. Hatinya merasakan kejanggalan, ia seperti tak rela Satya lebih akrab dengan Nadya ketimbang dirinya.

Ia segera pergi dari sana saat melihat Satya akan berjalan keparkiran.

Saat sampai kembali diparkiran. Ia bersikap seakan akan tidak melihat apa apa.

"Sorri ya Bel. Gue lama! "Ucap Nadya sesampainya diparkiran

"Oke. No problem. Come on pulang! "Ajaknya dengan nada yang ceria, tapi matanya memancarkan hal lain.

"Oke. Kita duluan guys"jawab Nadya sekaligus berpamitan.

Angga, Satya dan Ricky hanya menganggukkan kepalanya. Mereka semua pun bergegas pulang menuju rumah masing-masing.

                  🍬        🍬        🍬

Malam ini Nadya, Bela dan Alfi sedang duduk nongkrong di kafe tempat biasa mereka berkumpul. Mereka semua sedang asik dengan ponsel masing-masing. Tidak ada yang memulai pembicaraan lebih dulu. Sudah 15 menit lama nya mereka duduk disana.

"Permisi kak ini pesanannya. "Ucap penjaga kafe memecah keheningan yang menyelimuti mereka.

"Iya makasih"jawab Alfi.

Mereka bertiga masih diam sambil meminum minuman yang mereka pesan. Sampai Alfi membahas tentang  berita yang dibacanya dari ponsel.

"Guys IG gue lagi penuh sama berita yang lagi hits gitu. Katanya ada 2 cewek mereka sahabatan terus berantem gara gara suka sama 1 cowok yang sama. Gilak banget kan. Udah tau sahabatnya suka sama tuh cowok! Masa yang satu lagi juga suka sih. Kayak ngak ada cowok lain aja. "Ucap Alfi.

Tanpa sadar Bela menatap Nadya dalam.

"Lo kenapa mandangin gue begitu Bel? "Tanya nadya heran.

"Guyss kita jangan sampe kayak gitu. Kita harus buat janji jangan sampai suka sama cowok yang sama! "Ucap Bela tiba tiba.

"Dan kalau itu terjadi. Persahabatan kita yang harus kita utamakan. Jangan karena cowok persahabatan yang udah lama kita jalani hancur sia sia. "Ucap Alfi menambahkan sambil menggenggam tangan kedua sahabatnya.

"Pinky promise? "Tanya Nadya sambil menyodorkan dua jari kelingkingnya.

"Pinky promise! "Jawab Bela dan Alfi sambil menautkan jari mereka.

Untuk saat ini mereka memprioritaskan persahabatan mereka diatas persoalan lainnya. Tapi mereka tidak akan tau apa yang akan terjadi kedepannya! Keraguan! Rasa kepercayaan yang berkurang! Dan kurang terbukanya mereka pada sesama. Akan menjadi hal yang mereka akan sesali nantinya.

                   ♛           ♛         ♛

Don't forget come back guyusss!!

Jangan lupa vote ya. Jangan pelit pelit. Orang pelit kuburannya sempit katanya😶😂

Konflik bentar lagi bakalan muncul. Jadi jangan ketinggalan sama Angga

don't forget -AnggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang