Diam adalah duniaku.
Aku menemukan diriku yang sudah hidup sangat lama dengan ketenangan yang pekat. Membuatku tak ingin mengerti apapun kecuali cinta, karena menurut semua buku yang kubaca cinta itu indah, cinta tak butuh apapun untuk membuatnya tetap indah.
Aku percaya itu.
Sampai suatu ketika dimana Cintaku menyakiti semua orang...
------------------------------
Hembusan angin siang itu entah kenapa begitu dingin. Bahkan saat ini matahari begitu terik menyinari dua pemuda dengan ukuran tubuh yang jauh berbeda itu. Pemuda yang lebih tinggi menatap tajam pemuda yang lain. Sementara itu, pemuda yang lebih kecil menunduk dalam.
"Sudah berapa lama?" tanya Hyunjin pemuda yang lebih tinggi menatap tajam kearah Jisung, pemuda yang lebih kecil darinya.
Jisung mendongkakkan kepalanya menatap sekilas sorot mata Hyunjin yang berdiri di hadapannya. Gak lama kemudian, Jisung kembali menundukkan wajahnya. Jujur saja, ia benar-benar takut saat ini.
"Jawab Aku, Han Jisung! Sejak kapan kau memiliki perasaan menjijikan itu terhadapku?" Jisung tersentak saat Hyunjin membentaknya.
"apa kau mendadak bisu sekarang?" bentak Hyunjin lagi.
"aku...itu... sejak lama." Cicit Jisung.
"Benarkah? Kau..kau benar-benar menakutkan Han . Jadi selama ini aku berteman dengan seseorang yang menjijikan sepertimu?"
Jisung tak menyangka jika jawaban yang akan ia dapat adalah jawaban yang amat sangat menyakitkan.
"Kenapa kau berkata seperti itu?" Jisung berusaha mati-matian mempertahankan dirinya agar tidak menangis dihadapan Hyunjin. Meskipun matanya terasa amat perih dan juga panas.
"Apa kau gila? Menyukai seseorang yang bergender sama sepertimu? Apa kata mereka nanti, jika suatu saat mereka mengetahuinya?"
"Bagaimana bisa seorang Han Jisung yang dikenal murid paling pintar disekolahan ini, seorang murid yang menjadi kebanggaan guru, dan salah satu murid yang memiliki banyak penggemar karna pesonanya. Jisung-ah! Kau hampir nyaris sempurna. Jika kau normal, itu akan menjadi sempurna untuk dirimu sendiri.
Demi Tuhan Han Jisung, ini benar-benar gila. Sebelum semuanya terlambat, sebaiknya kau enyahkan perasaan menjijikan itu."
Jisung menunduk dalam. Hatinya menangis, Apa salah memiliki perasaan sesama jenis?
"Mulai detik ini jangan tampakkan wajahmu dihadapanku lagi. Aku tidak sudi berteman dengan orang yang menjijikan sepertimu." Pemuda jangkung itu menabrak bahu Jisung cukup keras sebelum benar-benar meninggalkan rooftop. Tak sedikitpun Hyunjin menolehkan kepalanya kebelakang. Tak peduli dengan sosok mungil yang kini tengah menunduk dengan bahu bergetar - Menangis.
Flashback END
---------
Jisung menatap kosong keluar jendela disampingnya.
Ungkapan menjijikan dari Hyunjin dimasa lalu masih saja terngiang-ngiang dikedua telinganya.
"Apakah kali ini akan terjadi lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle 💫✨
Подростковая литератураKalo idolanya bisa collab kenapa fansnya engga?🙃 Isinya : JISUNG HAREM!!🐿💞 BXB Don't like this? Don't read, okey:D Author Collab : 2D.I (Two the Eyes)