Cahaya benderang malam oleh lampu yang melingkupi gedung baru ini menyoroti pemuda-pemudi yang tengah berlalu lalang menyiapkan acara reuni mereka yang ke-sepuluh. Reuni dengan konsep Spring party yang jatuh pada 10 April ini sudah menjadi tradisi alumni Konoha Junior High School yang melibatkan seluruh alumni seangkatan Uzumaki Naruto.
Tapi mungkin akan sedikit berbeda bagi Naruto untuk reuni kali ini.
.
.
Dapat dirasakan betapa antusiasnya alumni Konoha Junior High School untuk reuni kali ini. Pasalnya, reuni enam tahun lalu yang dikelola oleh alumni kelas D berakhir dengan memuaskan. Tak salah bila mereka kembali menaruh banyak harapan kesuksesan acara pada alumni kelas D yang merupakan kelas Naruto untuk reuni tahun ini.
Namun si ahli strategi Shikamaru yang begitu mudahnya membuat kemeriahan acara enam tahun lalu masih belum terpikirkan apa-apa untuk kejutan acara reuni tahun ini.
.
.
Kepanitiaan acara reuni telah melaksanakan persiapan sejak sebulan yang lalu. Tak terasa acara itu tersisa 10 hari lagi.
Selepas dari persiapan hari ini, Naruto, Sasuke, Sai, Shikamaru, Kiba dan Lee berencana untuk makan malam bersama sambil melepas penat. Karena terlalu lelah dan malas bagi mereka beranjak dari gedung baru belakang sekolah ini, mereka lebih memilih memesan makanan.
Sambil menunggu pesanan, mereka bermain truth or dare menggunakan botol kaca.
Putaran pertama mengarah kepada Kiba dan dia memilih dare. Kemudian Lee menantang Kiba untuk merayu Tenten, mantan pacar Kiba.
"Lo gila, Lee! Gue bisa abis dihajar Tenten! Terakhir kita ketemu pipi kanan gue sampe ngebentuk tato tangannya tau nggak!"
"Kalo itu emang lo yang salah. Siapa suruh lo deketin Mirae padahal lo udah punya Tenten. Mau nyoba jadi playboy?"
"Kan lo yang ngajarin setan." Kiba tidak menyangkalnya justru menyalahkan Naruto.
"Udahlah lakuin aja biar cepet lanjut" Sasuke mengatakannya dengan mata yang masih berfokus pada ponsel.
"Ayo, Kiba. Tuh mumpung mantan lo lagi istirahat di sana" ucap Sai sambil ngelirik Tenten yang sedang bicara dengan Ino.
"Gitu ya kalian. Yaudah iya gue lakuin. Awas kalian ntar." Kiba meninggalkan teman-temannya dengan muka ditekuk sementara teman-temannya hanya menertawakannya di belakang.
Setelah mempersiapkan mentalnya, Kiba mulai mendekati Tenten. Naruto dan yang lain bisa mengetahui kalau Kiba sedang gugup dengan melihat punggung Kiba yang penuh dengan keringat.
"Ha- hai, Tenten." Sapa Kiba dengan senyuman yang terlihat dipaksakan sambil mengangkat telapak tangannya.
"Ngapain lo? Mau nambah tato tangan gue di pipi kiri lo?"
"Nggak lah! Gila aja lo."
"Terus mau ngapain? Ngomong!"
'Ini tante satu gak berubah ya, masih galak aja!' batin Kiba yang tak mungkin didengar Tenten.
"Jangan galak gitu dong. Nanti cantiknya luntur loh. Lo cantik kalo nggak galak tau nggak. Dewi kecantikan aja bakal minder kalo ngelihat lo saking cantiknya hehe." Rayuan Kiba yang diakhiri tawa garing itu membuat Tenten mengangkat sebelah alisnnya. Kemudian mengeluarkan uang koin dan memberikannya pada Kiba.
"Apa ini, Ten?" tanya Kiba kebingungan saat menerima uang itu.
"Buat beli otak biar pinteran dikit. Rayuan lo tuh basi tau! Nasi basi aja masih guna buat ngasih makan ayam daripada rayuan basi lo yang gak guna sama sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Days Getting My Crush
Fanfiction[Disclaimer © Masashi Kisimoto] [Main Pairing : NaruHina] [Prompt : Spring Party] [Rating : T] [Genres : Romance, Humor] [Warning : Bahasa sedikit kasar sekedar untuk humor] [Dedicated for 10th NaruHina Fluffy Days] #NHFD2019 #SatuDekadeNaruHinaFluf...