Chapter 17

2.2K 88 1
                                    

"Daf" Panggil Catline.

"Iya".

"Cantik banget Cat" Bicara dalam hati.

"Pantes gak? Keliatan kecil ga?" Tanya Catline.

"Pantes kok, emang udah kecil kali badan kamu mah" Jawab Daffa

"Ya udah yuk" Sambungnya.

"Naik apa?".

"Mobil".

"Tapi sama supir, saya belum punya sim" Sambungnya.
"Iya".

"Ya udh ayok" Jawab Daffa sambil menggandeng Catline.

"Lepaas".

"Sorry".

    Merekapun masuk ke dalam mobil

"Mau kemana den?" Tanya pak Amin

"Ke MKM ya" Jawab Daffa.

"Iya".

"Daf, serius mau ke MKM? Lo gak bohongin gue kan".

"Gk".

"Oh iya, kata orang kamu itu ice sama bad?" Sambungnya.

"Emang" Jawab Catline.

"Kok sama saya kamu gak ice?".

"Mau gue dingin sama lo?".

"Kalo gue dingin sama lo, nanti gue gak bisa ngebully lo, makannya gue gk dingin" Sambungnya.

"Kapan mau ngebully nya?".

"Mmmm, kapan-kapan".

"Kalo gue mood mau ngebully lo aja" Jawab Catline.

"Gimana si masa mau ngebully harus mood dulu".

"Serah gue lah".

"Mau sekarang? Gue bully lo" Sambungnya.

"Serah sih" Jawab Daffa.

"Nanti aja, tunggu tanggal mainnya aja ya" Jawab Catline.

"Oke".

"Lo punya temen gak?" Tanya Catline.

"Punya".

"Siapa?".

"Ranan".

"Ranan, baru denger gue".

"Iyalah, dia gak ada di Indonesia".

"Oh".

"Selain Ranan siapa?".

"Catline".

"Gue, gue itu musuh lo nerd".

"Kalo musuh bisa jadi teman".

"Kalo temen bisa jadi bangsat ya nerd" Jawab Catline.

"Gk juga".

"Ngeselin lo".

"Lu pindahan dari mana nerd?" Sambungnya.

"Bali".

"Ngapain ke Jakarta macet" Jawab Catline.

"Gpp".

"Mmmm, Cat boleh tanya?" Sambungnya.

"Apa?".

"Udah berap lama temenan sama May dan Risa?".

"Mmm, sejak orok".

"Kenapa emangnya?" Sambungnya.

"Kok, tadi saya kan masuk ke kelas mau ambil tas, tapi mereka berdua gak kaya khawatir gitu ke kamu, bukannya sahabat itu harus perhatian ya".

"Maaf, bukannya mau ngejelekkin mereka berdua ya" Sambungnya.

"Mereka itu emang kaya gitu sikapnya".

"Kok aneh?" Tanya Daffa.

"Udah jangan bahas mereka".

"Masih lama gak ke MKM nya?" Sambungnya.

"Lumayan".

"Cat, tumben kamu asik bicara sama saya? biasanya dikit-dikit marah mulu" Ucap Daffa.

"Gpp lagi pengen aja".

"Begini terus ya Cat, bisa di ajak ngobrol dengan baik" Bicara dalam hati.

"Oh, baguslah".

"Kenapa bagusnya?".

"Gpp".

"Nerd, semenjak kapan pake kacamata mint?" Tanya Catline.

"Dari smp".

"Makannya jangan game terus di hp, tuh matanya jadi rusak kan".

"Gk main game kok".

"Terus?".

"Main hp aja".

"Sama aja nerd" Jawab Catline sambil menjitak kepala Daffa.

"Kebiasaan ih, kamu mah ngejitak kepala saya. Sakit tau" Jawab Daffa sambil cemberut

"Hhhhhaaaaaa, muka lo jelek banget sumpah nerd".

"Ih" Cemberut Daffa.

"Hhhhahahahahahhahahahahahahahahahahahhahahahahahahahahahahahahhahahahahahahahahhahahahaahhahahahahahahahahhahahahahahahahahahahahhahahahahahahahahhahahahahahahahahahhahahahahahahhahahahahahahahhahahahahahahhaha, ngakak anjir sumpah muka lo nerd ngaca gera kaya bulu ketek kera hhhhahahah" Menggelegar ketawa Catline

"Berisik banget si Cat, nanti pak Amin nya gak konsen nyetir".

"Mau kita celaka" Sambungnya.

"Kita, lo aja kali".

"Ih, ngeselin banget si kamu".

"Lo itu nerd atau lekong si lebay".

"Paan si, gue ini Kaya yang lainnya".Cemberut Daffa.

"Anjir gue gue asik, ngomongnya. Azibbb".

"Tumben lo ngomongnya gue gue biasanya juga saya kamu" Sambungnya.

"Kalo saya lagi marah baru ngomong kaya gitu. Paham".

"Sans mas bro sans oke".

"Auaah".

"Hhhhh, sorry ye".

"Udah jangan cemberut terus, pengen di cium nih" Sambungnya.

"Paan sih".

"Hhhhaa".

"Den, udah sampe".

"Iya, ayok mau keluar gak?".

"Ayok".

S
K
I
P

Semoga suka

Salam hangat

Jangan lupa vote dan komennya yang bagus ya.

Bad Girl Vs Nerd Boy (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang