prolog

29 2 2
                                    

*Happy Reading!*

★★★

Tak pernah terbayang sebelumnya. Ya tuhan mana ada seseorang ingin sesuatu yang buruk terjadi pada hidupnya. Katakan padaku sekarang apa ada yang ingin mendapatkan kesedihan, kekecewaan, kesusahan, sulit bernafas hanya untuk menghirup sedikit saja oksigen.

Kuharap memang tidak ada tapi jika ada aku yakin padanya bahwa ia punya hidupnya sendiri untuk berfikir kehidupan yang diinginkannya.

Oke, sial! Lupakan saja.

Kenapa dia harus datang mengacaukan hidupku.

Aku masih duduk dengan posisi yang sama sejak kehadirannya satu jam yang lalu, mengatakan semua kenyataan pahit itu. Menahan tulang punggungku untuk tetap tegak dan terlihat tenang berusaha bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Mereka, maksudku mungkin semua yang ada di cafe ini melihatnya seperti itu. Tapi mereka tidak tau dibalik semua itu aku berusaha keras untuk menahan sakit hati, memerangi pikiran yang kacau balau dan semua rasa yang menyengsarakan ini.

Aku hancur, hidupku hancur. Seseorang telah menghancurkannya.

Dia berhasil menyembunyikan semua ini dengan apik tak tersisa.

"Hey, B! maaf sudah menunggumu lama" dia datang, dengan senyuman khasnya yang membuatku jatuh padanya dulu dan membuatku harus menjalani kisah ini. Mengecup keningku, setelahnya menarik kursi dan duduk dihadapanku.

Alasanku untuk tetap duduk disini dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa satu jam yang lalu, aku menunggunya datang.

Sudah cukupkah dia membohongiku selama 2 tahun ini?

Ryan, Andryano Pablo, Sebenarnya kau anggap apa hubungan kita selama ini,

Dan..

Sophiet Moralexs, aku harus senang karna kau datang padaku dan mengatakan semuanya atau harus membencimu karena kau datang dan menghancurkanku.

Seseorang tolong bantu aku, sekarang aku harus bagaimana? Apa yang harus kulakukan setelah ini?

"Hey, what's wrong? Kenapa melamun hm?" Ryan menguncang pelan lenganku. Aku masih saja melamun.

"B, do you hear me?" Katanya sekali lagi mengguncang lenganku sedikit lebih kencang dari sebelumnya.

"Three empty words.."

aku bergumam tanpa sengaja pandanganku kosong, dia mengernyit tak mengerti.

★★★

TBC,,

Makasih banget udah mau baca ceritaku

Hope you like and enjoy this new story guys!

Black sweet,
@dindayupt

Three Empty WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang