Perjalanan Panjang

151 2 1
                                    

Terik mentari hari ini menyengat nurani dan kian menggali emosi diri nan tak terkendali..

Hendak ku kebiri rasa benci nan menguliti hati dan meredam pitam nan terpendam dalam runyam..

Wahai Angin sejukkan hati ini nan terjajah amarah dalam jiwa agar dapat ku pangkas batas keras tanpa belas di atas lintas kompas tak luas..

Tak inginku lelah dan kalah tuk merejah langkah walau darah dan nanah bersimbah di tengah lembah..

Aku hanya manusia biasa nan lemah tiada perkasa ketika pongah angkasa melanda akidah dan mudah lengah terpedaya megahnya dunia..

Biarkan aku tetap melangkah di iringi mentari kendati mengarungi hari demi hari sendiri dan tak ku henti meniti jalan sepi meski tapak kaki nyeri tuk berdiri..

Perjalanan Panjang masih terbentang tuk di terjang tanpa tergoyang bimbang..

Namun Kenyataan bukan hambatan laksana kelebatan hujan dalam kecerahan awan..

Dan biarkan Tawa Dusta pengusir getir di sela air mata lara..

Karena..

Berjalan sendirian ini tidak sulit..

Tapi ketika kita

berjalan satu mil dengan seseorang..

Datang kembali sendirian sulit..

Walking Alone is not difficult..

But when we walked a mile with someone..

The coming back alone is difficult..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perjalanan PanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang