+cover by hobiholy.
Lelah.
Itulah yang Choi Heeyoung rasakan selama memasuki masa SMA.
Tinggal di panti asuhan selama tiga belas tahun, tidak tahu identitas orang tuanya, dan selalu merasa sakit jika orang yang sudah dianggap sebagai keluarganya se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak... jangan tinggalkan aku."
☁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Percayalah padaku."
☁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa aku harus terlibat?!"
☁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau mencintainya, begitu pula sebaliknya."
☁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan menangis, Ibu baik-baik saja."
☁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau menyakitinya, siap kuasingkan."
☁
☁️☁️☁️
☁️
☁️
☁️
☁️
☁️
☁️
☁️
☁️
Tidak ada yang spesial dalam hidupku, selama sembilan belas tahun ini. Mungkin saja ada, tapi itu hanya kesenangan semata yang merusak mental ku dalam satu masa. Hah, entahlah, tidak ada yang menginginkan hal itu.
Aku hanyalah seorang gadis remaja yang memiliki predikat sikap yang sangat buruk selama berada di lingkungan sekolah. Saat ini, memang saat di mana masa sekolah akan berakhir. Temanku, Daniel bilang, kalau sekarang akan menjadi masa yang indah.
Aku tak mengiyakan.
Sudah banyak kejadian buruk yang terjadi padaku, dan itu memperburuk diriku sendiri. Dan juga, cara pelampiasanku cukup tidak wajar bagi seorang gadis. Balapan, memang ada seorang gadis dengan santainya membawa motor ninja kemanapun dan dimanapun? Aku juga punya manajer, ngomong-ngomong.
Untung saja, Bu Seo tidak memberikan komentar apapun. Berarti dia tidak keberatan, Juno juga tidak sama sekali.
Semuanya berjalan dengan aura kesuraman yang kumiliki selama ini. Sampai suatu hal terjadi, merubah segala jalur kehidupanku.
"T-tuan Kim?"
"Kau..." Dia mengatup bibirnya, menghela napas dengan panjang. "Parkiran motormu sekarang. Ikut aku ke restoran seberang."
Aku mengedarkan pandanganku, panik. "T-tapi, Bu Seo akan-"