Malam hari, menjadi waktu yang pas untuk diadakannya balapan motor yang ilegal.
Jalan raya besar yang sepi di tengah malam pinggiran kota Seoul menjadi cukup panas ketika dua buah motor ninja dengan berbeda merk saling menyalip. Kedua pengendara saling menaikkan gas motor dengan kecepatan yang melibihi batas wajar. Terus menerus terjadi sampai salah satu di antara keduanya berhasil melewati garis cat yang ditetapkan sebagai tanda finish.
Sorakan kegembiraan mulai menggema saat itu juga. Balapan tersebut dimenangkan oleh pengendara dengan motor ninja berwarna hitam mengkilap. Motor itu menepi sejenak, merayakan kemenangannya dengan para pemuda yang berkumpul di arena.
"Ayo, bubar! Berikan waktu istirahat untuk si pemenang!!!"
Perayaan itu selesai dengan ujaran kesal lantaran seorang pria menyuruh mereka untuk bubar.
"Terlalu meriah, Choi."
"Aku tidak apa-apa, Yoongi, sungguh."
"Tapi itu tadi, kau terlalu cepat," ujar Yoongi sembari menepuk bagian depan motor. "Buka dulu helmmu, bodoh. Kau bisa bernapas, hah?"
Si pengemudi pun mengendikkan bahunya. Memilih untuk membuka helm full face yang menutupi seluruh kepalanya. Uraian rambut hitam yang panjang dengan blonde di setiap ujung helainya, jatuh dengan berantakan.
"Aku menang dengan selamat. Dan itu, bukan masalah, oke?"
Yoongi berdecak, malas berdebat. "Baiklah, Heeyoung. Hadiah yang kau dapatkan adalah empat juta won."
Heeyoung mengerjap. "Sebanyak itu?"
"Sebanyak itu."
"Ambilah sedikit untukmu."
"Sedikit itu seberapa? Kalau bisa, kuambil semuanya."
Heeyoung mendelik. "Ambil satu juta setengah won. Sisanya, transfer ke rekeningku, jangan ke rekening Bu Seo."
Yoongi berdehem, membiarkan Heeyoung kembali memakai helmnya dan memutar tuas gas motornya. "Aku pulang dulu, ini sudah jam batasku."
Heeyoung langsung pergi, meninggalkan Yoongi dengan cepat.
"Belajar yang rajin, bocah!!!" Yoongi berdecak ketika tidak lagi mendapati Heeyoung di jalanan. "Aku ini manajernya atau anak buahnya, sih? Seenaknya saja."
☁️☁️☁️
"Ah, sial. Aku lupa mengatakan pada Yoongi," umpat Heeyoung sembari menepuk dahinya. "Besok saja, lah."
Heeyoung memutar kunci motornya, membuat motornya mati total. Gadis itu menghela napas sembari memarkirkan motornya di samping sebuah gedung yang menjadi rumahnya. Heeyoung menyisir rambutnya sejenak sebelum berjalan ke depan bangunan.
Langkahnya mendadak berhenti, Heeyoung memilih untuk bersembunyi sejenak. Sepasang matanya menangkap seorang pria dengan jas mewah, berada di depan teras gedung.
"Sial, itu Tuan Kim," gumamnya. "Ini sudah jam setengah sembilan malam, dan kenapa beliau bisa ada di sini?"
Heeyoung mengerutkan dahinya. Mendadak, gadis itu memejamkan matanya. "Makan malam, astaga, aku lupa!" desisnya.
"Tolong beritahu Heeyoung, untuk ikut makan malam, Nona Seo. Ini sudah kedua kalinya, dia tidak ada di meja makan."
"Sebelumnya, aku minta maaf, mewakili Heeyoung, Seokjin. Tadinya... dia izin untuk mencari materi untuk tugas makalahnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar [Bad] Baby (New verison)
Fanfiction+cover by hobiholy. Lelah. Itulah yang Choi Heeyoung rasakan selama memasuki masa SMA. Tinggal di panti asuhan selama tiga belas tahun, tidak tahu identitas orang tuanya, dan selalu merasa sakit jika orang yang sudah dianggap sebagai keluarganya se...