Bab 1

28 6 9
                                    

Bintang malam berkedip-kedip ditemani sepoi angin hutan dimalam hari. Keluarga Nichole memang lebih memilih menjalani hidupnya di tempat terpencil yang remang- remang cahayanya,  bukan sangat terpencil namun sepi penduduk.

“Mbok yo ditutup wae to mbak”

ucap ibunda Nichole. Malam itu memang keluarga Nichole sedang menjamu budhe Lena yang datang jauh dari Jogja.

“Ditutup pie maning,  lahh jaman laire Nichole mbok wes tau ditutup.”

Budhe tetap mempertahankan pendapatnya. Budhe Lena memang begitu orangnya berwatak agak keras,  tegas dan pemberani. Keduanya pergi meninggalkan percakapan yang tak bermakna itu. Bulan menyinari malam yang sunyi itu,  cahayanya lebih terang dari biasanya.

Fajar pun mulai muncul,  menyinari pelosok di pagi hari dengan udara yang cerah.  Ayam berkokok,  membangunkan Nichole.  Anak berusia 7 tahun ini membasuh muka dan pipis dikamar mandi.

“Eh Nichole,  udah bangun. Kok ga kaya biasanya kamu basuh muka? “
ucap mba Tri. 

Dengan nada malas Nichole hanya mengangguk- anggukan kepalanya, entah apa maksudnya. Nichole pun mandi dan siap- siap untuk berangkat sekolah.  Menuju ruang makan,  Nichole mendekati ular kesayangannya yang panjangnya mencapai 12m. Hanya mengelus- elus saja kok tidak sampai memeluk.  Di meja makan ada bubur ayam kesukaan Nichole dan  wulan.

“Mas Radit,  kok ga makan dulu? “ teriak wulan yang melihat mas Radit sudah naik dokar.

Keluarga Nichole memang keluarga yang dapat dikatakan mampu,  Namun,  mungkin mereka satu satunya keluarga yang masih menaiki dokar. Walau memiliki mobil namun rasanya merusak udara segar di kampung ini sangat disayangkan. Ditengah perjalanan menuju sekolah tiba- tiba Nichole mulai memandang kesana kemari. 

“mba wulan, itu singa nya kok dilepas? Kan bahaya.”

Ucap Nichole.  Wulan yang hanya mengingat kata kata bunda,  bahwa ia perlu mengiyakan ucapan Nichole yang kadang kadang berlebihan.

Sampai di sekolah, Nichole memang dikenal sebagai anak yang pendiam dia duduk dengan Anastasya. Anastasya adalah gadis cantik teman kelas Nichole yang kepintaran nya diatas nichole.  Dia selalu membantu Nichole saat jam pelajaran,  makanya Nichole juga termasuk siswa yang pintar.

Hari ini ibu guru menugaskan siswa siswi untuk bercerita tentang apa saja yang mereka lakukan sebelum menuju sekolah.  Dengan celotehan anak anak yang sangat biasa Anastasya pun keluar dari kelas.  Tiba giliran Nichole untuk bercerita, ia menceritakan semua yang ia lakukan di pagi hari mulai dari disapa oleh mba Tri,  mengelus ular,  naik dokar dan melihat singa.  Berbeda dari yang lain cerita Nichole membuat teman temannya penasaran dan ingin berkunjung ke rumah Nichole.

Bel sekolah berdering,  tidak seperti biasanya, kali ini Nichole masih menunggu jemputan dengan ekstra waktu. 

"Kok kamu belom pulang?" Tanya Anastasya.

"Kamu juga belom pulang kan, dokar nya lama bgt nih" Balas Nichole.

Nichole dan Anastasya berbicara banyak sesuai umur mereka,  tentunya tentang kehidupan yang menarik untuk dibincangkan. Anastasya pun pergi meninggalkan Nichole,  rasa sepi kembali menyelimuti Nichole.

"Kok kamu belom pulang? " Celoteh Rafy

"Aku kan udah bilang dokar nya belum nyampe, eh ternyata kamu Raff, aku kira Anastasya tadi "

"Anastasya? "

"Iya" Ucap Nichole

Mendengar cerita Nichole di kelas sebenarnya Rafy tertarik betul,  dia belum pernah melihat ular apa lagi singa,  dia pun ikut pulang dengan Nichole.
Sesampainya dirumah,  Nichole pun menjamu Rafy si anak laki laki keturunan darah biasa ini dengan baik.  Memang usia Nichole masih 7 tahun namun pengalaman nya membuat sifatnya seperti anak usia remaja.

"Sebelum liat ular,  kamu kenalan sama mba Tri dulu ya" Ucap Nichole.

Mba Tri yang rupanya tak kasat mata meniup mata Rafy.
Puff, 

"
Anastasya pun menepuk pundak Rafy.
Menjabat tangannya dan berkenalan.
Aneh sekali bukannya mereka sekelas.
Mereka pun melihat ular kesayangan Nichole.

Sejak saat itu mereka berteman dan selalu bermain bersama.

Jumat,  tepatnya jam 9 pagi,  sekolahnya diliburkan.
Karena rasa bosan Rafy pergi ke rumah Nichole.
Ternyata Nichole sedang bermain dengan Anastasya
.
.
.
.
.
.
Mereka bermain bersama.
Pada saat bermain
"Aduh" Mata Anastasya terpukul tangan Rafy,.  Namanya juga anak anak.   Berbaikan lah mereka.
Lama kelamaan mata Anastasya menghitam  Semenjak saat itu Anastasya tak terlihat di sekolah.

"Kangen sih,  tapi.... " Nichole tidak melanjutkan ucapannya

Waktu ditelan masa

"Masih nyimpen rasa lu? " Ucap Rafy.

Persahabatan antara Nichole dengan Rafy berlangsung baik selama 10 tahun ini.

Ya kini Nichole sudah menjadi remaja yang tampan tak seimut dulu..

Rafy yg berdarah kotor tak kalah saing,  playboy namun.....

"Dari pada lu,  pacaran 2 minggu doang,  itu pacaran apa libur UKK" Balas Nichole.

Mereka sering sekali berdua di taman rumah ini.
Sepi sunyi tak ada suara.

"Nichole" Ucap gadis berparas putih bergaun putih.

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nichole Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang